Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Tulus season Ramadhan

Ramadhan tahun ini saya merasa kurang optimal dalam beribadah. Saya takut jika saya tidak termasuk dalam golongan orang yang bergembira akan datangnya bulan suci ini. Padahal ustadz yang mengisi kultum tarawih sudah berkali-kali menyiarkan bahwa siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.

sumber: www.solopos.com

Lalu saya dipertemukan kembali dengan status Facebook saya beberapa tahun lalu, berkat fitur kenangan yang otomatis nongol di beranda. Sebuah parodi lirik lagu Tulus yang berjudul Sepatu. Diubah judulnya menjadi Bakiak yang dinyanyikan oleh Ikhlas (Tulus season Ramadhan).

Ikhlas - Bakiak

Kita adalah sepasang bakiak
Selalu diinjak, tak pernah teriak
Kita mati tak punya rohani
Bergerak karena kakinya pak haji

Aku sang bakiak kanan
Kamu sang bakiak kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut sholat ketinggalan
Ku tak masalah terkena air wudhu
Tapi aku takut kepleset batu

Kita sadar ingin ibadah
Tapi tak bisa ke sajadah
Terasa afdhol bila kita jamaah
Terasa sedih bila kita sholat di rumah
Mau sedekah, kotak amalnya mana?
Tapi rogoh kantong pun kita tak berdaya

Dari kisah sepasang bakiak di lirik lagu itu, saya kembali tersadarkan tentang pentingnya sholat berjamaah di mesjid tepat waktu. Hal yang belakangan ini jarang saya lakukan karena kesibukan duniawi yang sebenarnya nggak sibuk-sibuk amat. Saya merasa telah jauh dari tujuan saya dilahirkan ke dunia ini. Bukankah seorang mukmin hidup untuk menunggu dua perkara, yakni waktu sholat dan mati?

Lalu saya mencari lagu Tulus yang lain yang bisa diparodikan. Ketemulah dengan lagu berjudul Pamit. Untuk menemani waktu mudik, lagu ini bisa dinyanyikan di perjalanan.

Ikhlas - Mudik

Tubuh saling bersandar kepada dalil-dalil berbeda
Kau menunggu munculnya hilal
Saat ku sudah lebaran

Sudah coba bermusyawarah
Agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kukhilaf

Perdebatan apapun menuju kata bid'ah
Jangan paksakan keyakinan

Izinkan aku mudik dulu
Yang berubah hanya tak ada baju baru
Kau masih bisa makan kupat
Kau harus percaya kutetap umat yang taat

Semoga parodi lagu Tulus di atas bisa menjadi pengingat tentang pentingnya hablum minallah dan hablum minannas.

Wassalam.

Komentar

  1. Bahhahaha. Keren dah itu yang bakiak.
    Tapi dua duanya lucu, sama kerennya.

    Hmm. Ramadan saya tahun ini juga kendor, Bang. Finding lailatur qadarnya juga kendor. :(

    Btw, habis baca bakiak jadi ingat belum Zuhuran ini. :( terima kasih atas lagu bakiaknya. Sukses sudah mengingatkan.

    BalasHapus
  2. dimasukin studio rekaman bakal laku keras kayaknya ..

    BalasHapus
  3. syair terakhir bakiak itu berasa dijewer banget. tapi, dijewer buat disadarkan. dan kalimat yang bilang "bukankah seorang mukmin hidup untuk menunggu dua, yaitu sholat dan mati" itu kena banget. Semoga kita dapat berkahnya Ramadhan ya bang...

    BalasHapus
  4. Hahahai gak tahan liat foto nya...

    BalasHapus
  5. Asli, kocak banget yang Bakiak. Apalagi dibaca sambil dinyanyiin. Bener-bener nyambung. Kalo yang Pamit, nggak tau lagunya aslinya. Next, mungkin denger lagu asli, baru parodinya. :))

    BalasHapus
  6. Ini parodi yaarabb nggak tahan. Dibacanya sambil dinyanyi. Kocakkkkkk x)))

    BalasHapus
  7. intinya... kudu mudiiiiiik..

    akupun akhirnhya mudik

    BalasHapus
  8. Lebih suka yang bakiak bang :D tapi mudik juga keren sih.

    BalasHapus
  9. Gatau lagi ini bang Har kok bisa sekreatif itu. Hahahaaa
    Bakiaknya bikin ngakak

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Asli kocak banget sih kamu bang :))

    BalasHapus
  12. Ampun :' aku menyambut banget kedatangan ramadhan, tapi pas udah beneran dateng, kenapa aku kayak 'kurang' menjamu ramadhan dengan baik ya :'

    Koplaaaaak yang bakiak itu -_-wkwkw :D

    BalasHapus
  13. kampret udah lucu ada pesan moral lagi. doubel kill. keren bang.

    BalasHapus
  14. Ahahahhakkkk gue ngakak liat potonya tulus pake pegang duit begitu...
    Iyalah sholat berjemaah itu pahalanya gede...
    ya Allah, gue sholat cuma ngejar pahala :|
    betapa memalukannya diri gue ini..

    BalasHapus
  15. Hati saya jadi tergugah baca liriknya
    Buat pake bakyak kalo ke mesjid

    BalasHapus
  16. Haha, tulus season ramadhan jd ikhlas :'D

    Keren bang, parodinya. Ini aku bacanya smbil nyanyi, sambil agak bingung jg nentuin nadanya. Haha. Yg bakiak koplak, tp maknanya dalem, biar rajin sholat jamaah di masjid. Kalo yg mudik bkin baper, aku kan ga punya kmpung. Huh:(

    BalasHapus
  17. hahahha itu yang lagu bakiak ris, imajinasinya luar biasa haha
    ngakak bacanya hahaha dan nyanyiinnya pake nada "Sepatu" pula, terasa unik..
    sesekali disisipin video lagu bakiak juga ris :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.