Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Pekerjaan Bisa Mengubah Karakter Seseorang

Pagebluk ini melahirkan bintang-bintang baru yang bersinar di media sosial. Salah satunya Bintang Emon yang viral dengan omelannya tentang bahaya virus Corona. Di baliknya, ada seorang bocah yang mencoba peruntungan yang sama. Mengusung tema serupa, bocah ini mewanti-wanti bocah-bocah lain tentang kedatangan virus Corona ke Indonesia.

“Heh, anak-anak *mbeeeeek*! Dengerin gue ya, *mbeeeeek*! Virus Corona udah masuk ke Indonesia. Gue jadi ngeri, *mbeeeeek*! Mending lo buruan tobat dah!” seru bocah tersebut berapi-api, menasehati teman sebayanya dengan gaya sok tua.

Transkrip ucapan bijak si bocah terpaksa harus disensor dengan suara kambing karena memuat kata-kata kasar. Sebenarnya, untuk anak seumurannya yang masih duduk di bangku sekolah, kata-kata kasar dan aktivitas merokok yang dilakukannya ketika membuat video, sudah bisa membikin Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kebakaran jenggot.

Namun, tenang, KPAI dan Kak Seto harus berterima kasih dengan iklim bisnis digital kekinian. Sebab sejak viral di internet dan diundang ke banyak stasiun tv, bocah tersebut segera melakukan rebranding. Tak ada lagi kata-kata kasar dan asap rokok di videonya. Setidaknya ketika mengiklankan sebuah produk.

Kini, si bocah sudah kebanjiran job endorsement. Postingannya di Instagram isinya iklan semua. Nama bekennya pun memakai tema yang membuat pamornya melambung, yaitu Entong Kopit. Diambil dari nama virus COVID-19 yang diucapkan dengan logat gaul.

Gara-gara banjir job, si Entong Kopit meninggalkan citra terdahulunya yang toxic. Sebab kalau masih ‘nakal’, bukannya dihubungi klien yang mengajak kerja sama, malah dipanggil KPAI untuk evaluasi.

Nasib serupa dialami oleh Ade Londok yang terkenal karena promosi dagangan odading Mang Oleh yang rasanya seperti Iron Man. Walaupun videonya memuat kata-kata kasar, hal itu tak mengurungkan jempol netizen untuk membagikan postingannya sampai viral. Alhasil, Ade Londok diundang ke acara lawak di televisi.

Ketika mempromosikan brand, Ade Londok merevisi umpatannya menjadi “Asoy Geboy!” Mungkin brief-nya tidak boleh memaki.

Dari kisah sukses Entong Kopit dan Ade Londok meraih ketenaran, kita bisa memetik satu hikmah, yaitu pekerjaan bisa mengubah karakter seseorang. Walaupun keduanya pertama kali dikenal masyarakat karena ucapan kasar. Dengan janji masa depan menjadi tokoh hiburan kenamaan, Entong Kopit dan Ade Londok mulai belajar tentang pencitraan dan tampil baik di depan kamera.

Berbicara kasar di ranah publik memang sebaiknya dihindari. Namun, tidak perlu lebay seperti Lutfi Agizal sampai melarang kata anjay. Mungkin ada beberapa orang yang justru menjadi terkenal karena mengumpat. Namun, yang terjerat kasus hukum karena berkata kasar juga ada. Contohnya, Jerinx Superman Is Dead (JRX SID).

JRX harus berurusan dengan kepolisian setelah mencela IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Kritikannya yang menolak rapid test tidak dihiraukan, tetapi penistaannya terhadap profesi dokter malah dipermasalahkan. Di akhir cerita, ternyata IDI satu suara dengan JRX SID yang sama-sama tidak merekomendasikan rapid test.

JRX yang mengemukakan pendapat secara serampangan, dikecam banyak orang. Sebab JRX beranggapan bahwa pandemi ini adalah plandemi (pandemi yang didesain dan direncanakan oleh elite global). JRX percaya corona adalah konspirasi, yang bertentangan dengan paham yang dipercaya oleh banyak orang.

Yang berseberangan pendapat dengan JRX tapi sama ngegasnya adalah Dokter Tirta. Gara-gara ngegasnya itulah Dokter Tirta jadi viral, terkenal, dan punya talkshow sendiri di televisi.

Belakangan, ada juga seleb TikTok yang terkenal karena kesombongannya. Kontennya membuat reputasi sang artis dunia maya naik dan muncul terus di FYP (for your page). Sampai diundang ke program talkshow di tivi swasta.

Ingin sukses terkenal seperti mereka? Syaratnya harus pansos dalam jalan pedang yang tidak semua orang mau melaluinya. Sebab sangat mengerikan, dibenci netizen dan berpotensi terjerat UU ITE.

Namun jika ingin berkarier dengan normal, kamu bisa kerja di sebuah perusahaan. Dengan catatan, kamu harus bersikap baik dan sopan. Sebab kamu bekerja melayani atasan. Tidak seperti seleb medsos yang bosnya adalah netizen.

Dalam perusahaan ada struktur organisasi. Contohnya, struktur organisasi Mayora. Untuk naik jabatan, karyawan harus mengikuti peraturan perusahaan dan memiliki kinerja yang baik. Tidak bisa bermodalkan ngegas. Apalagi ngegas ke atasan. Yang ada malah dipecat.




Komentar