Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.
Untuk menjadi pemimpin negeri, setiap warga negara harus nyalon terlebih dahulu. Nyalon di sini diartikan daftar ke KPU dan menjadi calon pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat secara demokratis. Namun, apabila nyalon di sini diartikan sebagai pergi ke salon, berarti negeri ini butuh pemimpin yang hobi perawatan rambut . Ketika musim kampanye pilpres tahun lalu, tercetus nama Nurhadi - Aldo (Dildo) . Entah kenapa pasangan fiktif ini disingkat Dildo. Padahal masih bisa pakai nama yang lebih sopan, misalnya Hadiah (Nurhadi - Aldo Hehehe). Namun, nama Dildo yang saru justru memikat banyak orang di media sosial. Ditambah akronim program kerja Dildo yang kebanyakan berkonotasi negatif. Seperti ucapan-ucapan Dokter Boyke dan Naek L Tobing yang diadaptasi sebagai singkatan dari nama-nama rencana program kerja paslon. Sepertinya orang-orang kekinian sukanya yang nakal-nakal seperti Dildo. Mungkin rakyat sudah bosan dengan personal branding yang heroik ala figur publik. Rakyat lebih s...