Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Haris Firmansyah dan Relikui Kemantanan

Saya dicap cowok gagal move on. Hanya karena saya masih sering menelusuri Nistagram, eh, Instagram mantan yang rutin menggulirkan foto-foto imutnya di beranda. Apalagi saya kerap tak sengaja menekan tombol love ketika menjalankan ritual stalking di malam yang sunyi. Tujuh sumpah terlarang versi bajak laut pun saya maki ketika kecelakaan itu terjadi. Bisa-bisanya jempol dan otak tidak kompak.

Tapi, di satu sisi, saya mengingkari fakta bahwa love yang accidentialy saya berikan di foto mantan adalah remah-remah yang tersisa dari lubuk hati yang paling dalam. Masih ada ampasnya, ternyata.

Teman saya berkata bahwa saya harus melupakan mantan. Bukannya saya tidak mau mencoba, tapi saya sudah berusaha. Nyatanya, hati saya balik lagi untuk mengetikkan namanya di kolom pencarian Instagram ketika saya teraniaya sepi. Lagipula, untuk apa saya move on, jika menjadi cowok gagal move on pun saya tidak lupa bahagia? Lihat bio dia tertulis kalimat “Supel, simple and single” saja sudah bikin saya bahagia bukan buatan.

SINGLE-nya itu loh! Secercah harapan.

Dewasa ini, gagal move on itu biasa saja. Sudah sering saya mendapat sapaan dari Pak Harto di belakang truk, “Piye kabare? Masih enak jamanku toh?"

Lambaian tangan itu, senyuman hangat itu, saya hafal betul. Ciri khas mantan yang tambah super ketika sudah bukan milik kita lagi.

Saya yang mengendarai sepeda motor di belakang truk hanya bisa mengangguk pasrah sambil bergumam tidak jelas, “Iya, Pak. Masih enak jaman Bapak. Waktu itu kerjaan saya cuma makan, tidur dan nonton film kartun. Nggak ada tuh agenda baper sampai mager karena mantan cuma read WhatsApp saya. Saya rindu masa-masa dimana cobaan terberat saya sebatas ketinggalan nonton Pokemon.”

Ketika menengok ke fanpage Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang pandai menciptakan tembang, saya mendapati komentar-komentar kangen aroma gagal move on, semisal:

“Saya berharap agar dollar bisa turun seperti di masa Bapak jadi presiden dulu.”

Kami semua Rakyat Indonesia masih cinta padamu, Pak. Yang setuju dengan ucapan saya, like!

Di saat bersamaan, Pak SBY sedang bersenda-gurau dengan cucu-cucunya yang lucu. Sementara Facebooker yang berkomentar terakhir masih menunggu like. Like a boss.

Menurut penelitian saya yang sudah cukup berpengalaman dalam kubangan masa lalu, ada tiga pusaka yang dibutuhkan oleh seseorang yang gagal move on untuk memasuki dunia baru bernama ‘kemerdekaan hati dari kenangan masa lalu’.



Pertama, pijakan baru untuk berdiri melawan hari. Tom Hansen dalam film (500) Days of Summer merasa payah ketika ditinggal Summer, gadis bermata indah yang dikencaninya tanpa kejelasan status hubungan. Mendapati cinta yang diyakini sebagai penyempurna hidupnya telah melenggang bersama pria lain, Tom frustasi, insomnia, tidak fokus kerja sampai resign dari kantornya tanpa pegangan pekerjaan baru.

Namun, di masa-masa suram nan kelam itu, Tom belajar menemukan diri sendiri. Sampai akhirnya musim panas berganti musim gugur, Tom menemukan pijakan baru. Tom siap melompat untuk jatuh ke hati selanjutnya. Yang bisa saja di masa depan sepotong hati yang baru ini malah akan membuatnya gagal move on jauh lebih dahsyat. Dan jauh lebih dalam.

Tapi, apakah pijakan baru sudah cukup untuk membuat seseorang mampu berdiri tegar menerjang kenangan masa lalu yang kadang datang bertubi-tubi? Tentu kita butuh bagian keduanya.

Kedua, alasan kuat kenapa harus move on. Alasan sangat diperlukan untuk melakukan sebuah pekerjaan. Apalagi pekerjaan mulia nan suci bertajuk “move on dari mantan”. Ibaratnya, tongkat sihir yang perlu ada di saku setiap penyihir. Makna, 'alasan kuat' di sini penting sekali.

