Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

5 Buku yang Bikin Otak Saya Lecet

Kalau ketemu tukang ngayal yang sering ngelawak jayus, tanyalah buku apa saja yang membuat otaknya lecet begitu. Kalau kamu tanya saya, maka saya akan jawab di sini.

1. King Quest

Sumber: Google Image
Setiap orang pasti punya buku favorit yang gak terkenal. Yang hanya dirinya dan orang-orang tertentu yang tahu betapa hebatnya buku itu. Dan inilah buku unpopuler favorit saya. Saya yakin tidak banyak orang yang berkesempatan baca buku ini. Dan saya bangga.

Sebelum kenal Aang yang jadi Avatar pengendali empat elemen, saya sudah menganut paham bahwa di dunia ini ada tujuh elemen, yaitu air, api, angin, tanah, petir, cahaya dan kegelapan. Konsep tujuh elemen itu dikenalkan oleh Alex G dalam komiknya yang berjudul King Quest: Legend of Astago.

Sebagai sesama lelaki ringkih, saya merasa bersimpati ketika baca kisah tokoh utama dalam komik ini. Bercerita tentang Hibe, sosok bocah lemah yang ingin menyelamatkan ibunya dari lilitan hutang. Untuk mencegah ancaman punya bapak tiri seorang kepala desa serupa bandot tua, Hibe mengikuti sayembara membunuh monster yang meresahkan desa.

Dalam sayembara, Hibe gak sengaja mencabut sebuah tongkat aneh. Tongkat ini bisa berbicara dan menari. Dengan tongkat itu, Hibe berhasil menghancurkan sang monster dengan cara cerdik. Bukan itu saja, Hibe juga dinobatkan jadi pangeran sebuah kerajaan antah-berantah. Sebab siapa saja yang berhasil mencabut tongkat yang bisa ngomong tadi, maka dia akan jadi pemimpin kerajaan yang pada masa lalu ditinggalkan pangerannya. Dan Hibe telah melakukan itu.

Bisa dibilang komik ini adalah fairytale untuk ABG lemah seperti saya waktu itu. Seakan memberi angan-angan nirwana kepada Haris kecil bahwa untuk jadi pangeran, gak perlu jadi anak raja yang tampan dan kaya-raya. Cukup dengan sedikit keberanian, ditambah secuil keberuntungan dan ditaburi doa ibu yang teraniaya.

Logikanya begini, doa ibu untuk anaknya itu pasti terkabul. Dan doa orang teraniaya pasti didengar olehNya. Ibu lo teraniaya dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa? KELAR MASALAH LO!

Sejak baca komik ini, saya berkhayal bisa jadi pangeran. Tapi Charlie Van Houten mendahului saya dengan menjadi Pangeran Cinta Manajemen. Cih.


2. Doraemon Petualangan


Sumber: Google Image
Komik Doraemon Petualangan pertama yang saya baca adalah Petualangan Nobita di Negeri 1001 Malam. Pertama baca, saya langsung jatuh cinta dengan sosok Nobita. Walaupun Nobita lemah dan penakut, tapi apabila berhubungan dengan keselamatan seseorang yang disukai, yakni Shizuka, Nobita akan menjadi kuat dan pemberani.

Saat itu, Shizuka terjebak di dunia dongeng. Awalnya, Nobita dan Shizuka bermain dengan sepatu ajaib yang bisa membuat pemakainya masuk ke dalam buku-buku dongeng. Tanpa sengaja, buku-buku dongeng itu dibakar oleh ibunya Nobita. Gawatnya, Shizuka masih di dalam dongeng Arabian Night.

Lantas, dengan penuh tanggung-jawab, Nobita meminta Doraemon untuk meminjamkannya mesin waktu. Dengan mesin waktu, Nobita berusaha menjemput Shizuka di masa lalu. Tapi, Shizuka kan tertinggal di dunia dongeng, terus kenapa Nobita mau jemput ke masa lalu? Walaupun belum pasti dongeng itu pernah terjadi di dunia nyata pada masa lalu, Nobita gak peduli. Yang penting dia harus menemukan Shizuka!

Jantan.

