Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Wahai Para Shohabat

Tahun lalu, saya membuat grup di WhatsApp bernama Writer's Block yang beranggotakan Rido Arbain, Hadi Kurniawan, Vindy Putri dan Vivie Hardika. Tapi sekarang anggotanya udah sibuk masing-masing. Rido sibuk   cari Pokemon sampai keliling Asia Tenggara , Vindy bikin   dance cover lagu Cari Pokemon   untuk diunggah di Youtube, Vivie sibuk   main Werewolf di Telegram   sambil   promosi novel India   karangannya yang mau terbit. Hadi?   Jualan kuota . Tapi, jangan salah. Mungkin sekarang Hadi jualan kuota, tapi kita nggak tahu kalau besok-besok Hadi jualan kota. Beuh. Jadi mafia dong. Saya sendiri sibuk mencari kesibukan. Salah satu kesibukan saya adalah mengamati geng blogger lain. Di dunia blog personal, saya mengenal beberapa geng blogger yang eksis. Contohnya geng WIDY yang dibentuk   Yoga Akbar Sholihin   bersama   Darma Kusumah   (pake 'H'),  Icha Hairunnisa  dan  Wulan Kadek . Kelompok WIDY ini sempat bikin proyek menulis bersama di blog, tapi mandek gara-gara ke

5 Game Android Kesayangan

Terakhir cek, ada 5 game yang bertengger di smartphone saya. Lima game inilah yang menemani saya melewati masa-masa jenuh. Beberapa game bisa dimainkan secara offline. Jadi, walaupun nggak dapat sinyal wifi, saya nggak mati gaya. 1. Clash Royale Karakter-karakter dari game Clash of Clans kerja outsourcing pada game ini. Kita bakal menemukan makhluk-makhluk semacam Barbarian, Goblin, Archer dan Giant yang udah lebih dulu ngetop di COC. Tentu ada tambahan karakter original semacam Knight, Prince dan Princess. Jika Clash of Clans berformat desa yang dibangun di hutan, maka Clash Royale adalah kerajaan yang tiap hari kerjanya nyari peti. Peti-peti tersebut berisi kartu dan emas. sumber: Google Image Ada satu kartu yang saya banggakan di battle deck saya, yakni Ice Wizard yang termasuk dalam kategori Legendary Card . Kemampuannya adalah mengeluarkan es dari tangannya. Cool.

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO, saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO, saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan per

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi. Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.