HAI!
Ketemu lagi dengan Ngobrol-Ngobrol Ngondek. Kali ini bintang tamunya sangat istimewa. Penulis novel Mengejar Malam Pertama yang udah diangkat jadi film. Ayo, kita belajar bersamanya untuk menjadi penulis yang penuh semangat! Kita sambut saja!
Mas Wenda Koiman!
Ini Mas Wenda atau Ananda Omesh sih? |
Haris: Halo, Mas Wenda.
Wenda: Halu, brooo.
Haris: Kesibukannya apa nih?
Wenda: Baru selesai menggarap salah
satu skenario FTV, dan mengajukan naskah-naskah novel seperti biasa.
Haris: Wah, produktif ya
nulis novelnya. Sebulan bisa berapa naskah?
Wenda: Itu stock lama,
bro. Yang baru, 2 minggu lalu ada pesanan naskah. Setelah itu belum garap novel
lagi.
Haris: Oh begitu. Bisa
diceritakan tentang buku terbarunya? Itu inspirasinya dari mana ya? Kok
kepikiran bikin Derita Karyawan. Selama ini yang dikenal menderita itu kan...
jomblo.
Wenda: Buku komedi
derita karyawan itu awalnya berjudul Sketsa Karyawan Idiot. Bercerita tentang
seorang cowok bernama Jojo yang gonta-ganti pekerjaan karena minimnya
kelebihan. Tampang dan skill minimalis, sering apes pula.
Haris: Deg!
Wenda: Tapi betatapun
berat perjuangan Jojo, ia memilih bekerja keras dibanding mengemis. Dan si Jojo
kacrut ini pada akhirnya menemukan pemahaman bahwa semenderita apapun anda
dalam pekerjaan, tetaplah lebih beruntung dibanding yang tidak miliki
pekerjaan. Kisah konyol, namun sarat pesan moral.
Haris: Wah sangat
menarik ya tema bukunya. Oh ya, novel Mas Wenda kan pernah ada yang difilmin,
bisa diceritakan perjalanannya, dari sebuah buku menjadi film?
Wenda: Awalnya ketok
pintu, kirim sana sini. Bertahun-tahun belum ada yang naksir. Sempat ketemu dua
PH yang tertarik, tapi produksinya belum ada bayangan 'kapan'. Akhirnya kenal
salah satu sutradara yang tertarik dan membantu mengenalkan Mengejar Malam Pertama ke produser.
Kebetulan, produser sedang mencari tema sejenis. Alhamdulillah, berjodoh.
Haris: Gimana
perasaannya saat menonton film yang diadaptasi dari buku karangan sendiri? Wah,
sensasi seperti itu kan gak semua penulis bisa mengalaminya.
Wenda: Puji syukur bagi
Allah, kebahagiaan dan rasa haru yang sulit digambarkan. Sesuatu yang dulu ada
di kepala, lalu pindah dalam bentuk kata-kata, dan kini bisa muncul secara
visual dan 'hidup'. Dan yang lebih mennggembirakan ini adalah tonggak baru,
pertama kali berkenalan dengan dunia skenario dan bekerja sama dengan pekerja
film. Dunia baru, ilmu baru, tantangan baru.
Haris: Wah, setelah
novelnya difilmin, Mas Wenda jadi kenal dengan dunia FTV. Bisa diceritain
gimana bisa berkecimpung di dunia FTV sebagai penulis skenario?
Wenda: Modal pengalaman
pertama, belajar lagi, mencari jalan menuju PH. Lalu seperti umumnya 'pekerja',
mengirim 'lamaran' berupa beberapa sinopsis, dan CV tentang pengalaman menulis.
Alhamdulillah, pihak TV sebagai klien PH tersebut menerima ide cerita yang gue
ajuin. Skenario FTV pertama juga alhamdulillah sukses, berjudul Queen of
Jomblo. Sejak itu gue punya medan tempur baru, di dunia skenario.
Haris: Wah, seru ya. Mas
Wenda sudah melebarkan sayap. Nah, untuk penulis yang mau bukunya difilmkan,
Mas Wenda bisa kasih tips?
Wenda: Tipsnya antara lain...
Haris: Wajib dicatat nih.
Wenda: Pertama. Ide cerita unik, kuat, dan
memungkinkan untuk diproduksi sebagai film (setting terjangkau lokasinya, cast
gak melibatkan orang satu pulau, misalnya).