Di serial ini, Doraemon mengajak saya untuk jadi Nobita dan berkelana ke beragam tempat dalam berbagai dimensi dunia. Luar angkasa, masa lalu, zaman dinosaurus, planet asing di galaksi antah-berantah, negeri yang penghuninya binatang semua, dunia paralel, kerajaan sihir sampai alam mimpi.

Gara-gara baca komik ini, otak saya lecet di usia dini. Imajinasi Fujiko F. Fujio dalam mengolah universe cerita patut diacungi jempol, telunjuk dan kelingking. Metal! Saking tergila-gilanya, saya sampai memburu semua seri Doraemon Petualangan. Sekarang saya sudah membaca semua serinya dan saya bisa tidur dengan tenang.

3. Harry Potter

Sumber: Google Image
Inilah novel tebal pertama yang saya baca. Seru. Lagi-lagi tokohnya adalah seorang anak teraniaya. Di kehidupan sehari-hari, Harry Potter dikenal sebagai anak biasa yang ringkih dan tak berdaya. Tidurnya pun di kamar sempit di bawah tangga. Tapi ketika di dunia sihir, ternyata dia adalah anak terpilih dan istimewa.

Harry Potter mengajarkan kita untuk mengenali dimana tempat kita yang seharusnya. Mungkin kita hanya manusia biasa di tempat kita yang sekarang. Tapi bisa jadi kita akan dianggap pahlawan di tempat yang bisa memahami kehebatan kita.

Novel Harry Potter dan Batu Bertuah mengawali petualangan Harry bersama Ron dan Hermione. Awal perkenalan pembaca dengan trio penyihir cilik tersebut. Gak semua buku bisa tumbuh bersama pembacanya. Dan JK Rowling mesti bangga karena Harry Potter bisa mengajak pembaca melintasi waktu bersama.

Gak cuma cerita dalam novelnya yang bikin saya bersimpati, kisah hidup penulisnya juga mengesankan. JK Rowling bisa mengubah nasibnya dengan menuliskan kisah Harry Potter. Nulis kisah sehebat novel fantasi aja pasti udah puas banget, apalagi ditambah dapat pundi-pundi poundsterling karenanya. Ternyata sihir itu memang ada.

4. Sang Pemimpi

Sumber: Google Image
Karena Laskar Pelangi terlalu absurd, saya memilih karya Andrea Hirata yang ini untuk jadi favorit saya. Sang Pemimpi. Bercerita tentang perjuangan pelajar SMA canggung bernama Ikal. Bersama Arai, saudara sepupunya yang baik hati dan penuh semangat, Ikal mencoba mewujudkan mimpi untuk sekolah di Paris.

Novel yang menggugah semangat. Benar apa yang menjadi tagline dari novel ini. Setelah menghatamkannya, saya jadi lebih bersemangat dalam menggapai mimpi. Novel yang cocok dibaca ketika darah muda masih bergejolak. Di saat mimpi-mimpi sedang ditata dalam rentetan rencana. Saya setuju dengan perkataan Arai di novel ini. Yang intinya, orang bisa bertahan hidup karena masih ada mimpi yang diperjuangkan.

5. Kambing Jantan

Sumber: Google Image
Sebuah catatan harian pelajar ringkih. Sewaktu saya baca buku ini ketika masih sekolah, joke-joke Raditya Dika terasa segar. Gak tau kalau sekarang. Yang jelas buku ini salah satu buku yang pernah bikin saya ketawa lepas.

Satu hal penting yang saya dapat ketika selesai baca buku pertama Raditya Dika ini: menulis itu mudah. Mulailah dari hal yang dekat dengan kita. Mulailah dari kisah sehari-hari. Mulailah dari kegelisahan hati. Mulailah dari sekarang.

Joking as hard as Raditya Dika. Dreaming as high as Andrea Hirata. Imagining as far as JK Rowling.

