Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Cari Kerjanya di Jobstreet dan LinkedIn, Ketemunya di Twitter HRD Bacot

 Berkat LinkedIn dan Jobstreet, setiap orang bisa mencari kerja tanpa meninggalkan rumah. Namun, selain memanfaatkan dua situs pencari kerja tersebut, sepertinya kita juga harus mencari lowongan pekerjaan di aplikasi lain. Bahkan media sosial seperti Twitter bisa jadi media perantara yang mempertemukan pencari kerja dengan loker yang cocok untuknya. Inilah kisah saya yang sempat sibuk cari kerja di Jobstreet dan LinkedIn, tapi ketemunya di Twitter HRD Bacot. Awal tahun 2022 menjadi langkah pertama saya dalam mencari pekerjaan baru. Di LinkedIn, saya menemukan sejumlah perusahaan startup dan ternama sedang membuka lowongan pekerjaan. Saya langsung mengisi form lamaran dan apply sana-sini. Saya membayangkan bisa bekerja di perusahaan teknologi yang jasanya saya pakai sehari-hari, rasanya pasti membanggakan. Namun, sebelum mimpi saya kejauhan, saya mendapatkan banyak sekali surat penolakan di email. Bagi saya, LinkedIn sebatas menjadi media sosial untuk update karier dan portofolio saja

Bjorka Nge-hack Biar Apa?

Nama Bjorka menjadi trending di media sosial setelah aksi sang anonim dalam membongkar data rahasia negara. Banyak yang mengelu-elukan serangan hacker misterius itu, bahkan menjadikan pelakunya seolah pahlawan. Sudah seperti nonton film Mencuri Raden Saleh saja ya? Sejatinya, tindakan hacking adalah kejahatan dan tidak bisa dibenarkan. Jika kamu pernah menjadi korban hack, tentunya bakalan merasa trauma dengan berita terkait peretasan. Awal tahun 2010, saya bercita-cita menjadi penulis buku seperti idola saya, JK Rowling, Andrea Hirata, dan Raditya Dika. Upaya saya dalam mewujudkan mimpi tersebut adalah rajin mengikuti lomba cerpen. Namun, tidak semua lomba bisa saya menangkan. Kalaupun menang dan cerpen saya terpilih untuk diterbitkan dalam sebuah antologi, saya tidak mendapatkan bayaran sepeser pun. Sebab antologi cerpennya diterbitkan secara indie. Rasanya masih jauh jalan saya untuk mendapatkan penghasilan dari royalti buku seperti penulis best seller yang saya kagumi. Ada juga

Terhanyut dalam TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts

Sewaktu masih sekolah, saya sering mampir ke toko buku untuk mengintip buku kumpulan humor di rak genre humor. Dari buku-buku itulah saya mendapatkan hiburan sekaligus bahan lawakan untuk ditampilkan di tongkrongan. Pada zamannya, buku kumpulan humor tersedia dalam berbagai edisi. Dari mulai jokes kodian edisi dokter, polisi, politisi, sampai pemuka agama. Bahkan lelucon Gus Dur dikumpulkan menjadi satu buku sendiri. Seiring kemajuan internet dan teknologi digital, buku-buku humor itu mulai punah. Buku kumpulan SMS kocak yang dulu sempat membanjiri toko buku, kini terbilang sudah langka.  Alasannya sudah jelas, SMS nyaris tidak relevan lagi, termasuk SMS kocak.  Dewasa ini, fitur SMS seringnya digunakan untuk mengirim kode OTP. Beberapa orang yang masih setia dengan fitur SMS memanfaatkannya untuk menjebak nomor-nomor HP secara acak. Modusnya lawas, yakni SMS pemenang undian dapat hadiah ratusan juta. Siapa yang percaya? Kini, buku kumpulan SMS kocak sudah terganti dengan kumpulan

Sekali Pinjol Bikin Kamu Diteror, Terlepas Gagal Bayar atau Lancar

Pinjaman online (pinjol), terutama yang ilegal bisa jadi jerat berbahaya di dunia digital. Iklan pinjol sendiri sudah menjamur di berbagai platform. Ketika main game gratis boleh download dari Play Store bisa jadi kamu bakalan diserang oleh iklan-iklan bernuansa pinjol. Di iklan, pinjol seperti malaikat penolong di saat dompet nabasah kosong. Dengan proses cair yang terbilang mudah dan cepat, pinjol seolah menjadi solusi dari masalah finansial di tanggal tua. Telat gajian? Pinjol bisa membantu. Butuh dana darurat? Pinjol bisa merangkul. Namun, bunga yang dipatok pinjol tidak main-main. Apalagi kalau kamu telat bayar, bisa kena denda. Saya sendiri pernah mengajukan pinjaman online di sebuah platform. Proses pencairannya memang sat-set sat-set. Ditambah waktu itu ada promo potongan cicilan. Namun, kalau ditotal-total, bunganya sangat tinggi dan bikin kapok pinjam lagi. Saat itu, syaratnya cukup mudah. Tinggal foto selfie dengan KTP. Lalu mengisi form ini-itu. Tak menunggu waktu lama,

Inikah Rasanya Nyawer Gift untuk Idola di Live TikTok?

Reza Arap pernah mendapat saweran 1 miliar dari Sultan Soreang, Doni Salmanan. Reza mendapatkannya saat dirinya live streaming main game di YouTube. Tentu saja, kita tahu akhir ceritanya, Doni Salmanan ditetapkan sebagai tersangka investasi ilegal berlabel binary option. Akhirnya, Reza harus mengembalikan donasi 1 miliar itu ke Bareskrim. Jika tak ada kasus Doni Salmanan, Reza Arap telah menunjukkan kepada dunia cara dapat uang dengan mudah. Modal internet dan bermain game saja, Reza bisa kantongi miliaran rupiah. Siapa yang tidak mau? Di dunia internet, tak terhitung banyaknya influencer yang memanfaatkan fitur live streaming untuk meraup pundi-pundi rupiah. Sebut saja Caesar yang sempat trending sebagai DJ Penyok yang live di TikTok. Sayangnya, Caesar diterpa isu tidak sedap dengan santernya berita mengenai dirinya mampu live 24 jam nonstop karena bantuan barang haram. Untungnya, Caesar bisa menepis tuduhan tersebut. Kini, Caesar bisa kembali berkarya di fitur live TikTok. Dengan