Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.
Awal saya tertarik ngeblog karena main di Gramedia Writing Project. Yang membuat saya pengen main di GWP adalah bintang tamu kita kali ini.
Kita tampilkan...
Dion Sagirang!
***
Haris Firmansyah: Nah, saya ucapkan selamat datang untuk Dion, kembaran saya. Bisa ungkapkan perasaannya mampir ke rumah saya? Adem? Apa pengap kayak dibekap kaos kaki anak SD?
Dion: Enak kayak di hotel berbintang.
Haris Firmansyah: Oh ya, perkenalkan diri dulu dong. Biar gak jet lag.
Dion: Ehm. Saya Dion Sagirang, 22 tahun, Bandung.
Haris Firmansyah: Dari pengamatan saya, Dion kan lihai sekali ya menulis cerita romance. Bisa diceritakan, apa saja novel romance yang sudah pernah ditulis?
Dion: Ada Painful Love dan Beautiful Regret. Yang Interval, yang Februari lalu terbit itu lebih ke drama keluarga. Tapi tolong ya, Fernando, jangan anggap itu drama ala telenovela.
Haris Firmansyah: Pernah kepikiran nulis romance yang di ending jagoannya naik haji?
Dion: Kalau soal itu, belum kepikiran ya. Sama kayak di akhir cerita, tokoh macho saya berubah jadi transgender.
Haris Firmansyah: Nah, mengenai novel terbaru yang berjudul Interval, itu idenya dapat darimana ya? Apa karena kamu suka mainan ujan yang terjebak di atas terpal? Saya juga pernah ketumpahan air ujan dari terpal yang disodok mamang-mamang hajatan.
Dion: Bisa jadi... bisa jadi... Ya... ya... ya...
Haris Firmansyah: Terus, Interval ini kan ditulis oleh dua orang. Dion dan Mbak Inayah. Ada rencana duet sama Dijah Yellow, gak? Saya ada ide untuk judul novel kalian berdua. Gabungkan saja judul novel Painful Love dengan Rembulan Love, menjadi Rembulan Painful. Premis ceritanya tentang Rembulan yang kesakitan setiap bulannya, dan dia punya misi balas dendam dengan artis sombong yang merebut idolanya.
Dion: ...
Haris Firmansyah: Gimana? Keren kan? Ayo, cepat digarap!
Dion: Sebelum terealisasi juga saya udah diblok duluan. Dia bakal cocok sama Hadi Kentang. Pas. Dia suka selfie, Hadi juga. Kalau Dijah suka monyongin bibir, Kentang suka pamer gingsul. Mereka banyak kesamaan.
Haris Firmansyah: Oh, begitu. Tapi Hadi juga udah diblok Lord Dijah. Lalu, adakah harapan yang ingin diwujudkan dalam waktu dekat? Ingin menaik-hajikan anak punk seJawa-Bali mungkin?
Dion: Impian sederhana yang mahamulia nan berat bagi saya bukan menaikkan haji mereka, melainkan membuat mereka konsisten mandi sehari sekali. Itu sulitnya luar biasa, Bung!
Haris Firmansyah: Wah mulia sekali cita-citamu, Nak.
Dion: Terima kasih. Semoga menjadi tabungan kelak.
Haris Firmansyah: Novel terakhir kamu kan temanya keluarga, kenapa kamu suka novel bertema keluarga? Baik membaca, maupun menuliskannya. Saya juga suka novel Adhitya Mulya yang Sabtu Bersama Bapak. Heartwarming.
Dion: Saya tidak tahu kenapa tepatnya. Hanya saja, saya banyak menghabiskan waktu saya di lingkungan keluarga.
Haris Firmansyah: ...
Dion: Jika ditanya bagian mana yang membuatmu teringat masa lalu. Ketika kecil, Bapak sering memutar lagu-lagu muppet dari tape radio. Kala itu, Ibu sering bepergian. Pernah, Bapak mengajak ke kebun binatang dan ketika saya menginginkan mainan, dia membelikannya. Lalu dia bilang, "Jangan beri tahu ibumu harga sesungguhnya." Serupa dengan salah satu dialog dalam film Young Ones.
Haris Firmansyah: Deg! Saya juga pernah mengalami hal serupa seperti kamu. Saya jadi teringat masa kecil. Hihihihi.
Dion: ...
Haris Firmansyah: Pernah gak kamu dibonceng Bapak ke sekolah sewaktu hujan? Kamu nyumpet di dalam jas hujan yang dipakai Bapak. Terus, kamu nanya, "Udah nyampe mana?" Bapak kamu jawab, "Ini udah di dalam kelas. Ayo, cepat keluar. Malu dilihat walikelas kamu tuh. Dikira Bapak kangguru apa yang ngantongin anaknya kemana-mana?"