Dalam anime 5 Centimeters Per Second, Tohno Takaki mengalami problema gagal move on yang lumayan berat. Cintanya tertahan kepada Shinohara Akari, seorang gadis yang sejak SD sudah senasib-sepenanggungan dengannya. Sama-sama sering sakit-sakitan dan mainnya di perpustakan melulu.

Ketika SD, Akari membuat janji dengan Takaki akan melihat bunga sakura bersama lagi. Sebelum akhirnya mereka berdua berpisah karena Akari harus pindah mengikuti orangtuanya ke kota yang lebih jauh dari Bekasi, apalagi Cikarang. Janji ini ternyata tetap digenggam erat oleh Takaki, walaupun jarak dan waktu menjadi sang antagonisnya.

Sampai dewasa, Takaki belum bisa benar-benar mencintai kekasihnya saat itu. Hati Takaki tidak bisa mendekat dengan kekasihnya. Satu centimeter pun tidak. Lihatlah, betapa kejamnya pria dewasa yang gagal move on. Tapi dia bisa begitu lembut ketika mengingat memori tentang seseorang yang membandel di pikirannya.

Di akhir kisah, Takaki berpapasan dengan Akari di tengah jalur kereta api. Kebetulan, bunga sakura sedang berguguran dengan cantiknya. Mereka berdua yang sudah sama-sama dewasa, menyadari dan langsung menengok. Namun, kereta api menghalangi pandangan keduanya. Takaki pun menunggu, seperti yang dilakukannya selama belasan tahun. Ketika kereta menghilang dari pandangan, ternyata Akari sudah tidak ada di seberang sana.

Saat itulah, Takaki bisa tersenyum lagi. Janjinya dengan Akari telah genap: melihat bunga sakura bersama. Takaki menjadi sosok baru yang punya alasan kuat untuk melanjutkan perjalanan. Alasannya: Akari sudah bahagia dengan tunangannya, kini giliran Takaki untuk menjemput kebahagiaannya sendiri.

Ketiga, pemahaman. Pemahaman ini tidak terlihat. Kita tidak bisa membedakan antara orang yang paham dengan orang yang hanya mengerti kulit luarnya saja. Sebab pemahaman itu tak kasat mata bagaikan Harry Potter yang bersembunyi di balik jubah gaib. Tapi sangat pokok.

Seperti di film You Are The Apple of My Eye, Ko Ji-Teng memahami bahwa dia memang tidak ditakdirkan berjodoh dengan Shen Chia-Yi, gadis yang dikejarnya sejak masa puber. Ko Ji-Teng paham betul dengan akhir dari kisah cinta masa mudanya. Sebab Ko Ji-Teng bertemu kembali dengan Chia-Yi di pelaminan. Tapi sebagai tamu undangan. Nyesek.

Dalam diam, Ko Ji-Teng paham bahwa memang menyedihkan ketika orang yang kita inginkan tidak berhasil kita raih. Tapi alangkah sangat melegakan ketika melihat orang yang kita kasihi telah bersama dengan seseorang yang bisa menjaga dan membahagiakannya.

Ketika kita sudah paham, kita akan menyapa mantan layaknya teman lama.

Lalu saya bertanya pada diri sendiri, untuk memahami hal yang sama dengan Ko Ji-Teng, apakah saya juga harus menunggu mantan nikah duluan? Sebab sampai sekarang saya masih belum paham dengan apa yang telah terjadi.

Untuk sukseskan tiga jurus di atas, lakukanlah dari langkah ketiga ke langkah pertama: memahami, punya alasan kuat dan melompat ke pijakan baru. Sebab jika kamu mendapat pijakan baru namun belum paham ilmunya, apalagi belum punya alasan kuat untuk move on, kamu hanya akan menjadi si bengis yang melihat bayangan masa lalu di sepasang mata polos masa kini.

Komentar

  1. Membaca postingan tentang Move-on kek gini .. malah membuat luka lama kembali lagi bang .. aduh ..
    Yang Takaki itu ngenes banget, aduh move-on bisa seberat itu ..

    Kalo film You're The Apple Of My Eye, itu emang endingnya nyesek banget .. tapi sih ciuman pertamanya tetap didapetin Ji-Teng ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh saya kira ending itu cuma khayalan aja. Saya baca novelnya, nggak ada adegan begitu.

