Untung, hari kemerdekaan Republik Indonesia jatuh di tanggal 17.
Seandainya Bung Karno santai, bisa-bisa mundur sampai akhir bulan. Yang ada
kita baru bisa bikin KTP dan SIM umur 30 tahun. Saya rasa memang ada
hubungannya tanggal kemerdekaan negara ini dengan kedewasaan penduduknya.
Untung juga, tanggal 17 di tahun ini tidak jatuh di hari Minggu,
jadi tanggal merahnya tidak sia-sia. Saya juga nggak mau menyia-nyiakan hari
libur, jadilah saya mengisi kemerdekaan dengan nonton dua film di bioskop dalam
sehari. Sendirian. Walaupun nonton sendirian bisa beli dua tiket film yang
berbeda, percayalah, tetap lebih enak nonton satu film tapi berduaan.
Film pertama yang saya tonton adalah A: Aku, Benci &
Cinta. Kalau judul filmnya disingkat kayak merek kecap, sambel dan batu
batere: ABC. Film ini diangkat dari novel yang diangkat dari Wattpad. Sudah dua
kali diangkat. Setelah ini mau diangkat kemana lagi, kita tunggu. Dimainkan
oleh duet Jefri Nichol dan Amanda Rawles, cast yang sama dengan novel
wattpadlit lainnya, Dear Nathan.
Apakah Jefri Nichol adalah aktor spesialis film based on wattpadlit? Tidak tahu
saya.
Hemat saya, jadikanlah film ABC ini spin off atau sekuel Dear
Nathan dan Jailangkung. Toh pemainnya itu-itu juga. Bisalah dibangun franchise
dengan nama Jefri Nichol Universe. Satu film berkaitan dengan film lainnya.
Mungkin penonton Jailangkung yang mencapai sejuta lebih itu bisa ketarik nonton
film ABC.
Saya beberapa kali nggak sengaja nonton trailer film ABC ketika
menunggu film lain diputar di bioskop. Dari trailer sih lumayan menjanjikan.
Apalagi ada Indah Permatasari di situ. Saya suka dengan akting dia di film Rudy
Habibie. Cantiknya Indonesia banget.
Padahal, kalau saya tidak pernah nonton trailernya, mungkin saya
akan sangat menikmati film ini. Masalahnya adalah trailernya menceritakan garis
besar filmnya. Mengurangi nilai kejutan.
Awalnya, saya memasang ekspektasi sekalem-kalemnya dengan film
ABC. Eh ternyata bagus. Bahkan lebih bagus ketimbang Dear Nathan yang ceritanya
cenderung kelam. Film ABC lebih lucu dan komikal. Konfliknya juga seru.
Menontonnya, saya jadi kangen dengan masa SMA. Padahal saya dulu masuk SMK.
Peran yang mencuri perhatian saya di film ini adalah Pak Udin si
penjaga sekolah. Perannya cukup penting sebagai penggerak alur cerita dan
pembangun karakteristik tokoh utama. Kalau tidak ada Pak Udin, kemistri antara
Alvaro (Jefri Nichol) dan Anggia (Indah Permatasari) tidak
akan tercipta. Sama pentingnya dengan peran Pak Wardiman yang turut andil
mempertemukan Rangga dengan Cinta di film AADC.
Tokoh lain yang kocak adalah guru Kesenian yang diperankan oleh
TJ. Saya jadi kangen dengan lawakan guru semasa sekolah. Ya ampun, dulu saya
juga sering terpaksa menertawakan jokes guru biar nggak dapat nilai C.
Yang saya suka adalah scene Alvaro main piano menyanyikan lagu
karangan Anggia. Mereka kebalikannya Rangga dan Cinta. Lagu yang dinyanyikan
Jefri Nichol di film ini cukup lucu, di liriknya mention batu dan angin segala.
Nyebut api dan air, bisa jadi avatar tuh.
Setelah selesai menonton film ABC, saya iseng cek Goodreads untuk
baca review novel karangan Wulanfadi ini. Wah, banyak yang kritik alur
ceritanya yang berbelit-belit dan reason Anggia benci Alvaro yang kurang
believable. Padahal di film, saya nyaman dengan alurnya. Alasan Anggia benci
Alvaro pun bisa diterima kok. Setelah baca review beberapa kritikus buku di
Goodreads, saya memutuskan untuk tidak baca novelnya. Saya takut kecewa karena
tidak sesuai dengan filmnya yang sudah bagus.
Di film ABC, ada tokoh sampingan yang cukup ikonik. Namanya Matt.
