Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.
Destinasi wisata memang banyak bentuknya. Namun, kita harus sepakat jika
Papua disebut destinasi wisata hijau. Hijau di sini karena memang masih alami. Kondisi
alamnya memanjakan mata dan menyegarkan pikiran. Kita bisa memandang jauh
hijaunya rumput, pepohonan, dan hutan di sana. Hutan-hutan di Bumi Cendrawasih
adalah satu yang membahagikan di dunia ini karena masih terpelihara dengan
baik.
Tidak seperti warna hijau pada cat tembok kamar yang terkesan medioker, hijau
bagi alam adalah keindahan. Perihal alami, bukan hanya alamnya saja, budaya
masyarakat pun demikian. Warga lokal bersahabat dengan alam. Serangkaian
praktik adat dan tradisi masyarakat turut menjaga alam seperti saudara sendiri.
Nah, kalau kamu berwisata ke sana, jadilah turis yang bersahabat dengan alam
juga ya. Jangan nakal.
Jika berbicara tentang Papua, saya selalu teringat dengan mimpi lama:
berwisata ke Raja Ampat. Raja Ampat yang berada di Provinsi Papua Barat ini memiliki
beragam biota laut. Terkadang saya membayangkan bisa menyelam di pantainya
untuk menyapa berbagai jenis ikan dan penyu laut. Roh Budi Setiawan dalam diri
saya bakalan berkata: “Wow!”
Raja Ampat memang seindah itu. Oleh sebab itu, destinasi wisata tersebut
sempat menjadi salah satu hadiah utama pada sebuah perlombaan yang saya ikuti. Di
samping itu, ada Boracay dan Maldives.
Sayang, waktu itu saya tidak memenangkan hadiah tersebut. Padahal kalau berkesempatan
ke Raja Ampat, saya ingin bikin konten TikTok di sana. Supaya pengikut saya
(yang nggak seberapa) di aplikasi video musik itu tahu keindahan alam Raja
Ampat, lalu menyebarkannya ke seluruh dunia.
Bergoyang bersama kawan-kawan dengan latar belakang pantai di Raja Ampat dan
diiringi lagu Chinese New Year versi TikTok adalah kombinasi yang pas. Bisa
juga bermesraan dengan pasangan dalam rangka bulan madu, lalu diabadikan lewat
TikTok pakai Make You Mine Challenge. TikTok di tangan dan pulau-pulau karang
Raja Ampat yang tersusun rapi di depan mata adalah sebuah niscaya karya dalam
keabadiaan.
Mempromosikan lokasi wisata pakai kekuatan internet bukanlah hal baru. Apa
yang viral di media sosial, bakalan mendatangkan banyak wisatawan. Namun, yang
luput dari perhatian, selain mengunjungi lokasi wisata, kita juga seyogianya
menjaga lokasi wisata tersebut. Supaya apa? Supaya orang setelah kita masih
bisa merasakan keindahan yang sama.
Raja Ampat adalah pantai kebanggaan Indonesia. Kita harus
membanggakannya, tapi jangan lupa untuk menjaganya. Pariwisata di Papua mesti
konsisten mempertahankan ide ramah lingkungan. Supaya Papua bisa menjadi
destinasi ekowisata kelas dunia.
Papua memang berkaitan dengan emas. Sumber daya alamnya mengandung emas. Destinasi
wisatanya juga dianggap ‘emas’ oleh para wisatawan, pelancong, dan petualang. Nah,
orang-orang Papua yang menjadi altit juga tak jarang menyumbangkan medali emas dari perhelatan
olahraga untuk Indonesia. Jadi, Papua adalah emas. Kekayaan yang mesti warga
negara Indonesia syukuri.
Raja Ampat adalah salah satu dari sekian banyak destinasi wisata di
Papua. Papua juga punya pantai lainnya yang tak kalah indah dan memesona. Lautnya
pun menyimpan banyak spesies ikan.
Untuk menjaga keindahan laut di Papua dan pulau-pulau lainnya di
Indonesia, kita mesti mengikuti gerakan yang digalakkan EcoNusa tentang
pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Apalagi kalau membuang plastik di
laut. Jangan ya. Kalau lihat sampah plastik di pantai, diambil. Jangan malah difoto
untuk dipamerkan di media sosial.
sumber: wikipedia.com |
Pasti seru banget tuh, liburan rame-rame sama teman, bikin challenge juga. Raja Ampat juga salah satu destinasi impian yang harus aku kunjung, semoga ada rezeki kesempatan ke sana 😬
BalasHapusAamiin.
HapusSebelum ke Raja Ampat, nggak perlu ke Raja Satu, Raja Duo, dan Raja Tigo dulu.
Semoga suatu hari bisa ke Raja Ampat ya aamiin
BalasHapusMakasih ya Mbak Dedew. :)
HapusKAPAN GUE BISA KE RAJAAMPAT BUAT JALAN2 DOANG YA ALLAH.
BalasHapus