Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Diary Ramadan #7 SMS Palsu

Di SMP, saya sebangku dengan Radin. Saya tahu Radin suka dengan Andin, teman sekelas juga. Waktu itu saya iseng pakai nomor baru mengaku sebagai Andin dan kirim SMS ke Radin menanyakan PR yang dikumpulkan besok. Niat saya ngaku sebagai Andin biar dapat jawaban dari Radin. Soalnya kalau saya ngaku sebagai diri saya sendiri, Radin pasti nggak mau balas karena sayang pulsa. 


Sejak dapat SMS dari “Andin” jadi-jadian itu, Radin sering kirim SMS ke nomor saya dengan kata-kata halus dan lembut. Kalau tahu itu aslinya saya, mungkin Radin udah membatalkan puasanya karena muntah dengan sengaja.

Bahkan beberapa kali, saya menerima SMS gombal dari Radin. Contoh: “Apakah kamu punya peta? Aku baru saja tersesat di matamu.” 

Muatamu. 

Saya balas dengan berkamuflase menjadi Andin: “Bisa aja kamu Din.”

Sewaktu bulan puasa, Radin rajin kirim SMS pas jam sahur, mungkin niatnya sekalian bangunin sahur.

Di sekolah, untungnya Radin pemalu dan sama sekali nggak membahas obrolan di SMS dengan Andin secara langsung. Kalau sampai iya, kasihan Andin karena nggak tahu apa-apa. Lebih kasihan lagi Radin karena dibohongi teman sebangkunya sendiri.

Jujur, saat itu saya merasa sangat jahat karena telah menumbuhkan harapan di hati Radin bahwa cintanya berbalas. Padahal yang balas adalah orang iseng kayak saya.

Sampai akhirnya saya mendengar ceramah dari khatib saat khutbah Jumat. 

“Rasulullah pernah ditanya: Apakah seorang mukmin bisa bersifat pengecut?’ Rasulullah menjawab: ‘ya’. 

Lalu ia bertanya lagi: ‘Apakah seorang mukmin bisa bersifat pelit?’, beliau berkata: ‘ya’. 

Lalu ia bertanya lagi: ‘Apakah seorang mukmin bisa menjadi pendusta?’, beliau berkata: tidak.”

Saya langsung merasa seperti diultimatum. Kalau saya masih hobi berdusta karena iseng, saya bukan golongan orang mukmin. Saya langsung memutuskan untuk membongkar kebohongan saya. Mungkin saat itu saya dapat hidayah, walaupun nggak langganan majalahnya. 

Sewaktu Radin menelepon nomor yang saya pakai menjadi Andin palsu, saya mengangkatnya dengan penuh bertanggung jawab. 

“Halo,” ucap saya. Suara cowok saya keluar. Baru puber lagi. Harusnya itu sudah cukup menjelaskan bahwa nomor ini aslinya punya cowok, bukan Andin. Radin buru-buru memutuskan panggilan. Semoga Radin mengerti.

Di kelas, sebelum libur lebaran, saya mengaku kepada Radin bahwa saya adalah orang di balik layar yang membalas semua SMS Radin yang ditujukan kepada Andin.

Radin nggak percaya. Dia denial. Bahkan dia bilang, “Kemarin gue nelpon Andin, yang ngangkat abangnya kok.”

Abangnya? 

“Itu kan suara saya. Kamu nggak bisa mengenali suara saya?” Saya heran. Radin, dibohongin kok malah menikmati?

Radin nggak menjawab pertanyaan saya, tetapi dia langsung pindah tempat duduk.

Dari kisah ini, saya berjanji untuk nggak bohong lagi. Selain bukan sifat orang mukmin, bohong juga bikin orang kecewa, seperti Radin. Saya juga nggak heran kalau di masa depan Radin jadi orang yang sukses karena pernah saya zalimi, walaupun dia tetap nggak bisa bersama dengan Andin.

Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.