Pak
Stavolt sedang dilanda galau. Dikarenakan, Hadi, anak semata wayangnya merajuk
minta dibelikan motor matic. Anaknya itu mengancam akan terus memakai celana di
kepala apabila keinginannya tidak segera dipenuhi. Masalahnya, celana yang
dipakai Hadi adalah celana favorit Pak Stavolt yang bermotif
kembang-kembang.
Sebelumnya, Hadi mengadu bahwa cintanya ditolak oleh gadis pujaan hatinya sebab dia tidak
punya kendaraan pribadi yang keren. Selama ini, Pak Stavolt memang biasa
mengantar sekolah anaknya menggunakan mobil pick-up. Anaknya ditaruh di bak
mobilnya bersama anak-anak tetangga lainnya. Sekilas mereka mirip kumpulan anak
STM yang hendak tawuran.
Pak
Stavolt hanya punya uang tiga juta rupiah di saldo rekeningnya yang tidak gendut-gendut
amat itu, sementara harga motor matic bisa mencapai belasan juta. Untunglah, Inta,
sahabat terbaiknya, memberikan pencerahan kepada Pak Stavolt. Inta menunjukkan sebuah
situs web yang memudahkan Pak Stavolt untuk memenuhi keinginan anak semata
wayangnya tersebut. Agar Pak Stavolt bisa memakai celana favoritnya lagi.
cermati.com |
Jawabannya adalah Cermati. Sebuah perusahaan start-up yang bergerak di bidang teknologi finansial. Cermati memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan kendali atas situasi finansial mereka dan menghemat uang mereka, dengan membuat keputusan finansial yang cermat. Sebab kesuksesan finansial bermula dari keputusan yang cermat, iya toh?
Inta pun mengajari Pak Stavolt cara
menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh Cermati. Setiap manusia yang melek
internet bisa log in Cermati menggunakan Facebook, Twitter atau Google+. Jadi,
apabila sudah punya salah satu dari tiga opsi akun itu, Pak Stavolt tidak perlu
mendaftar lagi. Pak Stavolt tinggal memilih ingin log in pakai akun yang mana?
Karena Pak Stavolt bukan selebtwit
yang hobi minta foto ke followers-nya yang cantik-cantik di Twitter, maka dia
log in pakai akun Google+. Pak Stavolt pun sukses masuk ke dalam kumpulan
orang-orang yang cermat terhadap situasi finansial. Pak Stavolt yang berniat
membeli motor matic untuk anaknya yang sampai detik ini masih memakai celana di
kepala, langsung diarahkan ke menu pinjaman, dan masuk ke sub menu Kredit Motor.
Di sini, Pak Stavolt bebas memilih
merek motornya, menyaring harga motor yang pas di kantong, berapa uang mukanya
dan sebesar apa cicilan yang sesuai dengan penghasilan Pak Stavolt per bulan. Terakhir,
Pak Stavolt juga dapat memilih leasing kesayangan di kotanya. Jadi, Pak Stavolt
bisa memahami mana yang terbaik untuk dirinya dan anak semata wayangnya. Dan tak
lupa, untuk celana favoritnya.
Akhirnya, Pak Stavolt pun bisa
menghadiahi anak semata wayangnya sebuah motor matic yang diidam-idamkannya. Dengan
motor matic tersebut, Pak Stavolt berharap Hadi tidak galau lagi, serta bisa
mendapatkan cinta dari pujaan hatinya. Dan Pak Stavolt pun kembali memakai celana
favoritnya dengan senyum terkembang.
Setelah dikenalkan Inta kepada Cermati, Pak Stavolt jadi rutin mengunjungi situs web tersebut. Pak Stavolt mendapati bahwa selain kredit motor, Cermati juga menawarkan fasilitasi kartu
kredit, kredit tanpa agunan dan kredit multi guna. Untuk simpanan, Cermati juga
menyediakan fasilitas tabungan dan deposito.
Kelak, apabila sawah warisannya laku
terjual dengan harga fantastis karena kena gusuran proyek perumahan, Pak
Stavolt akan menyimpan uangnya dalam bentuk deposito. Karena Pak Stavolt ingin
uang yang bekerja untuknya. Bosan dia siang-malam bekerja untuk mengumpulkan
uang. Sekali-sekali gantian uang yang bekerja untuknya. Oleh sebab itu, dari
sekarang, Pak Stavolt sudah membandingkan mana bank yang menawarkan suku bunga
yang menggiurkan.
Pak Stavolt yang gila baca pun getol
menjamahi artikel-artikel yang dibagikan Cermati. Dari artikel itu, Pak Stavolt
makin jeli dan peka terhadap isu-isu finansial. Dia menerapkan tips-tips yang
didapatnya dari beragam artikel sehingga dia bisa mengendalikan keuangannya sendiri. Pak
Stavolt bisa disebut sebagai avatar yang bisa mengendalikan keuangan. Karena hobi
dan bakatnya ini, Pak Stavolt diangkat jadi bendahara DKM merangkap tukang cek
sound system untuk khotbah sholat ied.