      Hapus
  2. WAH HARIS NONTON '5 Centimeters Per Second' JUGA? ASEEEKKK. Jarang euy cowok ada yang tau film itu :'v

    BalasHapus
  3. ujian terberat hanya ketinggalan nonton pokemon bener banget.
    untuk filmnya gak ada yang ngerti, belum pernah nonoton semua.

    BalasHapus
  4. DUh itu film - filmnya cocok banget buat yang pengen move on dari kisah masa puber dan sekarang lagi baper karena si mantan :D

    BalasHapus
  5. Cocok buat yg galon. Gagal move on!

    BalasHapus
  6. ngomong ngomong soal move on yah, biar bisa move on gue biasanya bakal nyari kejelekan kejelekan yang ada di doi. salah ga sih sebenernya cara itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak salah. Salah itu masih belum lupa mantan, tapi udah bareng yang baru.

      Hapus
  7. Kamu bisaan menganalisis kayak ginian. Coba bikin fitur curhat di laman ris. kali ada yang pengin dikasih pencerahan. Misalnya yang komen di atas Mas ini. Ya kan?

    BalasHapus
  8. Relikui kemantanan, awalnya gue baca kematian :)) (Problem potterhead)

    Gue ngangguk2 baca pemahaman dari tiga langkah di atas, tapi kenapa cara gini gak lo lakuin? Apa lagi proses? :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang adopsi dari Relikui Kematiannya Harry Potter sih. Melawan horcrux bernama kenangan yang ada tujuh helai. :)

      Saya masih mencoba memahami. :')

      Hapus
  9. Pas nonton 5 centimeters, yang ada gye mewek. Pas nonton 500 days of summer, gue ngutuk si summer abis-abisan. Kelakuannya makin bikin image cewek anjlok di pasaran gara2 tukang php. dan pas liat you are the apple of my eye, gue malah fokus sama adegan si mastur udah basi. Siaaaaal. Btw mantan itu...gue ga ngestalk..soalnya msh suka ketemu. Buset gue curhat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, yang penting udah nikah, mbak. Udah tenang. :D

      Hapus
  10. Suka banget main ke blog ini. Gaya penulisannya rapi tapi lucu. Ringan juga.

    BalasHapus
  11. You are the apple of my eyes ini memang nyesek, terus gue juga ikutan nyesek waktu baca postingan ini, kenapa pas gue baca jadi teringet masa lalu..

    BalasHapus
  12. Ringkih kamu, Ris. Dalam kasus saya, ceweknya yang susah move on. Saya yang repot harus jutek dan jaim terus di medsos, biar tetap cool.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wih, udah kelihatan cool-nya sih di medsos. Nggak tau kalau di media lain.

      Hapus
  13. Udah dicoba tiga porses itu, ris ? :D

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya udah nonton film yang kamu rekomendasiin. Gile, ternyata yang main Jim Carrey. Bisa galau juga dia. Dan dari film itu kita belajar bahwa kenangan itu berharga. :)

      Hapus
  15. Dari film yang dibahas, aku baru nonton yang you're the apple of my eye :' kayaknya 2 film lainnya harus aku tonton deh :')

    BalasHapus
  16. relikui itu artinya apa ya bang?

    jujur nih pas nonton apple aplle itu nangis gue. anjir. untung di kamar sendirian.

    pengakuan memalukan yah. cowok lemah. emang move on itu susah. padahal cuma move on dari gebetan yang ga pernah jadi pacar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Relikui itu semacam pusaka atau peninggalan. :D

      Itu karena cowoknya main hati, jadi susah move on. :)

      Hapus
  17. Gue suka banget film you are the apple. Nyentuh banget. Asli.

    BalasHapus
  18. 5 centimeter per second kayaknya bagus ya, penasaran jadi pingin donlod.

    BalasHapus
  19. untungnya gue udah lepas dari siksaan gagal move ini. karena gue menginkuti salah satu saran, yang bilang begini.

    "cara untuk melupakan patah hati ya dengan jatuh cinta lagi"

    selesai, tapi, masalah muncul pas kita bertanya sendiri dalam hati.

    "Emang kita udah siap jatuh cinta lagi"

    NP : Hivi - Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi

    BalasHapus
  20. 500 Days of Summer itu bikin saya kesel sama si Summer-nya, You are The Apple of My Eye itu kesel juga kenapa akhirnya Shen Chai Yi nikah sama orang lain, Kalau 5 Centimeters itu belum nonton dan mau download ah. Duh, jurus pemahaman saya masih kurang nih kayaknya wkwkwk.

