Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.
Saat itu saya baru selesai nonton di bioskop pada jam main terakhir. Sudah suntuk malam. Beberapa pasangan yang baru kelar nonton berbondong-bondong keluar dari studio. Di antara orang-orang yang keluar dari bioskop, ada satu cewek berkerudung yang tak asing mukanya bagi saya. Lalu memori saya bekerja. Seingat saya, cewek inilah yang pernah menanyakan saya mau nonton film apa, dengan siapa, duduk di mana dan berbuat apa. Yang selalu saya jawab, "Satu orang. A13. Nonton doang!" Ternyata dia adalah karyawati bioskop tempat saya biasa nonton. Saya pangling karena dia mengenakan kerudung saat di luar bioskop. Jadi, apa yang terjadi? Akhwat ini di kehidupan sehari-harinya berkerudung tapi karena tuntutan pekerjaan, dia melepas kerudungnya? Kalau sohibul hijrah dari Sunagakure sampai tahu, bisa jadi mereka mengecam pihak bioskop karena membatasi umat untuk menjalankan perintah agama. Sama seperti ketika seorang kasir yang dipaksa pakai topeng Darth Vader padahal...