Januari
adalah bulannya One Piece. Saya mengikat diri untuk fokus membaca komik One
Piece sampai chapter terakhir (on going). One Piece menjadi karya
terbaik di hati saya yang sejajar dengan Harry Potter dan Doraemon. Seperti
yang pernah diucapkan oleh Sherina, setiap orang harus membaca One Piece!
Di
bulan Februari, buku antologi saya bersama akun anonim di Instagram,
@JustParody, yang berjudul Unforgettable Baper Moments mulai berkeliaran di
toko buku. Ini jadi satu-satunya buku saya yang terbit di tahun ini. Dalam
momen berdekatan, komunitas blog yang saya ikuti, Blogger Energy, meluncurkan
antologi bertajuk Blogger Baper. Di situ ada cerpen Pangeran Wortel.
Di
bulan penuh cinta ini, Pangeran Wortel mengadakan giveaway HUT Tulisan Wortel
yang mana juara pertamanya akan diganjar buku Blogger Baper. Dengan semangat
menggebu, saya bikin materi roasting untuk Pangeran dengan Alis Naik Sebelah itu. Eh ternyata menang.
“Baik banget emang si Pange. Diledekin, malah ngasih hadiah.”
Maret,
saya kepikiran married. Saya takut menikah. Saya merasa tidak cukup mapan, baik
dari segi mental maupun materi. Entah kapan mapannya. Menurut Hadi Kurniawan,
itu namanya Gamophobia. Tapi, untungnya, Gamophobia yang saya idap nggak
bertahan lama. Hadi menyadarkan saya untuk tidak risau dengan masa depan. Hadi
bilang saya lebih beruntung darinya. Baiklah, saya percaya. Terima kasih Tuhan
telah menciptakan Hadi.
Baca
Blogger Baper kiriman Pangeran Wortel, saya ikutan baper. Hal ini dikarenakan
mantan yang paling susah dilupakan, upload foto di Instagram berdua pacarnya
yang nggak lebih ganteng dari saya. Kenapa nggak dari dulu dia pacaran? Kalau
begitu kan saya nggak perlu kepedean, mengira dia nggak pacaran lagi karena
belum move on dari saya. Setelah itu, saya mulai jarang mengisi label ‘mantan’
di blog dengan tulisan baru.
April
adalah ulang tahun blog Hari-Hari Haris. Mengikuti jejak sang inspirator para
personal blogger tanah air, Pangeran Wortel Heru Arya, saya bikin giveaway
seperti yang pernah beliau gelar. Terkumpul 13 review tentang blog Hari-Hari
Haris dari para kontestan. Lalu saya memilih pemenang dengan review paling
menyenangkan hati saya, di antaranya: Icha Hairunnisa, Yoga Akbar
Sholihin dan Heru Arya.
Anehnya,
setelah mendapatkan giveaway, tiga besar pemenang ini mengalami malapetaka.
Pertama, Icha putus dari pacarnya, Zai. Kedua, Yoga mengalami depresi berat
yang membuatnya vakum dari blog dan media sosial selama kurang-lebih tiga
bulan. Ketiga, Heru sakit gigi dan mulai tidak konsisten ngeblog. Hilangnya
Heru dari peredaran, membuat pembacanya bertanya, “Ada Apa dengan Pangeran?”
Untungnya,
kutukan giveaway ini tidak berlarut-larut. Icha bisa move on dari Zai setelah
jatuh cinta dengan lelaki flawless harapan keluarga. Yoga bangkit dari keterpurukannya dengan
mengunggah cerpen perusak generasi bangsa berjudul “Es Krim Spesial”. Mungkin, pikir Yoga, daripada menghancurkan diri sendiri, lebih baik menghancurkan anak muda negeri ini. Setelah
hilang arah, Heru pun muncul dengan membuat pengakuan berjudul “Maaf untuk
Keputusan Ini”. Di tulisan itu, Heru dengan sangat menyesal telah membuat
keputusan untuk pindah genre blog dari blogger personal menjadi blogger
tutorial.
Sulit
rasanya untuk memaafkan keputusan Heru. Tapi siapa saya? Bukan saya yang
membiayai domain blognya. Bukan saya juga yang membelikannya kuota. Bahkan saya
tidak ada untuk sekadar memijati punggungnya ketika beliau letih mengetik di
depan laptop. Jadi, saya tidak berhak untuk mencampuri keputusan beliau. Yang
jelas, selama menjadi blogger personal, Heru telah banyak memberikan saya inspirasi.
Saya jadi tahu harus seperti apa seorang blogger personal. Sebab saya hanyalah
blogger baru.
Saya
sendiri masih mencari-cari apa genre yang pantas untuk blog saya. Yang jelas,
setelah move on, saya sudah tidak punya banyak bahan untuk membeberkan cerita
tentang mantan. Sempat kepikiran untuk jadi blogger parodi. Tapi apakah bisa
ngangkat?
