Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Ready Player One dan Cinta di Era Digital

Film Ready Player One bagus banget karena menyajikan pop culture yang melimpah, khususnya dari dunia game dan pernak-pernik 80'an. Namun, yang bikin saya pengen bahas film ini adalah isu jatuh cinta dari dunia maya. Masih ada hubungannya dengan kisah cinta Adora-Hilman yang sempat jadi perbincangan panas di Twitter.
Peran utama bernama Wade Watts memainkan avatar Parzival di dunia virtual reality OASIS. Parzival (selanjutnya disebut Z) mengaku telah jatuh cinta dengan avatar perempuan bernama Art3mis. Tentu saja pernyataan cinta tersebut disangsikan oleh yang bersangkutan. Sebab di dunia nyata Parzival belum pernah bertemu Art3mis. Ditambah Art3mis mengaku penampilan dirinya sehari-hari sangat berbeda dengan avatar yang dipilihnya untuk game.
Cinta yang diucapkan sebelum bertemu memang terdengar nonsense. Aech, teman dekat Z pun berusaha menyadarkan untuk tidak begitu mudah menjatuhkan hati di dunia online. Aech malah menakut-nakuti Z dengan mengatakan bahwa di dunia nyata bisa saja Art3mis adalah seorang lelaki. Namun, Z tetap yakin dengan perasaannya.
Ketika kopi darat, Z alias Wade Watts bisa meyakinkan bahwa dirinya tetap menyukai Art3mis yang bernama asli Samantha. Samantha tampak minder karena memiliki tanda lahir seperti bekas luka bakar Pangeran Zuko di animasi Avatar: The Legend of Aang. Namun, hal tersebut bukanlah perkara besar bagi Z. Malah Z memuji kecantikan Samantha dan memintanya untuk tidak menutupi tanda lahir dengan rambut lagi.
Begitulah cinta di era digital. Jika kita bisa jatuh cinta dengan seseorang di dunia maya, maka kita bisa mencintainya di kehidupan nyata. Bagaimana pun keadaannya, kita bisa terima. Sebab yang kita cintai adalah jiwanya.
Namun, alih-alih diskusi tentang easter egg di film Ready Player One yang ditayangkan bertepatan dengan Hari Paskah, warganet di Twitter malah heboh dengan kisah cinta role player Adora-Hilman yang dituturkan dalam sebuah utas panjang oleh Adora sendiri. Yang dimaksud role play (selanjutnya disingkat  RP) adalah permainan di Twitter ketika seseorang bersandiwara menjadi orang lain. Berbeda dengan akun fake yang biasanya dibuat untuk dijadikan topeng ketika menyerang seseorang di internet, RP ditujukan untuk fun semata.
Saya sendiri pernah menjadi role player ketika main game werewolf di aplikasi chat Telegram. Saat itu saya mengganti nama sebagai Young Lex dan memasang foto rapper beken tersebut. Sementara teman saya yang lebih pintar memakai foto dan nama Hary Tanoesoedibjo. Ketika mulai main, saya pertama kali dibunuh karena memang Young Lex terkenal sebagai bad boy.
"Sudah pasti Young Lex adalah serigala!"
Padahal waktu itu saya dapat peran sebagai warga desa. Saya terpapar bad influence.
Sementara itu, teman saya yang menjadi Hary Tanoesoedibjo hidup sampai akhir. Sebab dia selalu wanti-wanti, "Biarkan saya hidup sampai akhir. Kalau sampai saya kalah, Minggu depan saya tidak akan menayangkan Doraemon lagi."
Nah, Adora dan Hilman yang semula bermain RP, melanjutkan hubungan ke real life. Singkat cerita, mereka jadian sebelum bertemu. Pacaran hanya via gawai. Setelah beragam gimmick selama lima tahun, Adora datang ke rumah Hilman tanpa sepengetahuan Hilman, untuk membuktikan jika Hilman memang eksis di dunia ini. Sebab selama bertahun-tahun menjalin hubungan, Hilman tidak mau diajak bertemu. Ketika Adora sampai di alamat rumah Hilman, barulah diketahui jika Hilman adalah sosok fiktif. Hilman itu tidak ada di dunia nyata. Hilman adalah role play yang dimainkan oleh sahabat Adora, yaitu Alina. Jeng-jeng-jeng!
Jadi, selama lima tahun, Adora bermesraan dengan sesama perempuan. Namun, setelah tahu jika Hilman adalah Alina, besoknya Adora malah meminta Alina untuk tetap menjadi Hilman. Cerita pun berhenti sementara di situ dengan janji akan dilanjutkan kapan-kapan.
Kasus seperti ini mengingatkan saya dengan salah satu tokoh napi kawakan di film Shawshank Redemption yang tidak ingin keluar dari penjara walaupun masa tahanannya sudah habis. Alasannya dia sudah terlalu nyaman hidup di balik jeruji besi. Di penjara, dia punya peran penting sebagai penjaga perpustakaan penjara. Ketika harus meninggalkan zona nyamannya, dia tidak tahu harus berbuat apa dalam kehidupan bermasyarakat. Endingnya, dia bunuh diri dalam kebingungan.
Setelah kisah cintanya viral di Twitter, Adora malah menghilang. Sungguh tidak bertanggung jawab membuat ribuan orang kentang (kena tanggung). Warganet pun penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Berbagai spekulasi bermunculan. Sama seperti manga One Piece dan film superhero Marvel, teori fans juga berlaku di kisah asmara Adora. Cerita Adora menjadi pop culture 2018.
Namun, tidak mengagetkan apabila nanti kisah Adora-Hilman menjadi salah satu episode Rumah Uya. Mengingat Rumah Uya pernah menghadirkan seorang penjelajah waktu dari masa depan. Jadi, mendatangkan role player tentulah bukan masalah sulit bagi Uya Kuya. Atau nanti Roy Kiyoshi membaca karma apa yang memimpa Adora sampai dibohongi oleh Alina selama lima tahun.
Kisah Adora-Hilman menjadi reminder untuk kita. Bahwa seringkali seseorang menemukan kekasih dari dunia yang dicintainya. Misal, seorang role player jatuh cinta dengan role player lain. Sayangnya, ternyata sang role player masih melanjutkan sandiwaranya di kehidupan nyata.
Kita menemukan cinta di dunia yang kita geluti sepanjang waktu. Jika kita berada di dunia yang baik, kesempatan kita besar untuk mendapatkan pasangan yang baik pula. Baik film Ready Player One, maupun utas Adora-Hilman, sama-sama punya pesan bahwa senyaman apapun dunia maya, tempat kembali kita tetaplah dunia nyata. Cinta yang didapatkan di dunia maya akan kita bawa ke kehidupan sehari-hari.

Komentar

  1. Adora dan Hilman akan lebih menarik kalau diganti jadi Adora dan Boots.

    BalasHapus
  2. Berarti hukum "laki-laki yang baik untuk wanita yang baik, begitu pun sebaliknya" memang benar-benar ada di kehidupan nyata kan, bang? Jadi bukan fiksi?

    BalasHapus
  3. Nunggu episode Adora-Hilman di Rumah Uya ah....

    BalasHapus

Posting Komentar