Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.
BULAN adalah novel karangan Tere Liye yang menjadi lanjutan BUMI.
Covernya emak-emak banget via www.goodreads.com |
Premisnya hampir mirip dengan novel Harry Potter and the Goblet of Fire. Raib, bocah yang gak tau apa-apa terjebak keadaan untuk ikut sebuah kompetisi mematikan. Bocah yang seharusnya gak memenuhi syarat untuk lolos seleksi administrasi sekalipun, tapi dipaksa ikut karena alasan yang apalah-apalah. Sama kasusnya dengan Harry Potter yang terpaksa ikut Turnamen Triwizard walaupun tergolong masih di bawah umur. Dan, tentulah ada agenda terselubung di balik keikutsertaan anak polos dalam kompetisi tersebut.
Saya jadi kepikiran dengan film-film bergenre fantasi belakangan ini yang rata-rata bersetting dunia yang suram dan kelam. Sebutlah The Hunger Games, The Maze Runner dan Divergent. Gimana kalau cerita tiga film itu digabung jadi satu?
Jadi, premis ceritanya begini: ada sebuah negara yang dibagi menurut sifat penduduknya ke dalam beberapa faksi. Setahun sekali, setiap faksi harus menyetorkan sepasang remaja, cewek dan cowok, untuk diikutkan dalam permainan yang diadakan oleh pemerintah pusat. Seluruh peserta dilepas di sebuah labirin dan dipaksa lari dari serbuan binatang misterius di dalamnya. Tujuan permainan ini adalah menemukan jalan keluar dan menjadi pemenang satu-satunya.
Premis cerita novel BULAN pun kurang-lebih sama dengan tiga film dijadikan satu itu. Tapi, yang membuatnya beda adalah gaya tulisan Tere Liye yang enak diikuti, kadang memberi petuah bijak khasnya. Yang jelas, ceritanya bikin penasaran.
Raib bersama kawan-kawannya, Seli dan Ali, diajak Miss Selena dan Av alias Dumbledore-nya Tere Liye untuk mengunjungi dunia Klan Matahari. Tujuan mereka adalah berdiplomasi dengan pemimpin Klan Matahari sebagai usaha menambah deretan sekutu.
Jika dibandingkan dengan novel sebelumnya, novel kedua ini lebih bikin capek. Di petualangan kali ini, 3 Semprul mendapat teman baru, yakni Ily. Bersama Ily yang tangkas, 3 Semprul mengikuti kompetisi berburu bunga matahari yang pertama mekar. Untuk menemukannya, mereka berempat harus mengendarai harimau salju dan menyatu dengan alam. Bahkan, dalam perjalanannya, Ra dan kawan-kawanannya nyaris jadi bulan-bulanan warga. Perjalanan mereka terasa melelahkan. Dan, entahlah, rasa lelah juga saya derita ketika membaca kisah mereka.
Tapi, kalau sekuel ketiga novel ini terbit tahun depan, MATAHARI, saya sangat ingin membacanya. Karena saya sudah kadung kecanduan. Sambil menunggu kelanjutan ceritanya, saya jadi menerka-nerka, apakah petualangan selanjutnya bersetting di dunia Klan Bintang? Apakah Ali sebenarnya adalah makhluk Klan Bintang? Apakah Tere Liye adalah seorang wanita?
Ciee.. udah kelar baca buku tebel ini. Sebenernya aku penasaran sama tulisan Tere Liye yang ditulis dari BUMI, terus BULAN, abis gitu nanti paling MATAHARI, aku entar usul juga PLANET MARS.
BalasHapusAtau, kamu deh yang bikin ya.
tere liye lagi.....
BalasHapusakhir-akhir ini udah sering gue baca tentang tere liye. gue rasa gue harus beli salah satu bukunya...
keren juga dong yak kalau premisnya mirip novel tulisan si j.k.r
Jadi ingat sama Dewi Lestari dengan serial Supernova-nya, Bang. Tapi beda genre sih keliatannya. Keren lah review-nya, cuman bikin garuk-garuk kepala bagi aku yang belum baca Bumi. Hehe. Bisa kali ya beli novelnya buat nemenin ngabuburit :D
BalasHapusjadi pengen baca novelnya tere liye :)
BalasHapusmungkin gue harus baca yang seri Bumi dulu,
BalasHapusdari paparan yang lo kasih sih gue tertarik ris, tapi novel bulan ini nggak ada hubunganya sama penyakit mematikan itu kan, iaya maksud gue PMS, ada nggak ris ? kalo ada maka novel ini nggak pantas masuk genre fantasy, harusnya masuk horror, bahkan hardcore horror.
aku suka novel Tere liye yang rindu, baru tahu dia seorang wanita *plak!
BalasHapuspenasaran nih sama ceritanya, kaya yang seru
BalasHapusSelalu suka sama Buku Tere Liye. Kudu baca nih buku yang ini....
BalasHapuspengen baca juga nih penasaran :D
BalasHapusGue sama sekali belum pernah baca novel Tere Liye. Parah banget gue. :(
BalasHapusAnjir, itu 3 cerita film dijadiin 1 mah keren abis! Hahaha.
recommended banget buku ini beserta kawan kawannya! kehabisan akal deh pasti kalo bacanya, gangerti lagi karya tere liye gaada yang jelek,hihi.
BalasHapus