    Mantan. Saya pernah berhasil move on dan setelah berhasil dia kembali lagi. Membuat saya harus kembali move on lagi dari yang telah berhasil itu. Rumit ya.
    Bang kayaknya bener deh buka laman buat curhat aja hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu bakal kesel sama Akari. :)

      Boleh deh. Nanti saya tambahin laman buat curhat. :D

      Hapus
  21. Mantan dan move on, kenapa kata-kata itu keramat dan sepertinya begitu sakral.

    Kalo udah jadi mabgab mau ngomong aja jadi canggung.

    Tapi bisa kok move on dengan mudah. Caranya blok ada socmed dia jadi kita enggak bisa liat dan tau aktivitas dia kecuali dia itu temen satu kampus dan satu kelas. Ini kenapa jadi curhat...

    Yah pokoknya gitu deh, alon alon asal klakon

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada beberapa mantan yang memang block-able. Tapi mantan yang baek, nggak enak diblock. :(

      Canggung banget tuh kalau mantannya satu kampus, apalagi sekelas. :D

      Hapus
  22. Kak Hariiiiiiis. Pengin nangis bacanya. Kzl. :'
    Iya. Benar, pertama musti memahami, harus punya alasan yang kuat untuk move on. Tapi, ketika alasan yang dirasa kuat itu udah didapat, tetap saja... ah. Hahahaha. Kenapa, ya? Gimana kalau langsung ke pijakan baru? Atau nunggu mantan menikah saja? Itu baru yang dinamakan "alasan kuat". Mhahaha. Kecuali kalo punya nyali untuk merusak rumah tangga orang~

    Kak Haris, Rima doain semoga kakak segera move on dan dapat yang lebih baik. Dan Rima doain semoga kak Haris berjodoh sama mantannya. Terserah kak Haris mau mengaamiinkan yang mana. Ahehe. :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, jangan nangis dong, Rima. :(

      Wahahaha. Rima memang memahami saya banget ya. Aamiin. :)

      Hapus
  23. Tapi kalau menurut gue, ya, move on itu gak perlu dipaksakan. Biar waktu yang membantu kita berpindah hati. Lagian, dengan menyandang status move on, kita bakal jomblo lebih lama. Dan itu berarti bagus. Kita gak terikat sama orang lain, bebas. Dll. Kayak tulisan gue di sini: http://www.salahtulis.com/2016/01/jomblo-ngomong-coro.html

    Gue juga sering tiba2 galau inget mantan. Cuman asik aja. Soalnya rasanya sakit sakit nikmat, gitu. ya nggak? Haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. *menyandang status susah move on

      Hapus
    2. Iya betul, sakit-sakit nikmat. :D

      Btw, bagus juga tulisan jomblo ngomong coro-nya. :D

      Hapus
  24. kasian juga itu gagal move-on sejak kelas lima SD

    BalasHapus
  25. Move on. gatau kenapa 2 kata tapi sulit ngelakuinnya.
    satu-satunya cara ya cuma berdamai dengan masa lalu aja, jangan dipaksa dilupakan, biarkan mengalir sampai cerita-cerita selanjutnya yang menghanyutkannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nanti juga kalau udah waktunya, bakal hanyut ya. :D

      Hapus
  26. Gue pas putus sama temen sekelas di kampus juga begitu, Ris. Stalking terus kerjaannya, dia sekarang ngapain aja. Pokoknya Path dia gue visit melulu. Soalnya tiap gue chat dibales singkat-singkat. Nyakitin. Jadi mending gue diemin. Eh, gue malah curhat. Bodo, ah. Lanjutin aja curhatnya.

    Lalu, sampe akhirnya gue sadar. Gue ternyata diselingkuhin. Hahaha. Tapi, ya gue gak dendam. Berusaha introspeksi diri juga. Kesalahan gue ada di mana sampe dia kayak gitu. Sekarang, kami udah berteman baik. Gak ada dendam sama sekali. Dan mendoakan dia yang terbaik sama pasangannya sekarang. Percis banget gue kayak Ko Teng. Udah ikhlas. :))

    BalasHapus
  27. Jadi gagal move on, membuka zipper hati yang mengubur kenangan mantan... taelah -_-

    bawa-bawa kata katanya suharto bair greget. makin sakit bang :(

    BalasHapus

Posting Komentar