Setelah
tulisan tentang Anak Jalanan sempat viral di Facebook, saya mengepos beberapa tulisan serupa di
blog dan Facebook. Di akhir April, beberapa hari sebelum pemutaran #AADC2 di
bioskop, saya membagikan parodi Ada Apa dengan Cinta? (AADC). Hasilnya, parodi tersebut dibagikan hampir 12 ribu kali di Facebook. Kerjaan saya saat itu hanya mengecek
notifikasi untuk membaca respons netizen. Ternyata begini rasanya jadi Jonru.
Di
bulan Mei, saya menghadiahi kado ulang tahun untuk diri saya sendiri. Saya
menulis novel komedi fantasi yang sudah lama ingin saya tulis. Judulnya Fantastic Ex-Girlfriends
and How to Forget Them. Sangat egoisentris. Novelnya hanya diterbitkan online di Novel
Nusantara. Ya, walaupun ceritanya nggak ngangkat, saya cukup puas.
Di
bulan Juni, saya sempat sakit pada hari pertama puasa. Padahal saya berniat rutin berbagi serial AADC Syariah sehari satu bab di Wattpad. Mungkin saya sakit
karena keberatan cerita.
Pertengahan
Juli sampai akhir Agustus, saya kecanduan Pokemon GO. Sampai bikin saya
‘hilang’. Tapi saya nggak ada apa-apanya dibanding Rido Arbain. Rido
bela-belain melancong ke tiga negara tetangga, Malaysia, Thailand dan
Singapura, hanya untuk berburu Pokemon. Begitu pulang ke Indonesia, Rido malah uninstall Pokemon GO. Maksud L?
Pokemon
GO telah beristirahat dengan tenang pada bulan September 2016. Lahirlah
Werewolf di grup Telegram. Di grup World Werewolf
Federation,
saya kenal dengan teman-teman yang menyenangkan. Kebanyakan dari mereka adalah
blogger. Sebut saja Udafanz, Ilham Bacha, Mamad Karburator, Benaaagram, Icha
Hairunnisa, Jung Jawa, Justina Landhiani, Mia, dan masih banyak lagi.
Seiring derasnya chat, grup main Werewolf jadi seperti grup lawak. Ketawa tiap
hari. Yang paling bikin ketawa adalah Son Agia yang ditinggal nikah mantan.
Bisa-bisanya bencana bagi seseorang, menjadi bahan tawa bagi sekumpulan orang
lainnya. Belum selesai menertawakan Agia, muncul Reyhan Ismail yang mengaku
hacker. Hacker mana yang buka Telegram di PC saja mesti pakai Bluestack?
Oktober
jadi bulan kebangkitan circle blogger. Wahai Para Shohabat (WPS) yang sempat
saya roast di blog menunjukkan kebolehannya di Twitter. Kresnoadi dkk. bikin trending topic dengan
#CinderellaMasaKini dan #TutorialSulit. Setelah sebelumnya, saya dan Yoga
sempat terlibat perbincangan hangat dengan selebtwit aMrazing mengenai dunia
penerbitan. Yoga yang kebelet nerbitin buku, curhat di Twitter. Dia bilang,
“Gue udah kerja-keras banting-tulang, tapi cuma dapat duit dikit.” Eh bukan.
Itu curhatannya yang lain. Yang benar begini: “Sekarang yang bisa nerbitin
personal literature cuma selebtwit.” Twit itu di-retweet Rido dan disamber oleh
aMrazing.
“Siapa
bilang? Temen gue bisa nerbitin novel. Dan followersnya di Twitter cuma
keluarganya doang,” cuit aMrazing.
Padahal
Yoga ngomongin personal literature, Mas Alex malah bahas novel. Kalau Pangeran
Wortel sampai tahu, dia pasti bakal ngetwit: “Asli, gue kesel banget sama orang
yang nggak paham segmen tulisan gue.”
Pertengahan
November, saya ketemu Yoga si blogger curhat pada perjalanan menuju Solo.
Selain Yoga, saya juga bertualang bersama Bena, Tiwi dan Mia. Di Solo, kami
bertemu dengan Ilham, Hana, Jaimbum, Justin dan Jung. Perlu tulisan sendiri
untuk menceritakan pengelanaan WWF di Solo.
Desembernya,
giliran Ilham mengunjungi kekasihnya, Tiwi, di Jakarta. Nggak mau kalah, saya terbang ke Balikpapan.
Sampai bandara Sepinggan, saya disambut salah satu anggota WPS, Yogaesce.
