Langsung ke konten utama

Solitaire yang Cocok Dimainkan Saat Ronda

 

Di lingkungan tempat tinggal saya, tiap warga dapat jadwal ronda. Ketika tiba masanya, saya dan tetangga menunggu pagi untuk mengamankan lingkungan. Saat begadang biasanya kami memainkan berbagai permainan, seperti gaple (domino) dan remi.

Ketika main gaple, saya mengobrol dengan salah seorang tetangga yang mengaku sering main game di ponsel. Dari tetangga pula saya mendapatkan wawasan baru bahwa permainan domino yang biasa ia mainkan di ponselnya dapat menghasilkan uang atau pulsa. Berbekal info penting tersebut, saya pun mengunduh beberapa game yang menjanjikan penghasilan untuk para pemainnya.

Rasanya seperti mimpi, bermain game tapi dibayar. Setelah sebelumnya, saya bisa sampai bayar untuk main game. Namun, hal itu juga terasa too good to be true. Benar saja, setelah memainkan beberapa game, saya diminta untuk menonton iklan. Ternyata penghasilan yang dijanjikan itu hanya bisa cair setelah maraton nonton iklan selama beberapa hari berturut-turut, tidak boleh absen. Bahkan kita harus konsisten nonton iklan selama sebulan.

Kalau dihitung-hitung, penghasilan yang didapatkan dari game tersebut tidak menutupi harga untuk kuota internet yang terpakai untuk nonton iklan. Ya, kalau main game-nya pakai wifi tetangga sih nggak masalah. Beda cerita kalau pakai kuota data gratis dari Kemendikbud.

Bagi orang yang memang hobi main domino seperti tetangga saya, mendapatkan pulsa karena memainkan game kesukaannya terasa seperti bonus saja. Tidak dapat apa-apa pun tetap puas karena sudah dapat kesenangan dari game itu sendiri. Namun, bagi saya yang bermain game untuk mengejar uangnya saja terasa bebannya.

Ketimbang domino atau gaple, saya lebih menyukai permainan kartu yang dinamis, seperti Uno. Jika bapak-bapak lain berkumpul untuk main gaple dan remi saat ronda, saya bawa satu set kartu Uno dari rumah sebagai alternatif.

Dengan memainkan kartu Uno, saya dan para tetangga bisa tertawa terbahak-bahak. Suara kami dijamin bikin maling pun segan ketika berniat menggarong. Saking asyiknya bermain, tak terasa ayam pun berkokok.

Namun, ada masanya tetangga yang jadi lawan main Uno tidak bisa ikut ronda. Alasannya bisa karena masuk kerja shift malam. Bisa juga karena menjenguk orang tua yang sakit di kampung. Atau malah diri sendiri yang sakit, batuk-batuk tidak jelas sampai harus isolasi mandiri.

Di saat itulah saya kehilangan partner bermain Uno. Aktivitas ronda jadi ada yang kurang tanpa teriakan “Uno”. Menunggu pagi pun terasa lama.

Kini, saya telah menemukan solusi jika kondisi seperti di atas terulang kembali. Apabila tidak bisa bermain Uno dengan tetangga saat ronda, saya bisa main Solitaire di website solitaire.org. Untuk memainkan permainan kartu di sini, saya tak perlu mengunduh aplikasi, apalagi menonton iklan. Yang jelas, tanpa harus bayar untuk main. Gratis!


Solitaire merupakan game pertama yang saya mainkan ketika baru memiliki PC di rumah. Permainan mengurutkan kartu ini memang terasa simple. Kartu king ditimpa queen, lalu jack. Setelahnya menyusun kartu berdasarkan angka, dimulai dari 10 sampai kartu AS. Namun, kamu bisa mati kutu juga kalau nggak ketemu jalan keluar. Solitaire memang semenantang itu.

Bersama istri, saya berlomba untuk menyelesaikan satu ronde permainan Solitaire. Siapa yang paling cepat menuntaskan permainan? Hasilnya, istri saya bisa mencatatkan rekor 4 menit 30 detik. Sementara saya berkali-kali mencoba untuk menyaingi rekornya, tetapi saya tetap gagal dan hanya bisa gigit jari, garuk kepala, dan merenung di kamar mandi.

Setelah beberapa kali mencoba, saya akhirnya bisa mencatatkan rekor 3 menit 15 detik untuk menyelesaikan permainan. Yang kemudian langsung dibalas oleh istri saya yang bisa membukukan rekor 3 menit saja. Saya kembali berlatih untuk melampauinya.

Kamu juga bisa memainkannya di solitaire.org/solitaire-games/. Ajak teman atau keluarga untuk berlomba menjadi yang tercepat menyelesaikan game solitaire. Tentunya, hadiah untuk sang pemenang bisa kalian tentukan sendiri.

Selain permainan solitaire, kamu juga bisa memainkan game asah otak lain di solitaire.org. Coba saja masuk ke menu solitaire.org/free-online-games/ dan pilih letter Scramble (https://www.solitaire.org/letter-scramble/). Game Scramble ini bisa bikin pemainnya menyegarkan otak dengan mengingat vocab bahasa Inggris dan memperkayanya lagi. Seru kan bermain sambil belajar?



Setelah rutin bermain Scramble, bisa-bisa saya mengejar maling saat ronda pakai bahasa Inggris, “Swiper, no swiping!”

Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO, saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan per

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi. Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.