"Tulisan ini diikutsertakan dalam best article Blogger Energy"

Komentar

  1. judulnya ngeri-ngeri sedap. lama-lama perih loh kalau lecet gitu :|
    yang pertama baru lihat, yang dua sampai empat, gue udah khatam nonton filmnya,, kalau baca bukunya belum :D
    yang harry potter, gue nyesel belum baca bukunya, 1 pun. pengen baca tapi sekarang agak susah ya nyarinya :| katanya, film ama bukunya lebih seru bukunya. penasaran :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. hidupmu kurang komplit kalau belum baca novelnya. :D

      Hapus
  2. Wadaw buku-buku fiksi semua ya pantesan lecet...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kambing Jantan nonfiksi. Sang Pemimpi itu memoar. :D

      Hapus
  3. Tos sesama penggemar Doraemon dan Harry Potter! Doraemon Petualangan udah baca semuanya (kecuali yang sun go kong). Harry Potter juga, walaupun buku 3 sama 4 minjem kakak sepupu. Habisnya nomer 3 sama 4 susah dicari sih =3=

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3 sama 4 ya. Yang 4 saya baca di perpus. Kalau 3 ada ebooknya. Haha.

      Hapus
  4. Yang nomor pertama aja yang gue gak tau :(

    BalasHapus
  5. Nomor pertama kayak cover dvd games yaaa...
    Hahaha :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. WOY! Buku favorit saya tuh. Komik dari pengarang Indonesia ini. :)

      Hapus
  6. Koleksi bang radit cuman satu baru gue punya, selebihnya baca-baca aja yang kebuka di gramed -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nakal kau, Fif. Belilah, biar ketawanya lepas. :D

      Hapus
  7. Ringkih di mana-mana -_-
    Raditya dika baca dari awal sampe akhir. Tapi yang belum baca yang Manusia setengah Salmon dan koala kumal. Yang salmon langsung nonton filmnya. Soalnya nggak ada yang minjemin. Hahaha...

    Iya, aku juga gak tau yang pertama itu. Kamu punya atau pinjem? Sini aku coba pinjem. Lucu kan komiknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua tokoh utamanya ringkih kan?

      Hapus
    2. Saya ada seri 1 dan 3 aja sih. Nanti saya bawa kalau kita ketemu. :D

      Hapus
  8. Tosss untuk sesama oranv yang punya komiknye doraemon yg arabian night dan dibaca pas waktu kecil . .
    kalo koleksi komiknye doraemon, mah gue lengkap . . hihihii . . sampe2 yang petualangan 7 dora dora itu juga , , nggak pamer lo, tapi ria' ini . .

    BalasHapus
  9. suka bener sama komik novel nya harry potter yang tebal kalau di tipukin bisa bikin jomblo permanen.
    Dan untuk raditya dika , dia mah udah kaya superhero di joke

    BalasHapus
  10. Eh itu yg setiap orang punya buku enggak populer yg disukainya bener Ris.. gue dulu sukanya sama Ushio & Tora, sayang gak sampe tamat terbit di Indonesia krena kurang laku mungkin.

    Itu komik king of quest asli gue baru pernah denger hahahha

    Masalah kambing jantan emang mungkin udah enggak kekinian kalo dibaca di waktu sekarang ini.. coba aja baca buku komedi jaman dulu, malah kurang greget .. kayak Shitlicious-nya Alitt Susanto.. gue malah mengernyitkan dahi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, saya juga baru denger tuh Ushio dan Tora. :D

      Iya, betul. Cacatan Harisan saya juga mungkin kriuk-kriuk. :D

      Hapus
  11. Nomor 1 pernah denger, jaman gue keci. Tapi gk pernah baca.

    Sisanya, aku wes boco teko lecet kabeh urepku. Kesimpulanepun keren wi. hehehe

    Cara bercerita zaman dulu dengan sekarang emang beda, ya. Dulu, lebih terkesan polos. Kalo sekarang, malah terbuka semua. Mungkin..

    BalasHapus
  12. gue penasaran sama komik King quest ris, tapi gak penasaran sama nobita yang pergi ke masa lalu~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nobita ke masa lalu sih udah biasa. Ke masa lalu inget mantan juga mainstream banget.

      Hapus
  13. Oh, gitu. Ternyata otak Kak Haris udah lecet.. Oh... Cukup tau aja, sih.