Dion: Enggak. Dulu saya anak mandiri.
Haris Firmansyah: Terus, maksud kamu, saya anak manja, gitu?
Dion: Tapi, pernah saat SMA, saya pernah mengalami masa runaway. Waktu itu saya kabur dari rumah selama tiga hari, tapi saya tetap sekolah pakai seragam teman. Pas hari ketiga, pas telat sampai sekolah, saya dicegat oleh guru BK. Saya kira bakal dihukum, ternyata Bapak menyusul ke sekolah pagi sekali. Khawatir sama keadaan saya.
Haris Firmansyah: Heartwarming.
Dion: Dan dulu saya masih ngambek. Sekarang malah sedih. Cuma bapak saya yang begitu, bapak orang lain ke saya gak bakal begitu.
Haris Firmansyah: Ya iyalah, Dion. Bapak kamu juga gak bakal begitu kepada saya.
Dion: Pernah foto bareng Bapak?
Haris Firmansyah: Pernah. Waktu wisuda. Hahaha. Oh ya, katanya kamu anggota Geng Author. Bisa diceritakan apa itu Geng Author? Itu kumpulan remaja penyuka autan ya?
Dion: Mereka orang-orang yang pernah mengisi ramadhan dua tahun lalu. Menjadikannya amat asyik.
Haris Firmansyah: Oh ya, katanya kemaren kamu datang ke pelatihan GWP. Bisa dibeberkan di sana ngapain aja?
Dion: Di sana saya nginep di hotel. Diberi pelatihan menulis sama Clara Ng. Setelah itu dilanjut sama editor senior GPU. Banyak. Kalau diceritain, bisalah satu buku ada.
Haris Firmansyah: Wah seru ya nginep di hotel. Di sana ketemu sama Isnanto gak?
Dion: Siapa Isnanto?
Haris Firmansyah: Isnanto itu yang Hadi temuin di hotel. Saya kira di tiap hotel ada Isnantonya. Kayak di kartun Pokemon gitu. Suster dan polisi di sana bermuka sama semua.
Dion: Mungkin saya bertemu, cuma nggak ngeh.
Haris Firmansyah: Ini pertanyaan terakhir, bisa sebutkan personil awal Slank?
Dion: Kaka, Bimbim... lupa lagi. Saya nggak suka Slank semenjak dukung Jokowi. Seharusnya mereka konsisten di jalannya. Ini malah ikut kampanye.
Haris Firmansyah: Iya ya. Oke deh, Dion. Terimakasih untuk waktunya. Semoga makin sukses dengan segala apa yang dicita-citakan.
Dion: Sama-sama. Semoga bermanfaat.
***
Seperti itulah hasil obrolan saya dengan Dion Sagirang. Pelajaran yang bisa kita petik dari obrolan ini adalah hanya bapak kamu yang perhatian denganmu, bapak orang lain gak bakal begitu.
Sekian dari saya, Haris Firmansyah.
waaa masa request jagoanny naik haji kang haris? tar nyamain tukang bubur lagie, wkkkwkw
BalasHapuskecewa sama sinetron mak ijah yang gak fokus ke naik haji, malah ke babi ngepet segala.
HapusClara Ng~ ya? untuk dewasanya kan?
BalasHapusaku tamat baca yang noevl dewasanya. Kalo yang fantasi remaja itu , belom . masih duduk manis di lemari buku. :D
saya malah belum baca karya clara ng. :D
HapusAku bacain ini waktu ditelpon Kak Pipot semalem. Kita ketawa bareng pas ada bagian Hadi Kentangnya.
BalasHapusBtw, itu photo, begh. Macho bingit cin. behelan jugak
behelnya cucok ya.
Hapusini narasumber sama interviewer-nya rada-rada gimanaaa gitu, hasil interviewnya berhasil bikin ketawa gak jelas di dalem kamar. wkwk
BalasHapusgila, keren oi, Clara Ng!
senang bisa membuat ketawa. :D
HapusBehelnya mencetarkan hati akuh :3
BalasHapus*gabisafokus
eling, nik.
HapusBonekanya lucu, hihi.. Dialognya seru, tapi pertanyaannya rada-rada absurd, untung narasumbernya masih waras, hehe.. Dari obrolan diatas, dapat disimpulkan bahwa nggak ada yang mau duet nulis bareng Dijah Yellow :)
BalasHapusberarti cuma saya yang gak waras di sini. oke, fine.
