Tidak semua manusia berkesempatan mencapai usia emas. Apakah itu usia emas?
Mengenal apa itu usia emas, ialah sebutan untuk lansia yang berhasil memasuki usia 60 tahun. Oleh sebab itu, usia emas seharusnya bisa dirayakan dengan sukacita.
Mencapai usia emas adalah kesempatan emas untuk
menjalani waktu berharga dalam hidup. Seperti halnya kekuatan melompati waktu
yang dimiliki oleh jagoan di Tokyo Revengers.
Seperti halnya seri fiksi Dilan, anime Tokyo Revengers
yang baru saja menyelesaikan season pertamanya ini mengangkat tema kenakalan
remaja yang dibumbui percintaan. Berkutat pada kehidupan geng motor dan aksi
tawuran, lalu sesekali yang-yangan.
Bedanya, Dilan bergurau mampu meramal
ketika menggombali Milea. Sementara tokoh utama di Tokyo Revengers, yaitu
Takemichi, benar-benar bisa membaca masa depan. Malahan Takemichi mampu
melompati waktu ke masa lalu. Bertujuan memperbaiki nasib sang kekasih yang
meninggal dunia karena jadi korban aksi tawuran geng kriminal di Jepang.
Ketika mendekati gebetan di sekolah,
Takemichi bisa saja memakai pick-up line ala Dilan, “Aku ramal, nanti kamu mati
tertabrak truk.”
Untuk menghindari akhir buruk, Takemichi
berkali-kali mengunjungi masa lalu untuk mengubah keadaan. Dia sampai masuk
geng berandalan di kotanya bernama Tokyo Manji (Touman). Mungkin Takemichi
termasuk orang yang yakin bahwa untuk mengubah sistem harus masuk sistem.
Takemichi pun berkenalan dengan berandal
cilik seperti Mikey dan Draken. Dua karakter yang punya banyak penggemar. Tak
jarang gaya rambut Draken yang unik nan nyentrik jadi top collection pangkas
rambut asgar. Yang kalau salah potong dikit, jatuhnya mirip model rambut Sule.
Dalam menjalankan misinya, Takemichi
sempat terlibat dalam seri tawuran yang memakan korban jiwa. Seandainya Takemichi
kembali ke masa lalu untuk cepu ke polisi tiap mau ada tawuran, mungkin
gerombolan preman itu bubar duluan sebelum terjadi baku hantam. Tokyo Revengers
pun langsung tamat di episode 4.
Dalam perjalanannya, Takemichi dan geng
digambarkan sebagai berandalan teladan. Sebab setiap bertarung, mereka selalu
mengandalkan ilmu beladiri. Pakai tangan kosong, biar ada gregetnya. Berbeda
dengan para antagonis yang kalau kepepet pakai senjata tajam.
Namun, tetap saja, Tokyo Revengers
adalah bentuk romantisisasi aksi premanisme. Dimana pelaku kriminal menjadi
protagonis yang dibela penonton. Seperti halnya One Piece meromantisisasi bajak
laut dengan menjagokan karakter Luffy yang baik hati dan suka menolong yang
lemah. Sementara di kehidupan nyata, perompak Somalia saja tak segan membunuh
tawanan. Lalu, ada Money Heist yang menjadikan perampok sebagai pahlawan,
sedangkan aparat kepolisian dan militer sebaliknya.
Mungkin motif diciptakannya deretan
tontonan tersebut untuk memberi tahu khalayak bahwa tidak ada orang yang
benar-benar jahat. Bahkan penjahat sekalipun punya sisi baik. Sebaliknya, pihak
yang dipercaya masyarakat dapat memberikan dampak baik, justru bisa saja
merugikan orang banyak. Kalau yang ini bisa ditonton di berita yang disiarkan
stasiun televisi.
Di episode awal, Mikey dan Draken
digambarkan sebagai berandalan yang punya kompas moral yang jelas. Mereka
datang untuk menghentikan gelaran sabung orang yang tidak menunjung tinggi
nilai kemanusiaan.
Sebelum Mikey datang, Takemichi
diperbudak oleh gerombolan preman; dipukuli hingga babak-belur, diperas uang
sakunya, disuruh beli ini-itu, dan dipaksa berkelahi dengan sesama korban
bully. Aktivitas seperti ini bisa saja terjadi di lingkungan sekolah, lho,
Moms.
Mikey menjadi pahlawan untuk Takemichi
yang menjadi bulan-bulanan. Namun, Mikey dan Draken tetaplah penindas yang tega
menginjak-injak barisan siswa yang telah dibuat terkapar sebelumnya. Aksi
perundungan tersebut untuk memberi kesan bahwa dua pentolan geng Touman itu
ditakuti karena sangat kuat lagi kejam.
Kemudian, Mikey dan Draken
berangsur-angsur diperlihatkan sisi baiknya. Seperti Mikey yang setia kawan dan
Draken yang hormat kepada orang yang lebih tua. Intinya, dua tokoh sentral ini
membuat orang bersimpati dengan mereka yang berlatar belakang keluarga broken
home. Seolah memaklumi bahwa anak nakal lahir dari lingkungan yang tidak
memperhatikannya, lantas mencari perhatian dengan aksi-aksi berbahaya.
Dari sinilah Mikey memberi tahu tentang
mimpinya untuk mengubah era berandalan. Menjadikan anggota geng sebagai anggota
keluarga. Tawuran tanpa menyakiti perempuan. Berkelahi tanpa senjata api. Nakal
tanpa terlibat kegiatan ilegal.
Sedikit-banyak Takemichi memperbaiki masa lalu dan nasib teman-temannya. Terutama memastikan geng Touman dan Mikey untuk tidak bertumbuh besar menjadi kelompok kriminal.
Seperti halnya kekuatan melompati waktu di Tokyo Revengers, usia emas merupakan bonus waktu untuk memperbaiki sisa hidup.
"Thank you for nice information
BalasHapusPlease visit our website unimuda and uhamka". .". .". ." . .". ."
. .". .". .". ." . .". ."
. .". .". .". ." . .". ."
. .". .". .". ." . .". ."