Ketika saya melihat jajaran novel Wulanfadi yang lain, ada yang berjudul Matt
& Mou. Wow, benar dugaan saya kalau tokoh sampingan ini adalah cameo
dari kemungkinan film lain yang diangkat dari seri novel wattpadlit Wulanfadi.
Benar saja, Wulanfadi memang menciptakan universe cerita bertajuk The Rules
Series yang mempersatukan keenam novelnya. Keren.
Semua cerita yang ditulis Wulanfadi di Wattpad telah dicomot
penerbit dan diangkat menjadi buku. Karir menulisnya seperti dongeng. Masih
SMA, adik manis ini sudah menerbitkan banyak buku. Sekarang malah novelnya
sudah difilmkan dengan apik. Benar-benar beruntung. Seharusnya Wulanfadi
menulis bio di Twitter: "Beruntung pernah mengenal Wattpad".
Tentu saja saya iri dengan Wulanfadi. Tapi saya lebih iri dengan
Raffi Ahmad. Selama ini kita lengah dengan Raffi Ahmad yang menimbun harta
melalui acara-acara kurang bermutu seperti Dahsyat dan Pesbukers. Tapi yang
namanya rezeki orang, tidak bisa dibendung. Sudah ada yang ngatur. Tapi tetap
saja bikin iri. Gara-gara kekayaannya, Raffi punya kuasa dan bisa kasih kado
ulang tahun untuk anaknya berupa film. Keren banget. Nggak semua orang bisa
melakukannya.
Sangat disayangkan, filmnya malah dihujat banyak kritikus dadakan.
Dibimbing rasa iri, saya pun pengen ikut-ikutan menghujat. Biar adil, saya
nonton filmnya.
Saat nonton, saya lumayan enjoy dengan filmnya. Sepertinya ada
yang salah dengan diri saya. Beberapa kali saya ketawa karena jokes receh di
film ini. Walaupun menuju ending, saya menguap juga. Tapi kalau ditonton dengan
hati yang damai dan menyingkirkan segala prasangka, iri dan dengki, film ini
cukup bisa dinikmati. Memang tidak bagus. Tapi nggak jelek-jelek amat.
Raffi Ahmad coba mengungkapkan rasa sayangnya kepada Rafathar,
saya berusaha paham. Melalui film ini, Raffi berusaha menasihati tentang keutamaan
mencintai anak kecil. Biar bagaimana pun, seorang bocah adalah pembawa
keceriaan untuk orang-orang dewasa. Sayangilah mereka. Anak kecil tak pernah
salah. Yang menjadikannya salah adalah orang tuanya.
Tapi apakah Raffi Ahmad salah karena 'mengeksploitasi' anaknya?
Tidak juga. Tujuannya adalah memberikan kado ulang tahun kepada anaknya. Saya
yakin Raffi tulus dan saya berdoa semoga ketika dewasa Rafathar mengerti bentuk
kasih-sayang orang tuanya. Rafathar harus bangga punya ayah pekerja keras dan
sangat membanggakannya sampai membuatkan film segala.
Walaupun mengandung jokes dewasa, film Rafathar tetap digolongkan
sebagai film keluarga. Tepatnya, keluarga Raffi Ahmad. Bukan keluarga kita.
Tapi tak bisa dipungkiri, CGI-nya memang ancur-ancuran. Bahkan
Rafathar sendiri adalah bagian dari CGI. Nggak ada apa-apanya kalau
dibandingkan dengan naga di Game of Thrones. Bijaknya, biaya produksi film ini
yang katanya mahal, dianggarkan sebanyak-banyaknya untuk CGI. Promosi? Kan
sudah ada followers Instagram Raffi-Gigi yang jutaan itu.
Ini kali kedua setelah nonton film Anggy Umbara, saya jadi benci
dengan negara. Sudah ada dua film dia yang menjadikan negara sebagai antagonis.
Sebelumnya film '3: Alif Lam Mim'. Apakah mungkin kenyataannya memang negara itu
jahat? Apakah Umbara Brothers adalah Edward Snowden versi Indonesia yang
mencoba bercerita melalui film kalau selama ini kita dibohongi oleh negara?
Tris pak udinnya ketangkep g setelah ketauan mencuri perhatian Anda?
BalasHapusYuk bang kita bikin acara yg g bermutu, kali aja rejekinya jadi bagus
Kalau kata temen yang kerja di tv, masyarakat Indonesia emang sukanya yang nggak bermutu. Yang bermutu nggak laku. Hehe.
HapusLihat trailer Rafathar bikin geleng kepala "FILM APA SIH?" Baca reviewnya banyak yg bilang ancur gak karu-karuan.