Haris: I see.
Wenda: Kedua. Bermain dengan cerita dan
kejadian, bukan memenuhi novel dengan narasi-narasi yang hanya menggambarkan
perasaan atau suasana. Kalo perlu detail dalam menggambarkan suatu tempat dan
situasi agar menarik visualisasi.
Haris: Oh gitu.
Wenda: Ketiga. Incar segment yang luas.
Haris: Begitu ya.
Wenda: Keempat. Mulai mengenal PH yang
ada.
Haris: Iya, setuju!
Wenda: Kelima. Jika memungkinkan, lewati
syarat umum ini, minimal cetak 10 kali.
Haris: Wah! Tipsnya
ciamik banget ya. Tapi yang poin kelima agak berat ya. Soalnya kalau mau 10
kali cetak ulang dengan satu kali cetak 4.000 eksemplar, kita harus punya
40.000 sepupu untuk beli buku kita.
Wenda: …
Haris: Masalahnya sepupu
saya juga gak beli buku saya. Hahahaha.
Wenda: …
Haris: Kok malah saya
yang curhat.
Wenda: …
Haris: …
Wenda: Hehe. Kalo Allah
mengijinkan tercapai. Tapi tentu tidak semua base on best seller, kalo bisa
menarik minat produser. Cuma memang ada PH besar yang mematok syarat itu.
Haris: Mas Wenda, di
antara buku-buku Mas Wenda, mana yang paling cepet digarap?
Wenda: Paling cepat?
Rata-rata hampir sama sih, paling cepat sekitar seminggu atau sepuluh hari.
Haris: Wah, seminggu
nulis novel? Luar biasa Mas Wenda ini. Motivasinya apa bisa nulis seproduktif
itu, Mas?
Wenda: Tidak ada target
seproduktif apa, yang penting pas ide kuat sudah di kepala, memgumpulkan
materi, lalu eksekusi. Biasanya kita bisa menulis dengan cepat karena A-Z sudah
siap.
Haris: Kalau untuk
promosi buku supaya pembaca mengenal buku kita, menurut Mas Wenda bagaimana
jurus jitunya?
Wenda: Promosi yang paling oke dari
sisi penulis adalah testimoni pembaca. Get it! Untuk dapat ini tentu syaratnya
dua hal: 1. Tulisannya berhasil membius pembaca. 2. Menjalin interaksi yang
baik dengan siapapun. Itu dari sisi penulis. Dengan tambahan berupa
gimmick, kuis, dan lain-lain. Penulis harus aktif promosi. Kalo penerbitnya
juga aktif, maka sempurna!
Haris: Pick one, jadi
karyawan gak digaji atau jadi bos gak punya usaha?
Wenda: Jadi karyawan gak
digaji, tapi pada bidang yang kita bisa dapetin sesuatu di samping 'gaji' tadi.
Apakah ilmu, relasi, atau kepuasan batin. Gue, akan sangat matur nuwun jika
boleh mendapat kesempatan jadi tim penulis film Marvel, meskipun hanya 2 bulan,
tanpa digaji.
Haris: Kalau jadi
penulis Marvel, superhero seperti apa yang pengen diciptakan?
Wenda: Superhero dari
indonesia, tapi masuk di Avangers.
Haris: Buto Ijo untuk
menggantikan Hulk ya? Atau Nikita Mirzani menjadi Black Widow? Terakhir nih,
punya pesan untuk pembaca dan calon pembaca novel Mas Wenda?
Wenda: Pesan pertama, makan makanan
bergizi, biar sehat dan sampe ke toko buku dan beli novel gue. Kedua, patuh
sama orang tua, biar dikasih duit buat beli novel. Ketiga, nurut sama bos,
biar gajian lancar dan bisa beli novel. Dan keempat…
Haris: …
Wenda: Keempat, pacarin Haris!
Haris: Deg!
Wenda: Karena ia adalah tipe cowok
baik yang siap menggandengmu ke toko buku dan bilang; "Pilih yang kamu
suka, sayang. Tapi yang aku bayarin cuma 2 judul, yakni 3 Koplak Mengejar Cinta, dan
Derita Karyawan. Karena dua novel itu yang bisa membuatmu sejengkal lebih jauh
dari kejenuhan."
