Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Peran Pengiriman Cargo dalam E-Commerce Tanah Air


Setelah disemprot Pak Jokowi di rapat kabinet tempo hari, para menteri sepertinya mulai memeras otak secara ekstra. Sesuai dengan arahan presiden untuk menjalankan langkah yang tidak biasa-biasa saja, satu per satu menteri mengeluarkan terobosan yang luar biasa. Demi mencapai titik balik perekonomian negara.

Dimulai dengan Menteri Pertanian yang memperkenalkan kalung antivirus Corona yang bombastis sejak dari namanya. Sesuai dengan kapasitasnya, Pak Syahrul Yasin Limpo menyumbangkan komoditas kayu putih untuk melawan Covid-19. Beliau sampai mengesampingkan RP Kementan, hanya untuk membantu presiden yang mumet dengan kemerosotan ekonomi akibat pandemi.

Logikanya, kalau kalung antivirus Corona diproduksi massal dan digunakan oleh seluruh rakyat, setengah masalah negara ini teratasi. Dengan keampuhan kalung ajaib itu, virus Corona bakalan pergi dari negara maritim ini. Alhasil supir truk tidak perlu rapid test hanya untuk menyeberang lewat pelabuhan. Begitu juga dengan pebisnis yang harus naik pesawat. Cukup tunjukkan kalung antivirus kepada petugas.

Rakyat bisa menghemat banyak uang karena tak perlu lagi bayar rapid test yang biayanya nggak biasa-biasa aja. Pengusaha kembali membuka lapangan pekerjaan. Rakyat kembali produktif, ditambah modis karena pakai kalung segala. Hasil akhirnya, ekonomi merangkak naik.

Namun, semua rencana indah itu sirna karena ternyata khasiat kalung antivirus tidak secanggih yang diklaim sebelumnya. Manfaatnya kurang-lebih sama dengan minyak angin yang biasa dibawa-bawa Agnes Monica.

Dalam rapat dengan presiden, Kementerian Kesehatan jadi sorotan. Dana pemulihan ekonomi tersendat di Kemenkes yang slow response. Mendengarnya, Menkes Terawan hanya bisa muhasabah diri.

Di tengah protes warga dengan mahalnya harga rapid test, Kementerian Kesehatan mencoba memberikan solusi. Dikeluarkannya surat edaran tentang batas maksimal harga rapid test mandiri sebesar 150 ribu rupiah. Sebab yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah mengurangi beban ekonomi rakyat.

Di sisi lain, pemerintah mesti mencari tambahan untuk pemasukan negara. Menteri Keuangan cukup cerdik dengan membebankan pajak pada biaya langganan Spotify dan Netflix. Sri Mulyani paham betul jika bisnis digital sedang tumbuh subur di negeri ini. Apalagi kalau melihat pengecer akun Netflix yang kerap asal gelar lapak di postingan media sosial yang viral. Nah, nantinya semakin rajin rakyat menonton, semakin banyak pemasukan negara.

Selain industri digital, jasa logistik juga turut menggenjot ekonomi di tengah pandemi. Peran logistik sangat penting dalam mendukung perkembangan e-commerce di Indonesia. Jual-beli online tidak bisa lepas dari peran perusahaan logistik dan jasa ekspedisi. Bisa dikatakan peran logistik sangat berpengaruh pada kemajuan e-commerce dewasa ini.

Belakangan, bisnis e-commerce melaju pesat di Indonesia. Terutama di masa pandemik, ketika masyarakat di rumah saja, tapi tetap belanja online. Di sini jasa ekspedisi mengambil porsi untuk pengiriman barang yang ringan-ringan. Namun, untuk barang dalam jumlah sangat besar, dibutuhkan pengiriman cargo yang ditawarkan oleh perusahaan logistik.

SERA, di bawah brand SELOG, hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan jasa logistik end to end dengan layanan yang beragam. Salah satunya courier service. Dengan jasa kurir ekspres, SELOG siap mengantarkan paket pelanggan dengan kendaraan yang sesuai kebutuhan. Cocok untuk kebutuhan B2B (Bussiness to Bussiness).

Courier service SELOG membagi layanannya menjadi dua macam, yaitu layanan standar dan layanan solusi. Layanan standar mencakup same day service, next day service, dan regular service. Lalu, layanan solusi yang dikhususkan untuk layanan VPD (Valuable, Perishable, Dangerous Goods).


pengiriman cargo

Komentar