Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Bunga Kertas dan Seni Sulap Menghilangkan Sandal

Selama pandemi Covid-19, orang-orang jadi lebih rajin. Seolah tidak mau diam di rumah, tangannya selalu berkreasi. Bisa memasak, atau bikin kerajinan tangan. Salah satu kerajinan tangan yang bisa dilakukan adalah membuat bunga kertas yang termasuk seni origami. Konteks bunga kertas di sini benar-benar kertas yang dihias menyerupai bunga. Bukan bunga kertas sebagai kata ganti untuk bunga bank, walaupun uang bahannya dari kertas juga. Namun, origami adalah budaya Jepang. Sementara budaya kita adalah menghias sandal jepit. Bisa mengukir nama atau gambar di atas sandal jepit. Selain berkarya di atas sandal, kita juga biasa bermain sulap dengan bahan sandal. Maksudnya, menghilangkan sandal itu sendiri. Barang yang tadinya ada, eh, mendadak raib, bukankah termasuk seni sulap? Perihal kehilangan sandal, mungkin kita semua pernah mengalaminya. Barangkali ada di antara kita yang pernah berangkat ke masjid pakai sandal Neckerman, pulang-pulang nyeker, men. Namun, tragedi sandal hilang itu tidak

Yang Jarang Dibahas Film Bertema Sex Education: Apa itu Kanker Serviks?

D ua Garis Biru sempat ditolak oleh petisi-petisian dan status emak-emak di Facebook. Padahal kalau mau tabayyun ke bioskop, kemungkinan besar bunda bakalan terkesan dengan film bermuatan sex education tipis-tipis ini. Namun, ada satu poin yang belum dibahas oleh film bertema pendidikan seks ini tentang pergaulan bebas, yaitu risiko penularan penyakit.  Belum lagi penyakit yang dapat memicu kanker serviks. Apa itu kanker serviks? Kanker serviks atau kanker mulut rahim merupakan kanker yang diidap oleh wanita. Pemicunya bisa karena mutasi genetik, bisa juga karena virus atau infeksi yang disebabkan perilaku seks yang tidak sehat. Dalam hal ini, yang dirugikan hanya pihak perempuan. Sebab lelaki tidak punya rahim. Kecuali Rahim Sterling. Sumber gambar: id.mancity.com Risiko penyakit menular seks ini jarang dibicarakan dalam film coming of age . Film berunsur pendidikan seks biasanya menyuguhkan keseraman sebuah hubungan percintaan setelah hadirnya bayi yang tak diinginkan. Disambung

Negeri Ini Butuh Pemimpin yang Hobi Perawatan Rambut

Untuk menjadi pemimpin negeri, setiap warga negara harus nyalon terlebih dahulu. Nyalon di sini diartikan daftar ke KPU dan menjadi calon pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat secara demokratis. Namun, apabila nyalon di sini diartikan sebagai pergi ke salon, berarti negeri ini butuh pemimpin yang hobi perawatan rambut . Ketika musim kampanye pilpres tahun lalu, tercetus nama Nurhadi - Aldo (Dildo) . Entah kenapa pasangan fiktif ini disingkat Dildo. Padahal masih bisa pakai nama yang lebih sopan, misalnya Hadiah (Nurhadi - Aldo Hehehe). Namun, nama Dildo yang saru justru memikat banyak orang di media sosial. Ditambah akronim program kerja Dildo yang kebanyakan berkonotasi negatif. Seperti ucapan-ucapan Dokter Boyke dan Naek L Tobing yang diadaptasi sebagai singkatan dari nama-nama rencana program kerja paslon. Sepertinya orang-orang kekinian sukanya yang nakal-nakal seperti Dildo. Mungkin rakyat sudah bosan dengan personal branding yang heroik ala figur publik. Rakyat lebih s

Gara-gara Kepentingan Konten, Para Dermawan Pun Bisa Jadi Sasaran Cyber Bullying

Di tengah pandemi COVID-19, para dermawan pun bisa jadi sasaran cyber bullying netizen. Di antara mereka sebenarnya punya tujuan baik, tetapi caranya kurang tepat. Salahnya adalah mementingkan kepentingan konten daripada semangat kebaikan itu sendiri. Maka, tak segan-segan netizen melancarkan  cyber bullying   kepada target . Sebagai catatan, berderma ada etikanya dan wajib diaplikasikan supaya tidak membuat penerima bantuan tersinggung. Atau dalam skala besar, masyara kat se-Indonesia yang tersinggung. Dalam adab bersedekah, hendaknya memberikan sedekah sebelum diminta, tidak diketahui orang lain saat memberikan, dan bersikap ramah kepada penerima.  Selama pandemi ini, setidaknya ada tiga blunder yang dilakukan para dermawan saat berbagi. Mari, flashback sebagai pengingat kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama supaya terhindar dari cyber bullying.   Pajang Foto Selfie di Barang Pemberian Bupati Klaten bagi-bagi hand sanitizer kepada rakyatnya. Namun, botol-botol hand