Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Hunter Quiz Hunter


Semua ini berawal dari keberuntungan pemula yang saya dapat ketika mengikuti sebuah kontes. Kontes tersebut diadakan oleh brand sabun cuci muka khusus lelaki yang memang saya pakai sehari-hari. Kontesnya sangat mudah, yaitu hanya beli produk dan upload foto di website sembari menceritakan rencana liburan yang tidak lebih dari satu paragraf. Hadiah utamanya liburan ke luar negeri.

Singkat cerita, saya menang hadiah liburan ke Thailand. Setelah sebelumnya saya juga dapat hadiah kamera Sony A5000 dan Go Pro Hero 5 Black dari lomba yang sama. Dengan lomba semudah itu, saya bisa mendapatkan hadiah sebanyak itu.




Sejak kemenangan itu, saya mulai ketagihan ikut kuis, lomba, kompetisi, kontes, sayembara, giveaway, undian, dan semacamnya. Apalagi setelah saya chit-chat dengan seorang teman yang sama-sama menang liburan ke Thailand. Namanya Hadi. Hadi adalah seorang kuis hunter yang sudah memenangkan 7 buah iPhone dari berbagai kompetisi. Saya sampai melongo ketika mengetahui fakta tersebut. Saya tidak akan heran seandainya Hadi mengganti username Instagram menjadi @hadiah_lomba.

Ternyata dunia kuis semenjanjikan itu. Saya pun memakai pengikat kepala dan semangat cari info lomba untuk diikuti satu persatu.

Kebanyakan lomba saat ini diadakan di Instagram. Salah satu lomba yang saya ikuti adalah kontes foto berhadiah liburan ke sebuah negara di Eropa. Kontes foto tersebut diadakan oleh sebuah brand yogurt. Syarat mengikuti kontesnya, terlebih dahulu membeli yogurt dengan minimal jumlah pembelanjaan sekian ratus ribu.

Dengan memakai jurus yang sama ketika mengikuti kontes sebelumnya, saya mengunggah foto diri bersama yogurt ke Instagram lengkap dengan caption yang memuji brand. Sekilas mirip selebgram sedang endorse. Padahal beda saldo rekening. Kalau selebgram foto dengan produk bikin saldonya bertambah, kalau saya malah berkurang.

Saat pengumuman pemenang dwimingguan tiba, nama saya tidak ada. Sejak itu, rasanya saya tidak ingin ikut lomba lagi. Namun, saya instrospeksi diri bahwa tingkat kreativitas foto saya memang masih kalah jauh ketimbang kuis hunter yang lain. Saya melihat para pemenang sudah melakukan hal yang menakjubkan, totalitas, dan niat banget untuk kontes ini. Salah satu pemenang sampai menyelam sambil minum yogurt di dalam laut bersama ikan-ikan.

Namun, itu masih tergolong waras.

Yang paling gila adalah peserta yang berfoto bersama komodo di Pulau Komodo. Buset. Saya akui hal ini sangat beresiko karena mempertaruhkan nyawa. Panji sang Petualang pun mungkin tidak akan berani melakukan hal senekat itu. Mengingat Panji pernah jadi korban hoax dengan skenario jahat persis seperti itu. Apalagi Panji Pragiwaksono, nantinya malah jadi stand up komodo.

Ketika melihat foto kegilaan peserta itu, saya sampai melamun lama dan mengaitkannya dengan hoax kematian Panji. Bagaimana jadinya kalau peserta ini sampai dimakan komodo? Bukannya menang terbang ke Eropa, malah bisa-bisa komodonya yang juara. Juara lomba makan. Kan nggak lucu kalau pemenang hadiah liburan ke Eropa harus satu pesawat dengan seekor komodo kenyang.

NB: Ternyata foto dengan komodo adalah bagian dari fasilitas trip Pulau Komodo yang diarahkan oleh ranger di sana. Bahkan Bu Menteri Sri Mulyani pun pernah foto bareng komodo. Semula saya kira itu hanya inisiatif peserta lomba hanya demi sebuah foto yang mencuri perhatian juri. Sebelum menyimpulkan, sepertinya saya harus traveling ke Nusa Tenggara Timur dulu deh.

Komentar

Posting Komentar