Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Naik Kangaroo ke Samarinda

Butuh waktu sekitar 3 jam dari Balikpapan ke Samarinda dengan naik Kangaroo. Bukan. Bukan kanguru beneran yang saya naiki. Ini Kalimantan Timur, Brother! Bukan Australia. Walaupun memang kebayang serunya kalau naik kanguru betulan. Saya masuk kantung kanguru, terus diajak loncat-loncat menyusuri Bukit Suharto.



Yang saya naiki adalah travel Kangaroo Premier. Sebuah perusahaan transportasi yang mengedepankan keselamatan, kenyamanan dan ketepatan waktu dalam perjalanan. Jadwal keberangkatan reguler Kangaroo Premier beroperasi setiap 10 menit. Mulai pagi hari hingga malam hari, dari shelter yang ada di kota Balikpapan menuju shelter yang ada di kota Samarinda. Begitu pula sebaliknya.

Informatif, huh?

Setengah perjalanan saya habiskan dengan tidur pulas seperti bayi pemalas. Entah karena bangkunya nyaman atau saya emang kecapekan. Padahal di depan mata ada TV layar datar yang menayangkan film animasi Pixar. Tapi karena saya udah pernah nonton filmnya, jadi saya memilih ngorok.






Sampai di shelter kota Samarinda, saya langsung berjalan ke parkiran. Di sana sudah ada Icha Hairunnisa. Nggak. Icha nggak nyambi jadi tukang parkir untuk mengumpulkan receh offline, kok. Dia baru saja sampai di parkiran sesaat sebelum saya menginjakkan kaki di Samarinda.

“WOY!” sapa saya. Saya langsung mengenali sosok cewek langsing berjaket cokelat itu sebagai blogger sensual yang saya kagumi kepiawaiannya dalam review film. Dia mengenakan masker sehingga yang tampak hanya sepasang mata bersoftlens warna cokelat brunette, dibingkai kerudung berlapis helm.

“Aaaaaak!” Icha langsung teriak girang demi menyaksikan terpaan ketampanan lapis tujuhbelas dari sosok pangeran bumi dengan keperjakaan abadi dan berjakun mungil sebesar biji kenari.

Icha nangkring manja di atas jok Scoopy merah yang tempo hari dirusaknya dengan cara dijatuhkan secara sengaja ke pagar rumah orang.

Didesak oleh rasa tidak percaya dengan cewek ceroboh satu ini, saya mengucapkan kalimat beraroma jantan, “Sini, saya aja yang bawa motornya.”

“Nggak. Aku aja yang bawa,” elak Icha. Setelah itu, saya komat-kamit baca doa biar Icha nggak berniat merusak kendaraan pribadinya lagi dengan saya masih di jok belakang.

Icha mengajak saya ke McDonald’s yang ada di Samarinda Central Plaza untuk makan siang. Tidak lama, datang sepupu Icha, yakni Kak Ira. Kak Ira mengajak temannya yang juga teman Icha, cowok murah senyum bernama Max. Terakhir, yang datang adalah seorang lucid dreamer yang menguasai power nap. Dia adalah Bang Hendra. Sewaktu aktif di grup World Werewolf Federation, beliau pernah mengisahkan pengalamannya dalam astral projection. Singkat kata, Bang Hendra itu orang pinter.




Setelah puas makan junk food dan ha-ha hi-hi, saya ditemani mencari hotel. Atas rekomendasi Kak Ira yang banyak pengalamannya, pilihan jatuh ke Cozy Hotel yang tempatnya lumayan cozy. Lalu saya menidurkan tas ransel Pallazo yang saya bawa ke dalam lemari.

Setelah check in hotel, saya dan bubuhan Samarinda melanjutkan permainan.

“Kita mau kemana sih?” tanya saya ketika membonceng Icha. Setelah memaksa, akhirnya saya dapat stang motor Icha.

“Tenggarong,” jawab Icha. Terdengar seperti tempat nongkrong orang-orang nakal yang kelakuannya kayak kucing garong.

“Nanti di Tenggarong ngapain?” tanya saya lagi.

“Foto-foto,” jawab Icha ceria.

“Oh. Oke.”

Meski nggak tahu itu tempat macam apa, saya tetap melanjutkan perjalanan. Ketika lampu merah, saya berhenti sejajar dengan motor sport Max. Saya jadi bisa nanya ke Kak Ira yang duduk manja di boncengan Max. Kak Ira yang merencanakan semua ini.

