Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Insurgent: Perburuan Divergent yang Tidak Bisa Mencuci Baju

Saya nonton Insurgent karena gak kebagian tiket Fast & Furious 7. Ini sama aja kasusnya dengan "kamu mau jadian sama aku karena dia nolak kamu dan dia bilang mukamu gak ada prospek masa depan". Menurut teman saya, Insurgent adalah lanjutan dari Divergent. Kebetulan teman saya itu memang dikenal doyan film fantasi dan hobi berimajinasi di kamar mandi.


Walaupun saya belum nonton Divergent, saya masih bisa ngikutin alur cerita Insurgent. Saya cuma agak keder waktu melihat pemeran Hazel dan Augustus Waters di film The Fault in Our Stars jadi kakak-beradik di film ini. Fokus cerita Insurgent sendiri adalah tentang pelarian Tris bersama Four dari kejaran para pemburu Divergent. Kalau kamu tanya, "Eka dan Dwi ikutan kabur bareng Tris dan Four, gak?", jawaban saya adalah: "nggak".

Setelah nonton Insurgent yang ceritanya lumayan seru, saya memutuskan nonton film sebelumnya, yakni Divergent. Nah, Divergent ini saya kira film tentang orang yang nyuci baju kotor. Ternyata bukan. Lagipula kalau mau bikin film tentang pahlawan pembasmi baju kotor, judulnya jadi Detergent.

Menurut teori Veronica Roth di serial Divergent, dunia di masa depan akan dibagi ke dalam lima faksi. Faksi di sini adalah kelompok yang dihuni oleh manusia-manusia bersifat sama. Lima kelompok itu adalah...

1. Erudite: kelompok orang cerdas yang mencintai ilmu pengetahuan dan laboratorium. Kalau ngantri di toilet umum, orang jenis ini cenderung memakai trik cerdik untuk menyerobot antrian. Misalnya, dia berbohong dengan berkata, "Lihat, di sana ada WC keliling!"

2. Candor: kelompok orang jujur yang selalu berkata sesuai apa yang ada di pikirannya. Kalau udah kebelet ngantri di toilet umum, dia gak malu untuk mengakui jika memang telah keceplosan buang angin. Sebelum buang angin pun kadang permisi, "Numpang lewat, Om. Angin panas."

3. Abnegation: kelompok yang selalu mementingkan hajat orang lain. Kalau ngantri di toilet umum, dia bakal senang hati mempersilahkan orang lain untuk memakai jamban terlebih dahulu. Sementara dia pegang batu dengan keringat dingin menetes di dahi dan lehernya.

4. Dauntless: Kelompok para pemberani yang hidup bebas dan selalu memacu adrenalin. Di saat yang lain ngantri di toilet umum, dia nyari sungai terdekat. Kalau adanya cuma flyover juga jadi.

5. Amity: Kelompok orang-orang baik yang cinta damai dan selalu memaafkan. Apabila diserobot ketika ngantri di toilet umum, dia tidak marah dan otomatis memaafkannya. Paling banter dia hanya menitikkan air mata ketika menyadari gak bawa celana ganti.

Biar lebih jelas, inilah perbedaan orang ketika diputusin berdasarkan faksi. Misal, pacar mereka tiba-tiba ngomong gini, "Sayang, kita putus ya!"

Maka beginilah tanggapannya.

1. Erudite: "Coba kau pikirkan, coba kau renungkan, tanya bintang-bintang hanya kaulah yang kusayang."

2. Candor: "Aku sedih bakal pisah sama kamu. Tapi aku senang berarti gak ada yang bakal ngabisin bensinku lagi."

3. Abnegation: "Kalau itu keinginanmu, aku bisa apa? Walaupun aku terluka, aku rela. Karena yang terpenting adalah kebahagiaanmu."

4. Dauntless: "Pengecut! Kamu takut menghadapi masa depan bareng aku? Kamu nyerah? Dulu kan kita udah sepakat untuk bersama menantang dunia."

5. Amity: "Jika itu memang yang terbaik, aku ikhlas. Tapi setelah putus, jangan musuhin aku ya. Kita kan kenal baik-baik, jadi putusnya juga baik-baik ya."

Komentar

  1. bagus bagus bagus... :D
    Aku suka perumpamaan yang kamu buat. Sepertinya kamu abis nonton ini nyocokin diri sendiri. Kamu termasuk yang mana. Ya kan?
    Nice Try! Haha

    BalasHapus
  2. hahaha...itu erudite dengan kata lain faksinya kangen band. hahah...faksi aku banget. :|

    BalasHapus
  3. Duh, Dauntless nekat banget, ya! Hihi

    BalasHapus
  4. hahaha keren bang, yang candor terlalu jujur..... emang harus jujur ya, "Tapi aku senang berarti gak ada yang bakal ngabisin bensinku lagi." -__-

    BalasHapus
  5. saya sudah menonton film divergent, seru, hehe..

    BalasHapus
  6. Dikirain mai review film insurgent gitu eh gataunya malah postingan koplak kayak gini wkwk :D
    Melalui postingan ini, gue baru tau, ternyata andhika kangen band itu faksi erudite. Berarti sebenarnya dia itu pintar dan cinta ilmu pengetahuan. Jangan sekali-kali kita semua meremehkan dia! :D

    BalasHapus
  7. keren perumpamaannya, :D
    gue termasuk yang mana ya,, emm kayanya yang cinta damai deeeeeh *kedip-kedip

    BalasHapus
  8. Suka. Analoginya masuk :D tapi tapi...sejauh ini...knp yang ada di kepala Haris cuma tentang putus dan mantan? Kesian banget idup kamu di situ2 aja, perasaan topik lain juga ga kalah lucu :D

    Oia, blognya udah mulai rapi yaaa, suka deh :-)

    BalasHapus
  9. Haris, aku...kok merasa ga termasuk dalam kelima faksi di atas ya? Terus aku tergolong apa yaa? haduh

    BalasHapus
  10. hahaha itu kenapa Faksi di Divergent jadi tipe tipe orang kalo di putusin bang :D

    BalasHapus
  11. Wow mata belo...analogi detergennya

    BalasHapus
  12. Belum nonton filmnya. Kalo FF7 udah. Bajakannya juga udah punya. :D

    BalasHapus
  13. Eh iya ya, yang jadi abang Tris itu si Augustus The Fault in Our Stars. Bang Haris perhatian juga ya. Tapi saya nonton Divergent duluan, dan baru kemaren ini nonton The Fault in Our Stars. Mau juga nonton Insurgent. u,u

    BalasHapus
  14. Ada yang coba tes-nya? Hasil saya Divergent; Erudite > Candor > Abnegation.
    Cobanya di sini: http://divergentthemovie.com/aptitudetest

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasilnya, saya Divergent: Dauntless dan Erudite. Saya pintar dan pemberani. :D

      Hapus
  15. kok lucu sih ini reviewnya? :D
    menurut gue, tris sama abangnya itu kurang pro dalam memilih peran.gue nonton the fault in our stars dulu baru nonton divergent. pas nonton divergent kaget aja, lha ini bukannya august? kok di sini malah kakak adek-an sih? aneh aja. masa di film yang satu lovers, di film ini family? jadi ga greget liatnya, eh tapi untungnya pemeran Four-nya greget, jadi it's okay hhe
    by the way, maafkan jadi komentar panjang2 gini, hhe salam kenal! ;D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya emang ciri khas review di blog ini begitu. Hahaha. :D

      Beuh jadi kamu sukanya Four. Iya, salam kenal ya. :D

      Hapus

Posting Komentar