Suatu
hari, ketika Pak Stavolt sedang santai di teras sembari pegang gadget membaca artikel Cermati, Hadi menghampirinya. Anak semata wayangnya ini kembali merajuk. Hadi bercerita, walaupun sudah punya motor matic, cintanya masih ditolak sang pujaan
hati. Alasannya karena Hadi belum lulus sekolah. Sementara pujaan hatinya
sudah bekerja sebagai operator sekolah di SD tempat Hadi menimba ilmu.
Hahahhahaa gembel!! Itu Hadi siapa?
BalasHapusHadik.ml
HapusHahahaha.
Hapushaduhhhh apa gak salah nih, anak SD suka ama orang yang udah kerja ??? :D keren ceritanya :)
BalasHapusHuahahaha kampret! Ternyata Hadi masih SD ya. SD kelas berapa, Bang?
BalasHapusBoleh nih, sesekali gantian uang yang menggantikan tugas buat bekerja. Andaikan aku bisa kayak gituuuu T___T
SD kelas enam lah. Udah bisa naik motor. :D
HapusHahaha
BalasHapusIni maksudnya iklan atau gimana?
Pengenalan produk. :D
HapusYaaa ampyuuuun ternyata si Hadi masih SD pantes saja dia di tolak .. orang dia masih SD .. harusnya sama seumuran juga pacarannya :D . hahahaha :D jadi ngakak terus bacanya juga :D :D
BalasHapusKebanyakan ngakak, sakit pinggang nanti. :D
HapusOh, ternyata ini review ternyata..
BalasHapusSumpah, reviewnya nggak ngebosenin. Biasanya gue kalo baca postingan review itu sambil ngantuk-ngantuk gara-gara ngebosenin. Tapi kalo dikemas dengan cerita begini jadi lebih menarik ya..
Makasih, Ari. Komen kamu sangat berarti buatku. Hahaha.
Hapusgue lebih fokus baca iklannya dr pada Hadi hadi itu haha.
BalasHapusCie dibayar nih ye citee
Ayo, ikutan juga, Don. Hahahaha.
Hapuscinta terpaut umur, kampret itu mah, ris. hahaha
BalasHapusIya. Hahahaha. Kecepetan puber si Hadi.
Hapussemoga kamu engga, ris. hahaha
HapusHadi itu adiknya ya bang? :D
BalasHapusBukaaaaan. Dia lahir duluan. :D
HapusHahhahha, selebtwit yang hobi minta foto ke followers-nya yang cantik-cantik di Twitter, aku langsung ingat 1 akun.
BalasHapusHahhahha, selebtwit yang hobi minta foto ke followers-nya yang cantik-cantik di Twitter, aku langsung ingat 1 akun.
BalasHapusSebutkan. :D
HapusWuahaha aku keduluan. Gile...
BalasHapusGile...
HapusAhahaha...
HapusZarry Hendrik :D
BalasHapusIni posting berbayar, ya?
BalasHapusMau juga dong!!!
Hahaha. ( dasar pengangguran butuh duit )
Hmm, kurang paham sama ceritanya, cuma ngerti ending kalo anak SD udah punya motor matic. :D
Udah saya rekomendasikan ya. :D
HapusKenapa jago banget nge-review-nyaaa. >.<
BalasHapusAsiklah yang ngiklaan. \o/
Salam buat Hadi. Hahaha.
Wah baru tahu ada Cermati. Dan itu... gila, kebalikannya pedofil si Hadi.
BalasHapusitu cewenya bakal nerima si Hadi ga yah kalo udah lulus sekolah? hahaha
BalasHapuskayaknya si Hadi anaknya salah gaul . sedangkan bapaknya Udah damai tentang financial :)
BalasHapusCiyeeehh~ sekarang udah nerima job review ya...
BalasHapusGaul :D
Padahal akan lebih mudah kalo Pak Stavolt membiarkan Hadi terus2an pake celana di kepala. Pak stavolt cuma harus move on aja.:D
Hahahaha. Alhmadulillah.
HapusJiah, mana ada bapak yang tega anaknya pakai celana di kepala. :D
itu pak stavolt nada bicaranya kaya stavolt gitu gak? Dan uara Hadi berat kaya aslinya gak? Berarti malah suaranya lebih macho Hadinya ya... Coba dibalik. :D
BalasHapusNice try, Ris...
Thanks. :)
HapusAku ngga bisa pakek motor matic. Yang manual ngga ada, Ris? :(
BalasHapusMotor kopling?
HapusWihh dua bersaudara dapet review yang sama nih . . agak berbau nepotisme nih bang . . hahaha . .
BalasHapusMau? Kirim alamat email kamu ya ke email saya.:D
HapusHahaha. Epic banget endingnya, Haris. Aku kirain Hadi beneran seusia gadis pujaannya. Ternyata...
BalasHapusmau komen krn uda dapet info bagus soal cermati, isi komentarnya malah fokus ke hadik ml, hahaha
BalasHapusNice Post,,Admin.
BalasHapus