    Hahahaha. :p

    Komik yang pertama emang belum pernah baca. :/

    Kesimpulannya keren. :)

    BalasHapus
  14. Nah ya.. Novel Harry Potter jugak sukses buat aku mabuk kepayang. Wkwkwk.. :P Tapi seru sih, soalnya aku emang ngefans. :3

    BalasHapus
  15. harus di hindari nih kelima buku diatas.
    kalo ikutan baca bisa" ikutan lecet nih otak ahaha

    BalasHapus
  16. Buku yang nomor 1 unik. Pantes yang suka bukunya orang-orang unik juga, Bang.

    Yang Kambing Jantan selain bikin otak lecet juga bikin perut lecet. Malah lebih suka itu daripada Koala Kumalnya. Di Kambing Jantan, Dikanya brutal dan dibrutalin abis.

    Kalo buku yang bikin otakku lecet, kayaknya bukunya Nuril Basri, judulnya Halo Aku Dalam Novel. Sama serial Supernovanya Ibu Suri juga, Dewi Lestari xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Saya juga baca tuh novel Nuril Basri yang itu. Ada cerita dalam cerita. :D

      Hapus
  17. Wah, ini kayaknya bakalan masuk best article. :D

    Wah, Harry Potter yang batu, zaman SD adalah awal pertama kali baca. Gue langsung pusing, tebel banget, kagak habis-habis. Keburu males bacanya. Kalo sekarang, malah suka. :/

    Kalo Kambing Jantan dibaca sekarang-sekarang ini terasa kurang. Atau bakal komentar, "Apa, sih? Garing amat." Pokoknya bingung. Ya, mungkin karena tidak sesuai dengan zamannya. Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. :D

      Haha. Iya, karena selera humor kita berevolusi.

      Hapus
  18. Saya lebih suka sama komik doraemon ^^

    BalasHapus
  19. Baca buku emg lebih asik ya, lebih dpt klimaksnya. Ada beberapa sih yg gue gak tau bukunya. Di atas.

    BalasHapus
  20. mampir ke sini, kaget avatarnya berubah jadi ganteng gitu, kemaren bukanyya kartun konyol kang haris?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Sekarang udah jadi pangeran. Kartun konyolnya buat favicon. :d

      Hapus
  21. Saya suka komik kocak, apa ajah, yang penting bisa bikin saya ketawa deh... Salam kenal Mas... Nice posting...

    BalasHapus
  22. yang gue tau cuman kambing jantan ama doraemon.. wkwkwk :v

    BalasHapus
  23. kalo buku yg bikin otakku lecet itu...buku komik kungfu komang. xD

    BalasHapus
  24. buku yang ke-2 tadi itu keren, judulnya nobita.
    bertahun-tahun aku coba ngumpulin, eh... taunya baru tamat tahun lalu kan kamfret kali.
    koleksi-koleksi buku lho bagus-bagus juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum tamat kok. Ayo, koleksi lagi. :D

      Hapus
    2. Asal nggak koleksi hati terus entar jadi koleksi mantan aja, sih... -_-

      Hapus
  25. kalo doraemon aku lebih suka nonton :D
    kalo harry potter sama sang pemimpi itu sih kurang nafsu bacanya ._.

    BalasHapus
  26. king quest, doraemon ama harrypotter dah baca cuma sang pemimpi dan kambing jantan doang yang belom

    BalasHapus
  27. Suka banget juga sama King Quest! Ah, nostalgia masa kecil... sayang buku punyaku udah hilang entah kemana, padahal masih pengen baca lagi...

    BalasHapus
  28. Nostalgia dengan king quest, gue dulu punya seri 2 dan 3 aja. "Hibe mengeluarkan guardian dengan kentut" wkwk

    BalasHapus
  29. King quest legend of astago, komik yg buat gw ngakak abis. Gw ga ingat itu tahun brp, tp yg jls gw baca di taman bacaan. Tingkah laku si hibe (hidung besar) ama kwn2nya sukses buat gw tergiang2 ama kisahnya. Ampe skrg gw cari2 komiknya buat nistalgia, tp ga pernah dpt.
    Satu lg komik yg buat gw ngakak, KURO CHAN si kucing cyborg

    BalasHapus

Posting Komentar