Haris: Sip banget ini. Oke,
Mas Wenda, terimakasih sudah bersedia Ngobrol-Ngobrol Ngondek. Semoga obrolan
kita bisa menginspirasi Indonesia. Merdeka!
Wenda: Lho, ini
ditayangin di Indonesia, tho? Sik sik, tak pulang dulu ke Indonesia!
Haris: Iya,
Mas. Bahkan orang Israel pun nyimak lho.
1.000 tentara Israel menyerbu situs bersejarah Hari-Hari Haris |
***
Demikianlah. Pelajaran yang bisa kita petik dari obrolan ini: agar novel bisa difilmkan, harus punya 40.000 sepupu yang bisa dipaksa untuk beli buku kita.
Sekian dari saya, Haris Firmansyah.
wih mas haris gue baru selese baca buku lo 3 koplak mengejar cinta, anjir komedi di mix sama religi, paduan yang pas. Kocak dan bernasehat. Mantappp!!!
BalasHapusdianexploredaily.blogspot.com
Wah, makasih sudah baca 3 Koplak. :D
Hapushahahhaha ikut balik ke indonesia ah
BalasHapussarannya mas Wenda: "seng penting beli novel aku lah"
BalasHapushahaha...
*ini mesti nyuruh saudara poligami biar punya banyak sepupu, hmmm...*
wih mantap nih ka wenda
BalasHapustapi pesan ka wenda yang terakhir itu banyak konfliknya hhe
Aku jadi pengen novelnya difilmin... :3
BalasHapusWiwiwiwiwiwiww...
Nulis novel seminggu?
BalasHapusWow... *lirik naskah yang berbulan-bulan belum rampung*
motivasi banget nih
BalasHapusharus bisa lebih produktif dari Mas Wenda Koiman \o/
Wakakakaaaa!
BalasHapusTadinya gue kira ini kerjaan isenh Haris aja. Tapi koq aromanya serius... Ya wis, sekali-sekali kita serius. Semoga bermanfaat :)
Terus berkarya temaaans!
Aamiin. Semangat berkarya! :D
Hapuskeren tuh orang Israel pun juga nyimak
BalasHapusProduktif banget mas Wendanya, keren.
BalasHapusgue aja ini naskahnya baru satu stengah bab -_-
Mas Haris aduh ya Allah aduuuhhh duuuhhh *kejedug bom atomnya Israel XD
BalasHapusSangat inspiratif sekali artikel ini semoga dapat menular kehebatan mas wenda koiman
BalasHapusyAUDAH pacaran yuk mas Haris wwkwkw
BalasHapusAaaaak. Aku ditembak. :3
HapusWawancara yang sungguh informatif... dan promotif.
BalasHapusHumble sekali Mas Wenda Koiman ini, ya. Bisalah jadi orang dalam buat dikenalin ke PH-PH. Iya kan, Ris? Coba dirayu dulu~
Eaaa.
Iya, Do. Nanti saya coba. :D
HapusSemoga lu cepet nyusul buat dijadiin film bang novel lu . .
BalasHapusKalo belum dijadiin film, di PH-in sendiri aja bang . . casting gue kalo perlu aktornya . . HAHAHA
di-PH-in sendiri itu gimana caranya, Ka? :O
HapusWah, keren emang sekarang banyak film yang diadaptasi dari novel. Novelnya juga best seller.
BalasHapusNabilah JKT48 aja mau main film sama Herjunot Ali, juga dari novel filmnya. Lupa apa nama novelnya, kalo nggak salah Nabilah memerankan Mia Clark barangkali bang Haris tau
Judul novelnya Sunshine Becomes You :D
HapusNah!
Hapusaku kutip tips-nya buat kubagi di blog-ku juga ya, ris. hatur nuhun :)
BalasHapusSuon
BalasHapusKereeeeeennn
BalasHapusKalo sistem royalti yg didapat penulisnya gmn ya, ris? Per berapa gt dapet royaltinya. Denger-denger ada yg sampe tembus Milyaran buat skenarionya, belum termasuk royalti dari tiketnya.
BalasHapusKereeeen ... nulis novel seminggu. Aku mah seminggu baru dapat judulnya aja ha ha ha
BalasHapusKak, tata cara mengirim naskah novel agar para sutradara tahu dengan cerita yang kita buat gimana cara nya kak?
BalasHapusSaya pengen banget agar cerita saya bisa jadi animasi/ anime gitu nantinya