Saking pusingnya cari dana buat renovasi rumah, saya sempat membayangkan jadi target bantuan tim Bedah Rumah . S ebuah reality show yang memungkinkan nantinya rumah saya direnovasi gratis. Masalah papan yang jadi kebutuhan primer seorang manusia pun bisa teratasi dalam sehari. Selain itu, dapat isinya juga: perabotan rumah tangga seperti furniture dan barang elektronik lainnya. Dalam transaksi ini, pihak televisi mengeksploitasi kehidupan sosial target tim Bedah Rumah: menjadikan kesedihan sebagai komoditi. Air mata masuk industri untuk diubah menjadi bata demi bata. Sampai akhirnya jadilah istana lengkap dengan segala isinya. Jika ingin jadi target tim Bedah Rumah, saya mau nggak mau harus terlibat dalam drama yang sudah di-setting. Namun, saya tidak yakin kehidupan saya akan menuai rasa simpati penonton. Saya membayangkan pembawa acaranya ikut kerja bareng saya di kantor untuk mengetahui betapa keras pekerjaan saya. Lalu saya ditanya-tanya perihal penghasilan. "J