Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Before 25

Sebelum saya berumur 25 tahun, ada beberapa hal yang pengen saya wujudin.

1. Menerbitkan Komik

Saya suka baca komik Indonesia. Sejak SD, saya sudah membaca komik Petruk dan komik-komik lain yang dijajakan di Madrasah. Kebanyakan komik yang waktu kecil saya baca adalah komik-komik misteri. Mulai dari komik bertema pesugihan babi ngepet sampai teluh dari istri tua.

Komik Siksa Neraka juga saya udah khatam. Yang paling memorable adalah tokoh antagonis yang baca buku stensilan di saat tokoh protagonisnya berangkat sholat Jumat. Sangat hitam-putih. Sampai sini, saya sadar, sekecil itu, bacaan saya terlalu dark.

Mashiro dan Takagi via www.duniaku.net

Belakangan, komik Indonesia mulai bangkit lagi. Dan saya ingin turut serta dalam perhelatan ini. Sekarang saya sedang mengerjakan komik bersama teman saya. Saya yang bikin ceritanya, dia yang ngegambar. Ibarat anime Bakuman, dia jadi Mashiro, saya Takagi-nya. Tapi saya gak seganteng Takagi yang sampai direbutin dua cewek Tsundere dan satu cewek mirip Tsunade.

Membaca komik yang dikembangkan dari ide sendiri itu sangat menyenangkan. Saya terkekeh-kekeh melihat apa yang ada di pikiran saya divisualisasikan menjadi gambar bersambung. Saya gak bisa bayangkan gimana asyiknya kalau nanti komik ini telah berbentuk buku. Sebelum itu, komik kami harus melewati ekspektasi editor dan mendapatkan anggukan pimpinan redaksi terlebih dahulu untuk bisa diterbitkan. Dan saya tidak akan menyerah untuk itu. Yosh!

2. Serialisasi

Gara-gara kesenangan saya akhir-akhir ini menonton anime Bakuman, saya pengen mendapatkan serialisasi juga. Bedanya, mangaka-mangaka dalam anime Bakuman berjuang untuk serialisasi di majalah manga Shonen Jack. Kalau di Indonesia, serialisasi rutin yang paling mungkin adalah serialisasi cerpen di majalah remaja.

Serial Lupus yang ditulis Hilman Hariwijaya sebelumnya disisipkan di majalah Hai. Setelah disambut hangat oleh banyak pembaca, penerbit pun membukukan serial Lupus. Sampai Lupus jadi legenda seperti sekarang ini. Dari serial di majalah, menjadi novel, lalu difilmkan, selanjutnya jadi sinetron di Indosiar.

Nike Ardila pernah main film Lupus via jejakandromeda.com

Selain Lupus, serial yang saya tau adalah Miss Lebay yang rutin diterbitkan di tabloid Gaul. Serial karangan Hilman dan Ceko Spy itu sekarang sudah diterbitkan menjadi novel. Ada juga serial Genk Kompor yang jadi andalan di majalah cerpen Story. Serial Genk Kompor juga telah dibukukan.

Sayangnya, majalah cerpen Story udah gak beredar lagi. Menyusul tabloid Gaul. Entah kenapa, setelah Story dan Gaul banyak mengulas Hallyu Wave, malah oleng dan vakum. Sekarang yang tersisa adalah majalah Hai. Tapi, bagi saya, serialisasi gak harus melalui majalah. Kalau bisa langsung serialisasi dalam bentuk novel, gak masalah. Yang saya usahakan sekarang, 3 Koplak Mengejar Cinta diberi kesempatan untuk meneruskan ceritanya di sekuel kedua. Setelah itu, 3 Koplak bisa disebut serial.

Punya serial yang gak bisa ditamatkan dan bisa menemani pembaca dari masa ke masa adalah impian saya.

3. Menulis Novel Fantasi

Hal yang paling mengganggu pikiran saya sejak sekolah adalah premis novel fantasi buah lamunan saya sendiri. Saya ingin menulis novel fantasi seperti Harry Potter rekaan JK Rowling. Saya membayangkan tokoh utama yang ringkih, lalu menyadari bahwa dirinya memiliki kekuatan spesial dan akhirnya dia terperosok masuk ke dalam dunia asing yang memanggilnya untuk bertualang.

