Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Kios Bensin dan Tambal Ban di Kandang Harimau

Bersama keluarga, saya ikut family gathering yang diadakan perusahaan tempat bapak saya kerja. Setelah tahun-tahun sebelumnya basah-basahan di wahana air, kali ini kami bisa merasakan panas-panasan di Taman Safari.

Ini kali pertama saya masuk Taman Safari. Di sini satwa-satwanya like a boss banget, jalan petantang-petenteng tanpa beban. Saya hanya bisa melihat binatang-binatang itu dari balik jendela bus yang menyambangi kandang mereka satu persatu. Jadi, di sini kita bisa menemukan persamaan antara satwa Taman Safari dan gebetan. Hanya bisa dilihat dari jauh.

Ketika dipelototi pengunjung, rata-rata dari para satwa hanya menguap lebar. Pertanda perut mereka kenyang. Gimana gak kenyang? Hampir tiap mobil lewat, para binatang itu dikasih makan oleh pengunjung. Hoah, lagian pengunjungnya sok-sokan ngasih makan hewan, padahal babehnya sendiri di rumah belum dibikinin kopi sejak pagi.

Ketika berkeliling dari kandang ke kandang, saya sempat terkesima dengan anak-anak kuda nil yang masih pink-pink segar. Ngingetin saya kepada bayi tikus yang baru berojol dari perut curut bunting. Imut banget. Rasanya pengen saya pelihara dan budidayakan.

Selama berkeliling Taman Safari, yang paling nyeleneh adalah kandang harimau Sumatera yang menyediakan fasilitas kios bensin eceran dan tambal ban. Saya ulangi, kios bensin eceran dan tambal ban. Saya gak bercanda. Ada kios bensin eceran dan tambal ban di kandang harimau Sumatera.

sumber: google image
Apa maksud di balik berdirinya tambal ban dan kios bensin di kandang harimau Sumatera? Kalaupun ada ban mobil pengunjung bocor, terus nambal ban di sana, apakah akan baik-baik saja dan pulang ke rumah dengan badan utuh? Iya sih bannya ditambal, tapi kan bayarnya pake nyawa. Terbayang, mas-mas yang nambal ban berpacu dengan waktu, karena harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum hidupnya diselesaikan.

Atau mungkin ada mobil yang kehabisan bensin di tengah wisata, terus ngisi bensin di sana, yang ngelayanin langsung harimaunya. Dengan dress code singlet putih kekuning-kuningan dan kemulan sarung, harimau nanya, "Mau ngisi berapa liter, Tong?" Iya sih tangki bensin terisi, tapi kan perut harimaunya juga bakal terisi.

Selera humor orang yang menata kandang ini sungguhlah tinggi. Salut. Saran saya, kandangnya sekalian dilengkapi smocking area dan ruang ibu menyusui. Biar mas-mas harimau bisa ngerokok sambil bahas kebijakan politik Vladimir Putin.

Nah, saya kan pernah nonton film Doraemon: Nobita and the Animal Planet. Menceritakan petualangan Nobita dkk di planet para binatang yang mengalami percepatan evolusi. Mungkin di planet binatang, ada Taman Safari juga. Tapi di sana kebalikannya. Binatang-binatang mengendarai mobil, masuk ke rumah-rumah manusia. Terus, pemandunya (yang juga dari kalangan binatang) menerangkan kepada para pengunjung, "Selamat datang di Taman Safari. Di sini kita bisa menemukan berbagai jenis manusia. Lihat manusia yang nongkrong di fly over sana. Dia termasuk manusia alay. Kebiasaannya foto-foto narsis dan komentar rusuh di Instagram artis."

Kemudian ada binatang yang buka kaca mobil, terus ngasih nasi bungkus ke manusia alay.

Pemandu kembali menerangkan, "Nah, manusia jenis ini biasanya kalau dikasih makanan, gak langsung dimakan, tapi difoto dulu. Tuh lihat."

Terlihat manusia alay memfoto nasi bungkus. Lalu fotonya diupload ke Instagram dengan hastag #InstaFood, juga dibagikan di Path dengan caption "Rezeki anak durhaka. Udah kenyang, masih dikasih makan." Tidak lupa fotonya dipake untuk menjawab follower ask.fm yang nanya, "PAP makan siangnya dong, Pap." Btw, PAP di sini maksudnya post a picture. Dan kebetulan yang ditanya udah papa-papa.

Setelah selesai mengunjungi Taman Safari, mungkin ada satu binatang yang menulis pengalamannya berwisata ke blog. Lalu binatang itu mulai berkhayal, "Jangan-jangan di sebuah planet di galaksi antah-berantah sana, ada Taman Safari juga. Tapi isinya binatang-binatang kayak gue."

Anti klimaks.

Belum lagi, ada kemungkinan di galaksi antah-berantah terdapat planet yang diisi tumbuh-tumbuhan yang bisa bergerak dan ngomong kayak manusia. Mungkin di Planet Tumbuhan, ada Kebun Manusia. Manusia-manusia dari berbagai jenis, ditanam dan dirawat untuk dipetik jerawatnya yang sudah matang.

Hoah, gak selesai-selesai ngayalnya.

Komentar

  1. wkwkw itu satir banget sih pas bahas makanan di foto :)


    BalasHapus
  2. enak sekali hewannya dikasih makan terus sama pengunjung yang datang. Wkwk, tambal ban sama bensin eceran, betul tuh, mungkin yang ngelayanin harimaunya, bayarnya pake nyawa

    BalasHapus
  3. Kayaknya bisnis jual bensin eceran dan tambal ban udah merambat jauh

    bang ko sekarang jadi jarang nulis ?? sibuk sama buku baru ya?

    BalasHapus
  4. wkwkwkwk anti mainstream tu pengelola taman safari. Naroh pertamini di kandang harimau. Jiakaka!!

    dianexploredaily.blogspot.com

    BalasHapus
  5. Terus aja, Kak. Teruuus. Nggak akan selesai-selesaii. Hahahahaa.
    Tapi berkhayal emang asyik, sih.

    Selera humor yang naro bensin sama tambal bannya leh uga. Hahaha.
    Mungkin itu buat konsumsi si Harimau.
    Atau bisnis sampingan si Harimau.
    Mbuh. -__-

    BalasHapus
  6. haha :D bener-bener gak kebayang deh tuh mas, semuanya jadi kebalik :D

    BalasHapus
  7. mungkin yang tambal ban disana sedang menguji adrenalin hahaha

    BalasHapus
  8. Antiklimaks yang khayalan tingkat tinggi banget, Bang. Btw, nggak mau coba ngisi bensinnya? :D

    http://daezhavou.blogspot.com/

    BalasHapus
  9. Buset itu emang beneran sadis sih ada kios bencin eceran di kandang. Hahahhaa. :))
    CUKUP HARIS CUKUP JANGAN MENGHAYAL LEBIH JAUH! KELUARKAN LEM AIBON DARI DALAM BAJUMU HARIS!!

    BalasHapus
  10. kalau ngehayal engga akan pernah selesai-selesai

    BalasHapus

Posting Komentar