Inilah pengalaman pertama saya menjejakkan kaki di daerah WITA. Saya sempat
menginap di rumah Yogaesce dan melakukan pillow talk sampai Subuh. Besoknya,
saya meluncur ke Samarinda untuk menemui Icha Hairunnisa bersama kakak
sepupunya, Kak Ira. Perlu tulisan sendiri untuk menceritakan petualangan saya
di Kalimantan Timur.
Tahun
2016 cukup payah bagi saya. Saya sama sekali tidak menerbitkan novel baru di
tahun ini. Kecuali novel yang diterbitkan secara online. Padahal di awal tahun,
saya sudah mencanangkan akan menulis satu judul naskah setiap satu bulan. Di
tahun 2017 ini, lagi-lagi saya mengharapkan hal yang sama: menerbitkan buku
lagi. Mudah-mudahan dunia penerbitan Indonesia kembali sehat. Sehingga bikin
para penulis menjadi semangat. Tapi saya tetap berterima-kasih untuk 2016 karena
telah memberikan teman-teman yang menyenangkan.
Halo kak, saya pembaca tulisan di blogmu. Baru pertama kali baca saja sudah suka. Bagaimana jika kakak memberikan saya hadiah, itung-itung menjadikan awal tahun saya lebih berkesan, kak. Kan 2016 udah terlanjur payah gitu...
BalasHapusJadi, ceritanya gini...
WATDEFAK!
HapusComment of the year ini, padahal baru awal tahun.
Hapusaamiinn. (mengaminkan penerbitan buku kembali sehat)
BalasHapusgimana ya, tulisan ttg solo belum juga terbit padahal udah berangsur beberapa bulan yang lalu. alhamdulillah videonya udah...
Apa cuma aku di sini yang pas baca "Mas Alex," malah kengiang Young Lex bukannya aMrazing? :(
BalasHapusKeberatan cerita! Segala ada nggak-paham-sama-segmen-gue. Pengungkitan masa lalu seseorang yang sungguh keji.
Ngomongin giveaway, itu pertama kalinya aku ikut giveaway dan ternyata menang. Huehehe. 2016 berkesan. Jadi aku ngerasa kena kutukan atau malapetaka koks.
Semoga harapannya bisa terwujud, Bang. Semangaaaat! Ganbatte! Karena menjadi penulis itu memang jalan Bang Haris. Bukan jalan pemerintah. :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusRido uninstall Pokemon Go karena kuciwa, sudah ke luar negeri tapi cuma dapat 3 pokemon baru. "Aselik, kesel banget."
BalasHapusDukung Haris nerbitin novel 2017!
BOOM! Banyak sekali teman2 ya di tahun 2016. Bersyukur bang. Hehe
BalasHapusBuruan posting tulisan yang pas ke Samarinda bang. Yang sama yogaesce pillow talk gausah diceritain. Males.
BalasHapusWqwq. :)))
HapusIni blogger rewind 2016 ada satu tokoh yang namanya disebut berkali-kali. mau nangyss bacanya :'D
BalasHapusGimana rasanya jadi Jonru? Mantapkah?
BalasHapusMau dukung Bang Haris terbitin novel, tapi malu. Di rak buku gak ada bukumu, Bang. :')
Di situ ada cerpen Pangeran Wortel. Ya, terus ngapahhh? "Pertanyaan bagus!"
BalasHapusJangan-jangan give away kamu itu ada jampi-jampinya, Ris. Icha sampe putus. Gue sampe depresi. :(
Bodo amat deh soal cerpen es krim! Taik. Gue ngakak sendiri inget Attar. :(
Aamiin. Semoga tahun ini penerbitan kembali sehat dan nama Yoga Akbar S ada di sebuah sampul buku. Iya, jadi buku orang gue tulisin aja nama sendiri. Muahaha.
Wqwq. :)))
HapusSantai bro..
BalasHapusMasih ada tahun 2017
Mari menjadikan semua resolusi 2016 yang ga tercapai di 2016 menjadi resolusi 2017 yang tercapai..
Hehehhehe
Hahahaha, iya juga, ya.. Kenapa bang Heru pindah aliran, tapi apalah kita yang nggak bisa menahannya. :D
BalasHapusOhiya saya juga baru tau soal twit - twit dengan #Toturialsulit apalah - apalah.. Mungkin kalau WPS-nya udah tau :D
Moga - moga saya bisa kenalan dengan blogger lain, deh.. Keliatannya hebat juga, bisa ada tempat nginap.. eh, gimana - gimana ? :D
Disini apa cuman saya yg nggk tau siapa itu Amrazing? Saya abis buka twitternya. Smua twitt2nya pake bhs inggris. Saya curiga ini orang inggris. Ditambah dia juga meretweet cuitan dari Donald Trump. Spertinya dia bukan orang inggris. Tpi orang Amerika. Tapi pas baca tweetnya "om telolet om". Spertinya benar. Klo orang ini adalah seorang supir Indonesia-Amerika. PP
BalasHapus