“Dari sini ke Tenggarong berapa jam perjalanan?” tanya saya.

“Satu jam. Semangat ya Bang Haris.” Kak Ira mengepalkan tangan.

Ketika lampu hijau, Max melesat. Saya malas-malasan mengegas. Saya lalu nengok ke Icha.

“Boleh putar balik nggak? Saya mau tidur-tiduran di hotel aja. Atau ngobrol-ngobrol ngadem di mall deh.” Pinta saya dengan raut wajah merengut.

“Udah. Jalanin dulu aja. Nanti juga nggak kerasa,” komentar Icha.

“Kesananya kenapa nggak bisa besok aja sih?” ucap saya yang sudah siap-siap putar balik ke Cozy Hotel.

“Kalau besok, Max dan Kak Hendra kerja,” jawab Icha.

Di depan, motor Max dan Bang Hendra berada di posisi pertama dan runner up. Saya ada di posisi buncit.

Ketika saya menceritakan sebuah hikayat, saya tidak mendengar respons Icha di belakang. Suara Icha hilang.

“Cha? Cha?” saya kaget. Saya pikir Icha sudah jatuh dari tadi karena angin hari itu lumayan sepoi-sepoi.

Ketika memutar kepala ke belakang, saya kaget luar biasa. Icha nggak jatuh. Icha masih ada di jok belakang. Tapi Icha sudah tidak sadarkan diri. Saya panik sendiri.

“Cha? Cha? Bangun, Cha!” Saya menepuk-nepuk pundaknya dalam keadaan motor masih melaju. Saya jauh tertinggal dari Max maupun Bang Hendra. Sembari berusaha menyusul dua pembalap di depan, saya juga menjaga badan Icha yang lemas agar tidak benar-benar jatuh.

Bagaimana ini?

Saya bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan Icha?
a. Ketiduran
b. Sengaja Tidur
c. Pingsan
d. Bercanda doang
e. Cosplay jadi kentang McD

Bersambung dulu…

Komentar

  1. Icha ternyata lagi nyendok. Hehehe. Cnd.

    BalasHapus
  2. WAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAAKKAAKAKAKAKAKAKAKAAK. KALO KETEMU HARIS PENGEN GUE SENDOK OTAKNYA HARIS. ANJER BANGET DAH. 😂😂😂😂😂😂😂😂👊👊👊👊👊👊

    BalasHapus
  3. Hadeeeh...
    Icha lagi mikir yg mesum-mesum pasti nih. Wkwkwkwk

    BalasHapus
  4. Icha mau melakukan hal-hal yang biasa di ungkapkan di blog. HAHAHAHA

    BalasHapus
  5. FIX ITU ICHA KETIDURAANN HAHAHAHAHAHHAAAA

    Pake bersambung segala lagi. Aaaarghh

    BalasHapus
  6. memangnya kalo kospley jadi kentang mekdi itu kalo lagi dibonceng, kentangnya mesti gimana, Bang?

    mungkin ichanya sengaja ketiduran...

    BalasHapus
  7. Anjirrr gue ngakak baca ini. Pake bersambung trus kasih tebak2an pulak.
    Kalau di suruh jawab keknha icha lagi cosplay jadi kentang McD deh. Duh kentang McD... Jadi pengennn.....

    BalasHapus
  8. F. Ngumpet di balik sepatbor, lalu dari belakang nutup mata Bang Haris sambil bisikin "Hehehe. Cnd."

    BalasHapus
  9. Ketiduran kayaknya. Demi melihat punggungmu yang bagai kasur ternyaman. Haha
    Horor emang kalau boncengin orang terus dia ketiduran. Mending yang nyupirin yang ketiduran.

    BalasHapus
  10. icha lagi ikutan kuis dua juta rupiah

    BalasHapus
  11. saking nyamannya punggung om haris, ica-pun tertidur dengan pulsa. heheh, cdma.

    (sinyal esia)

    BalasHapus
  12. Icha lagi astral projection lah~

    BalasHapus
  13. Pertama kali baca gue bacanya blogger sensual yang saya kagumi keperawanannya. -___-

    BalasHapus
  14. Ngecek kolom komentar. Sampe dua kali. Nyari-nyari komentarnya icha, alias yang bersangkutan. Kali aja ada bocoran kunci jawaban, jadi gak usah nebak-nebak.

    Eh taunya gak ada. Penonton kecewa.

    BalasHapus

Posting Komentar