Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.
Selain Naruto dan One
Piece, Dragon Ball adalah komik cowok yang wajib dibaca, menurut saya. Maka,
saya membaca dari volume 1 sampai 42. Biar nggak lupa, saya menuliskan kembali
cerita petualangan Son Goku menyelamatkan dunia.
Awalnya, cerita Dragon
Ball mirip Journey to the West. Ada siluman monyet, siluman babi dan siluman
kura-kura. Bahkan ada si mata tiga yang merepresentasikan Dewa Erlang. Gantilah
tujuan cerita ‘perjalanan ke Barat mengambil kitab suci’ dengan ‘perjalanan kemana
saja mengumpulkan tujuh bola naga’. Karakter Bulma yang menggerakkan Son Goku
untuk mencari dragon ball, bisa disamakan dengan Biksu Tong versi feminis.
Dalam perjalanan
mengumpulkan dragon ball untuk kali pertama, Bulma dan Goku bertemu musuh-musuh
yang cemen. Sebutlah Oolong si siluman babi yang bisa berubah wujud. Tapi
Oolong cuma menang tampang, skill bertarungnya masih kalah dengan Goku yang
saat itu berdandan sebagai anak perempuan. Ada juga musuh yang bisa mengubah
siapapun yang disentuhnya menjadi wortel. Tapi akhirnya si juragan wortel ini
berhasil diringkus oleh Goku, lalu menggunakan tongkat ajaib Goku, juragan
wortel dan komplotannya diantarkan ke bulan. Jika masih satu universe dengan
One Piece, mungkin juragan wortel bakal dijadikan kru bajak laut God Enel.
Ketika bola naga hampir
terkumpul, datang Kaisar Pilaf cs. merebutnya dengan mudah. Kaisar Pilaf
berambisi menguasai dunia dengan dragon ball. Kaisar Pilaf punya bola naga
terakhir, digenapkannyalah menjadi tujuh. Untungnya, ketika dewa naga hendak
mengabulkan permintaan, Oolong menyerobot dan menyebutkan celana dalam cewek
sebagai permintaan. Akhirnya dewa naga mendatangkan celana dalam cewek yang
diminta Oolong. Dunia terselamatkan berkat celana dalam.
Sejak dewa naga muncul terakhir
kali, harus menunggu satu tahun untuk kembali mengumpulkan dragon ball. Dalam
penantian tersebut, Goku belajar beladiri bersama Kamesennin. Di perguruan
Kamesennin, Goku bertemu dengan sidekick payahnya, Kuririn. Sampai sini
ceritanya hampir mirip dengan Kungfu Komang. Banyak lawaknya.
Seperti komik cowok pada
umumnya, cerita pertarungan dengan sistem turnamen adalah menu wajib. Bersama
Kuririn, Goku mengikuti turnamen untuk mengetahui hasil latihannya. Tapi di
final, Goku harus melawan gurunya sendiri yang menyamar. Alasan sang guru ikut
campur dalam turnamen supaya Goku tidak sombong. Kalau seorang murid baru
mencoba sudah langsung juara nomor satu di dunia, nanti dia akan merasa puas
dan berhenti belajar. Sungguh mulia niat baik guru kura-kura.
Tidak ada musuh yang
benar-benar membuat Goku kesulitan. Red Ribbon dan tentaranya hanyalah daftar
nama yang mudah sekali dicoret oleh ketangkasan Goku. Barulah ketika bertemu si
Raja Iblis Piccolo, Goku kewalahan. Untuk kali pertama, Kuririn mati dibunuh Piccolo.
Fakta yang bikin kesal, Piccolo dibangkitkan oleh Kaisar Pilaf. Tapi setelah
Piccolo kembali prima berkat dragon ball, Kaisar Pilaf dibuang begitu saja.
Padahal Piccolo ini masih pantas menjadi bapak dari Kaisar Pilaf. Wajah
keduanya mirip. Hanya karena beda warna kulit, Piccolo tidak mau mengakuinya
sebagai keluarga. Rasis.
Piccolo yang imba, sudah
bisa menggenggam dunia untuk dihancurkan dengan semena-mena. Tapi Goku tidak
pasrah begitu saja. Seperti pada cerita pahlawan kebanyakan, ketika jagoan
kewalahan menghadapi musuh, dia akan mundur untuk berlatih agar bertambah kuat,
setelah mendapatkan kekuatannya, dia kembali menghadapi musuhnya dengan percaya
diri. Piccolo pun berhasil dikalahkan. Orang-orang mati yang menjadi korban
Piccolo bisa dihidupkan kembali menggunakan dragon ball. Happy ending.
Tentunya cerita kekalahan
Piccolo tidak sesederhana itu. Banyak gimmick-gimmick seru yang bikin gemas.
Ketegangan tatkala Chaozu hendak callback aksi Oolong menyerobot Piccolo untuk
mengajukan permintaan ke dewa naga atawa Shenlong. Drama ketika Ten Shin Han
harus menyaksikan kematian sang bromance di tangan Piccolo. Atau pengorbanan
Kamesennin ketika berusaha menyegel kembali Piccolo ke dalam rice cooker, tapi
malah meleset dan akhirnya mati sia-sia.
Sampai Piccolo mati
sementara, cerita Dragon Ball selesai. Dilanjutkan ke Dragon Ball Z ketika Son
Goku menjadi seorang bapak.
sumber: sini |
Gue salah satu penggemar dragon ball dari zaman sd jam 9 di Indosiar. wkwkwkw
BalasHapusLo nonton dragon ball super gak nih bang? Seru bro. Pertarungan antar universe. :D
Jangan semudah itu menilai~
BalasHapusSaya suka fusion, menyatukan dua hati menjadi satu. Aku dan kamu.
BalasHapusSama kek Teto, dia sukak sama Dragon Ball. Kalok dia cerita, akunya roaming ._.
BalasHapusBiar berwarna ;) 😂
BalasHapusDragon Ball
BalasHapusDragon Ball Z
---
Dragon Ball Super
Inget jaman kecil ngumpulin komiknya, dari yang minjem ke tempat sewaan lupa balikin, beli, malak punya temen, entah sekarang tu komik pada kemana, udah kaya bola naga, mencar-mencar.