Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.
Heru Arya. Punya blog namanya Tulisan Wortel . Padahal yang nulis orang, bukan wortel. Kenapa dikasih nama Tulisan Wortel? Apakah karena tulisan tangan Heru terlalu bagus untuk dikatakan Tulisan Ceker Ayam? Sebenarnya, tulisan tangan saya sendiri sih yang sering dibilang mirip ‘ceker ayam’. Kadang dimiripin dengan ‘cacing kepanasan’. Atau kombinasi keduanya: ‘tulisan yang mirip cacing kepanasan keinjek ceker ayam’. Maklum, saya belum pernah ngerasain bangku TK. " Malah curhat, bukannya mikir." Lihat. Itu gaya Heru kalau ngeblog. Di tengah paragraf, tau-tau muncul dialog.