JK Rowling dan tokoh rekaannya via teen.com

Setelah saya beres dengan semua ide novel komedi di kepala saya, saya ingin memulai cerita yang selama ini mendesak ingin dituliskan ini. Sekarang saya sedang membaca novel fantasi Tere Liye. Saya berharap bisa belajar darinya. Sebab novel fantasi Tere Liye ini, tebal-tebal bikin ketagihan. Saya harus tau racikan apa yang dia masukkan ke dalam tulisannya sehingga saya betah baca berlama-lama.

4. Adaptasi Film

Sewaktu buku pertama saya terbit di penerbit yang sama dengan penulis idola saya, saya berekspektasi buku saya bakal selaris Laskar Pelangi. Lalu dipinang Riri Riza dan Mira Lesmana untuk difilmkan. Tapi, sepertinya saya terlalu cepat seribu tahun untuk sampai di fase itu.

Saya belum tahu persis bagaimana cara sebuah buku bisa diadaptasi menjadi film. Apakah harus best seller? Apakah wajib memiliki cerita dengan banyak adegan menegangkan? Apakah harus punya om-om yang berprofesi sebagai sutradara? Kalau cara terakhir berlaku, saya harus berpikir ulang untuk mau dipangku oleh Joko Anwar.

Sini Om pangku! (sumber: twitter @jokoanwar)

Usaha yang saya lakukan baru sebatas membuat naskah novel yang filmis. Yang saya lakukan pada naskah 3 Koplak Mengejar Cinta. Agar penulis skenario tidak kesusahan untuk menerjemahkannya menjadi scene-scene dalam film. Saya juga sampai membayangkan siapa yang bakal memerankan tokoh-tokoh dalam novel saya. Joshua Suherman mungkin pas jadi Haris di Date Note the Movie. Hadi Kurniawan mirip dengan abang-abang berpeci di Nyengir Ketupat. Personil CJR juga cocok jadi 3 Koplak. Untunglah, Bastian Steel sudah bersolo karier. Kribonya gengges banget. 

5. Masuk Wikipedia

sumber: twitter @idwiki

Nama saya ada di Wikipedia? Wow, itu keren banget. Mungkin bakal ditulis seperti ini:

Haris Firmansyah (lahir di Serang, 13 Mei 1992; umur 23 tahun, tapi wajahnya menunjukkan seakan dia dilahirkan bersamaan dengan mulai berdirinya Nyonya Meneer) adalah seorang penulis, narablog (blogger) dan lelaki ringkih berkebangsaan Indonesia-Euthopia, tapi mahir berbahasa Swahili. Haris dikenal sebagai penulis komedi yang sudah sering ditinggal menikah oleh mantan kekasihnya.

Setelah bersedia dipangku sutradara Joko Anwar, novelnya berjudul 3 Koplak Mengejar Cinta diadaptasi menjadi film dengan judul yang sama dan diputar setiap Hari ASI Sedunia. Menyusul setelahnya, buku nonfiksi komedinya yang berjudul Date Note yang diangkat ke layar lebar. Yang lebarnya kira-kira selebar daun kelor. Skenario Date Note ditulis sendiri oleh Haris dan dia juga yang menjadi sutradaranya. Dan tentu saja diproduseri olehnya dengan biaya dari sumbangan warga yang iba. Soundtrack filmnya diisi oleh lagu-lagu Haris yang biasa dinyanyikan di kamar mandi. Haris memerankan dirinya sendiri dan beberapa tokoh pendukung lainnya. Ujung-ujungnya, setelah filmnya jadi, hanya dia sendiri yang nonton di bioskop.

Blognya yang beralamat www.harisfirmansyah.com mulai aktif sejak bulan Maret 2015 dan telah beberapa kali di-report as spam oleh mantan-mantan kekasihnya yang kebanyakan tidak mengaku pernah menjalin hubungan dengannya. Ulasan ini pun copy paste dari salah satu artikel yang ada di blognya. Haris sampai menyandera salah satu tim Wikipedia agar mau menuliskan halaman untuk dirinya. Dan tragedi itu baru pertama kali terjadi dan satu-satunya dalam satu kali kehidupan ini.