BalasHapusEh aku masih gak paham dengan kalimat awal "Yang ada kita baru bisa bikin KTP dan SIM umur 30 tahun." Duh kepikiran itu maksudnya apa ya?
Kan sekarang syarat bikin KTP minimal 17 tahun. HUT RI 17 juga.
HapusKalo jefri nichol bisa ada universenya, apa kabar reza rahadian, bg?
BalasHapusWow. Memanfaatkan hari libur yang sangat produktif sekali. Membantu mensupport film lokal. Bagus. :)
Timeline bg Reza udah kacau men. Dia pernah mempekerjakan istrinya dari film lain.
HapusPake ada jefri nichol universe segala, mau saingan sama studio universe bang? Apalagi julukan spesialis pemain film based wattpad, bisa aja sih..
BalasHapusLiburan 17-an kemarin, kalau abang nonton 2 buah film, aku upacara 2 kali ditempat yang berbeda. Sekian..
Ih panutan generasi muda bangsa ini deh kamu.
HapusEhm.. berarti efek efeknya kurang bagus ya, bang?
BalasHapusAura haki kepopuleran tokoh emang menjadi daya tarik sih di Indonesia mah, masalah kualitas jadi nomor sekian.
Aura haki? Haki yang One Piece?
HapusHaki kepopuleran ini termasuk bagian dari haki raja bukan nih?
HapusCoba pikir sendiri,, Yog.
HapusBang 05.13 kangen dgn masa SMA padahal dulunya anak SMK. Imi pasti ada maksut yg tersirat. Apakah itu artinya dulu bang 05.13 menjalin hubungan lintas sekolah?
BalasHapusKenapa nama saya jadi jam bangun pagi? 😉
HapusSalut untuk orang2 seperti Pak Udin dan Pak Wardiman. Perlu masuk Oscar nih, Kategori pemeran pembantu yang sangat penting~
BalasHapusVote!
Hapusya ampunnnnn risss
BalasHapusanak orang kamu bandingin sama nagaee Daenerys Targaryen????
nyembur apiiii,, nanti abis ini kamu disembur apiiiiii
dan alhamdulillah aku ga punya tipi di rumah jadi ga pernah tahu tentang rafi ahmad dan keluarganya terus dijauhkan dari rasa kesel dan pengen menghujat kayak kamu
eh
Disembur api ahmad. Hehe.
HapusI am really enjoying the design and layout of your blog.visa for turkey from Canada. Complete the online application to Turkey form on the Turkish eVisa website and confirm your application. Within minutes.
BalasHapusYour in depth analysis enriches the discussion. Your ability to convey complex ideas with clarity is commendable. The real-world examples you include enhance the overall comprehension. Looking forward to more captivating content from your blog.
BalasHapusYour blog never fails to impress me. The effortless blend of insightful ideas and eloquent storytelling creates a journey through knowledge that is thoughtfully crafted and tailored for readers from all walks of life. The way you simplify advanced concepts is truly praiseworthy. I appreciate you for sharing this valuable piece that deeply connects with your readership.
BalasHapusyour blog a seamless fusion of intellect and creativity unfolds, forming a literary oasis. The eloquence with which you delve into complex subjects is truly commendable, turning every post into a captivating sojourn. The distinctive timbre of your voice and the depth of your insights add a refreshing touch, making your content a genuine pleasure to read.
BalasHapusYour blog never fails to impress me with its captivating content. I truly value a well-written piece, and your posts always manage to deliver that. Each time I visit your blog, it feels like stepping into a stimulating conversation that leaves me pondering over various intriguing thoughts.
BalasHapusIn your blog post, the seamless integration of intellect and emotion creates a beautifully orchestrated composition. Each word feels like a poetic note, guiding readers through a landscape of wisdom. Profound insights resonate, establishing a profound connection. It's a literary masterpiece that surpasses the ordinary, making a lasting impact. Looking forward to the next movement in your compelling composition.
BalasHapusYour blog post is a masterpiece of insight, weaving together a tapestry of wisdom that captivates the mind. Each paragraph is a brushstroke painting a vivid picture of profound knowledge. Your eloquent expression and thoughtful analysis make this a must-read. Thank you for sharing such enriching content.
BalasHapusFantastic work! Your post really nails the essence of the subject matter. I love how you simplify intricate concepts into bite-sized pieces of knowledge. Your writing style is captivating, making it a joy to delve into. Can't wait for more enlightening articles on your blog!
BalasHapusBrilliant piece! Your blog effortlessly captures the core of the topic at hand. I admire how you distill complex ideas into easily understandable bits. The way you write is truly engaging, keeping me hooked from start to finish. Excited to see what other fascinating content you have in store!
BalasHapus