HapusAh, membuat mereka konsisten mandi, semoga Tuhan memudahkan jalanmu melakukannya :)
BalasHapusItu fotonya keren yak, kayaknya bisa tuh masuk The Most Unyuest Pic In The World :P
kalau dion udah terkenal, ini bisa dimunculin di acara talkshow.
HapusYa TUHAN. KEnapa ada buku romance direquest bakalan naik haji. Entar H. Lulung sama H. Bubur naik Haji lagi. Sehingga jadi haji-haji kuadrat. :D
BalasHapusHahaha, pecah banget pas disuruh duet sama dijjah yellow. :D
Ehm. Ngomongin bapak, gue jadi full kangen keluarga banget. Udah berapa bulan hampir setahun gak pulang. Oh, bapak. Semoga engkau sehat selalu di sana, ya pak.
sabar, Her. kelak kita akan pulang. percayalah.
HapusItu boneka sama wignya cucok abiss..
BalasHapusKalo boleh tau kak Dion abur dari rumah kenapa? Nggak tau kenapa reporter dan narasumbernya sama-sama gesrek gitu. Lain kali aku mau bikin novel yang jagoannya endingnya naik haji bareng haji lulung sama haji naik bubur ah (?)
kayaknya dia kabur karena rebutan tape sama bapaknya. hahaha. terus pas bapaknya dateng ke sekolah, itu mau minta kaset jamrud yang dibawa dia. :D
HapusGeng author tu artinya geng pengarang kan?
BalasHapusKelompok mnulis dong hahaha
Kalo jadi duet sama djah yellow gw ga mau beli bukunya ah hahahaha...
saya kira banyak yang mau duet sama Kak Dijah. tapi duet membangun rumah tangga. :D
HapusAku juga pernah gitu. Pulang sekolah pas SD, selalu diajak jajan chiki twisko sama papa. Terus disuruh diem. Nggak usah bilang mama.
BalasHapusHaha....
Sampe sekarang sih, suka nawarin jajan plus "Udah, diem aja, nggak usah bilang-bilang mama." Hehehe....
so sweet juga ya pak kumis. :D
Hapusabsurd dah :")
BalasHapushahaaha, pertanyaan yang keren. novel romance apa yang endingnya si jagoan naik haji -___-
si dion sampe beberapa kali terbungkam..
makanya mesti dibikin karena belum ada yang kepikiran. :D
HapusItu fotonya pecah abiiis.. :D
BalasHapusAduh, saya jadi ngebayangin seandainya aja Bang Dion beneran duet sama Dijah Yellow. Nanti harga bukunya berapa? 200.000? Terus saya juga takut, karena mereka sering berdua, nanti kalo mereka cinta lokasi gimana? Hem.. horror.
Pertanyaannya absurd-absurd, si Bang Dion sampe beberapa kali terbungkam dan nggak bisa jawab
entah dion bakal bikin novel romance dengan ending jagoannya naik haji atau tidak, haha
BalasHapuskalaupun tidak, kamu aja bro yang bikin novel nya :D
padahal ngobrolnya dari masalah novel sampe slank, tp kok ujung2nya inti dari percakapan adalah hanya "bapak kamu yang perhatian denganmu"? haha tanya kenapa :)
wah haris mulai lapar kayanya. Gak sekalian bikin novel roamnce yang endingnya manusia serigala pensiun... hahaha..
BalasHapusAbsurb absurb sama kaya yang nulis -_-..
Ayo bikin tuh novel yang endingnya naik haji, Aku tunggu loh ya :D
aseli gue ngakak pas Dion disuruh duet sama si Kuning buat buku yang judulnya Rembulan Painful. Itu "datang bulan" atau gemana yak? Eh, belom kenalan, gue Raafi, adek iparnya Gigi-you-know-who.
BalasHapusKayaknya Dion itu gak bisa diajak becanda ya, di pancing pake pertanyaan nyeleneh masih aja ditanggepin serius haha
BalasHapusBtw ada kata-kata "Lord Dijah" wkwkw itu abis baca tulisan gue ya? wkwk soalnya gue kalo manggil dia Lord Dijah bukan Dijah Yellow
Iyalah, saya kan pembaca setia Dijah Theory. Nama blog kamu kenapa mirip sama Lord Dijah sih? :D
Hapus"Saya nggak suka Slank semenjak dukung Jokowi" hahaha
BalasHapusharusnya dukung Prabowo :D wkwkw
Interview yang menarik :)
BalasHapusWah, terima kasih kunjungannya, Kak. :D
HapusAntara yang nanyak sama yang jawab sama-sama gesrek -_-
BalasHapus