Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.
Saat dimana kamu terlalu jengah dengan aktivitas perpacaran. Tapi juga belum siap-siap amat untuk mengikuti jejak para mantan yang kawin duluan. Banyak faktor di balik ketidak-siapan itu: belum mapan secara mental dan materi, atau malah jahitan sunat belum kering. Kamu hanya bisa mengerutkan kening ketika anak muda klaim relationship goals adalah berani cium ketek pacar, lalu di-upload di Instagram. Sementara kamu sudah mengerti bahwa relationship goals yang betul itu cium kening pasangan di mesjid disaksikan oleh penghulu, keluarga dan diiringi kata "SAH". Walaupun belum ada jidat yang beruntung untuk dikecup sampai sekarang. Sebab jika memang tidak bisa cium jidat pasangan yang halal, lebih baik fokus cium ubin mesjid. Sholat berjamaah. Kamu menjadi semakin berhati-hati memperlakukan lawan jenis. Karena ketika bikin lawan jenis nyaman, dia akan minta status. Lebih ngeri, minta dinafkahi. Sementara kamu belum siap meninggalkan kenyamanan rumah orangtua untuk memban...