Untuk membuat nama saya masuk ke dalam Wikipedia, saya harus punya karya yang keren. Jika 4 harapan di atas bisa diwujudkan sebelum saya berumur 25 tahun, mungkin saja harapan nomor 5 ini bisa terwujud juga.

Komentar

  1. Nomer 5 lumayan keren harapannya bang ris, masuk wiki :3, ntar bisa disunting orang2 dong bio nya. Misalnya lahir tahun 2091, lahir di paris :v

    BalasHapus
  2. Kalo Bang Haris bikin buku fantasi, saya mau langsung beli. Apalagi kalo fantasinya dibumbui horror agak banyak. #plak #demenhoror #demenfantasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Kalau gini kan saya semangat nulisnya. :D

      Hapus
  3. Semoga tercapai semua keinginanmuuuuu.. Huooohuooo.. 🎶

    BalasHapus
  4. Ternyata lagi ikut Giveaway, moga menang yaaa

    Btw mimpi lu berat berat juga ya haha eh tp kalo masuk wikipedia kita bukannya bisa ngedit nama kita sendiri ya. Temen gue bisa tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah baru tau bisa ngedit sendiri. Hahaha.

      Hapus
  5. sok, ris, semoga 2 tahun sisanya bisa kecapai. \m/
    eh, ris, tinggal di serang ?

    BalasHapus
  6. amin! semoga tercapai semua ya! :)

    BalasHapus
  7. Aku kira masuk wikipedia bisa dengan jalur ditulis sendiri loh. xD

    Semoga lancar mimpinya dan menang GA-nya, Bang. \m/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang prestisius kalau ditulis sendiri mah. :D

      Hapus
  8. Sama, aku juga punya keinginan yang ingin terwujud sebelum usia 20 tahun. Kalo udah ingat harapan-harapan ini, rasanya waktu jalan cepet banget. :D

    BalasHapus
  9. Gue baru tau Lupus itu awalnya dari Hai. Dan brengsek emang, cerpen-cerpen gue blon ada yang diterima, Story udah gulung tikar. Huhuhu... Anyway, emang membanggakan sih ada nama kita di Wikipedia. Serasa celeb dadakan. Hahaha

    BalasHapus
  10. Bikin harapan atau mimpi mah bisa setinggi-tingginya ya. Gratis ini.
    Yang agak susah cara mewujudkannya.

    Btw, semoga menang GA-nya..

    BalasHapus
  11. Ku blum pernah baca klo yg ngarang orang indo

    BalasHapus
  12. Aku juga lagi wujudin mimpiku nulis buku fantasy nih :)

    Semoga impiannya tercapai semua ya

    BalasHapus
  13. Maaf gak nyambung X"D
    abisnya liat foto Kamiki langsung begini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamiki itu yang mana? Saya taunya Kaneki yang makan orang itu.

      Hapus
  14. mudah kewujud ya bang .tetep semangat nulis biar tulisan bisa jadi film terus di pangku joko anwar

    btw lu makin tua dung bang haha

    BalasHapus
  15. Mimpilah setingginya karena semua berawal dr mimpi, untuk dpt meraihnya Jangan berdiam diri nunggu keberuntungan

    BalasHapus
  16. Impiannya ngeriii. Greget banget. Semoga terwujud! Aamiin! \o/

    Apalagi yang nomer 5. Sangat didukung. Hahaha. Sukses, Kak! Semoga GA-nya menang juga.

    BalasHapus
  17. Apaan sih Bahasa Swahili! Huahahah.. Ngakak aku baca keterangan di calon Wikipedianyaaaaa :D

    BalasHapus
  18. Semoga ini bukan sekedar ikut GA bang . . semoga emang bener2 diperjuangin aspirationnya itu . . untuk 2 tahun kedepan, gue rasa sih agak berat. . jadi dijadiin aspiration life seumur hidup aja kalo nggak kelar . . :D

    BalasHapus
  19. Haha. Semoga menang ya, Ris. :D Kalo dipangku sama Joko Anwar kek mana rasanya? :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.