Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

SINGLE: Film Raditya Dika Paling Keren

Bisa dibilang SINGLE adalah film terkeren dari Raditya Dika. Film dengan budget produksi paling gede, sepertinya. Ada adegan balapan mobil ala Fast & Furious. Terjun bebas dari udara kayak video klip Haruskah Kumati dari Ada Band. Keracunan obat pencahar sampai bikin ubin toilet retak. Hal ini bisa dilihat dari trailernya. Trailernya sendiri bisa dilihat di Tanjung Priok. Truk trailer.


Tema ceritanya masih sama dengan film-film Raditya Dika sebelumnya, tentang cowok canggung yang ingin mendapatkan cinta sejatinya. Tokoh utama bernama Ebi adalah cowok udang-udangan yang mengalami kepayahan dalam bidang asmara dan karir. Singkat kata, Ebi jomblo dan jobless. Tuntutan untuk mencari pasangan makin mendesak ketika adiknya, Alva, nikah duluan, melangkahinya.

Formula penokohan film ini pun sama dengan film-film Raditya Dika sebelumnya:

1. Tokoh utama yang canggung
2. Teman tokoh utama yang sok tahu
3. Teman tokoh utama yang didesain untuk diketawain penonton

Pembagian perannya mengingatkan kita dengan Miko, Ryan dan Mas Anca di Malam Minggu Miko. Ebi (Raditya Dika) yang canggung dan jomblo lumutan nggak ada bedanya dengan Miko. Wawan (Pandji Pragiwaksono) sesotoy Ryan dalam memberi tips-tips cinta. Dan kita akan sering dibikin ketawa oleh tingkah Victor (Babe Cabiita) yang ajaibnya sebelas-duabelas dengan Mas Anca.

Bersama Wawan dan Victor, Ebi mengejar cinta Angel (Annisa Rawles), tetangga baru di kos Ebi. Meminjam konflik dari Malam Minggu Miko episode Webcam Bareng Disty, Angel punya abang-abangan (kakak ketemu gede yang diam-diam menyimpan hasrat cinta), yakni Joe (Chandra Liow), yang cukup menyulitkan Miko, eh, Ebi untuk mendekati Angel. Maka, yang terjadi selanjutnya adalah rivalitas cinta antara Ebi dan Joe.

Di bagian penulis skenario, saya menemukan nama Donny Dhirgantoro. Beliau juga pernah menulis skenario untuk film yang diangkat dari novelnya sendiri, 5 cm. Sewaktu nonton 5 cm, saya pengen daki gunung. Nah, sewaktu nonton SINGLE, saya jadi pengen skydiving. Mungkin ini pengaruh skenario yang ditulis beliau yang selalu menghadirkan adegan petualangan. Semoga di film selanjutnya, beliau nggak nulis skenario kombinasi antara daki gunung dan skydiving, yakni lompat bebas dari puncak gunung. Kasihan pemerannya.

Overall, filmnya asyik. Saya melihat banyak perkembangan dari Raditya Dika, baik sebagai pemeran, penulis skenario, pengarah film maupun tukang gulung kabel. Siapa tahu, selain jadi aktor, script writer dan sutradara, dia juga merangkap bagian logistik. Namanya juga anak muda multitalenta.

Bisa disimpulkan bahwa SINGLE adalah film Raditya Dika paling keren. Banyak adegan yang tak terduga dan bikin saya kaget. Selama menenggelamkan diri di bangku bioskop, saya bisa memasuki ceritanya. Tapi untuk kadar kelucuan, Marmut Merah Jambu tetap yang paling bikin saya ketawa bahagia.

Komentar

  1. single emang paling keren....
    tapi habis nonton film SINGLE di bioskop, pulangnya tetep aja masih SINGLE :( :(

    BalasHapus
  2. kayaknya review film Single ini positif semua apalagi ttg raditya dika yg aktingnya kece abis.

    aku belum nntn bangg, bioskop di tmptku antrian nya panjangg (inikenapajadicurhat)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, keren ya daerah kamu, penduduknya melek bioskop semua. :D

      Hapus
  3. Belum nonton filmnya, tapi ngebaca tulisan dari beberapa blogger yang udah review film ini. Jadi, makin nyuruh untuk segera nonton.

    Tapi, kayaknya Star Wars dulu aja deh hehe :D

    Thanks mas haris :)

    BalasHapus
  4. Tumben nggak disinggung perihal "nonton film Single dengan status single" kayak di review-review lain. +1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Do! Komentar kamu sangat berarti bagi saya.

      Hapus
  5. Parah sih bulan ini banyak film rameeee :( gue belum sempet nonton single. Tapi kalo udah nonton film single dapet pacar kayaknya gue nonton paling awal haha !

    BalasHapus
  6. Gue belum nonton film ini sih. Banyak banget list film yang penasaran buat ditonton. Tapi si single ini jadi urutan kesekian. Hehehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa ketonton semua film yang kamu pengen tonton ya. :D

      Hapus
  7. Ketinggalan nih. Belum nonton gue. Lihat trailernya, kayaknya emang seru sih.

    BalasHapus
  8. Iya bang Haris, film Single emang keren dari film-film sebelum bang Radith. Menelaahnya detil amat mas Har~

    BalasHapus
  9. Belum nontoooon. Wah ada Donny Dhirgantoro scriptwriter juga itu ris?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tumben belum nonton, Di. Apa karena gak ada temen nontonnya? :D

      Iya. Bareng sama Sunil Soraya juga.

      Hapus
  10. Belum nonton juga, Bang Har. Tapi udah puas sama review ini. Persahabatannya kayaknya memang mirip sama yang Malam Minggu Miko:D

    Rencananya mau nonton pas tanggal 28 nanti, mau ngerayain ulang tahunnya Raditya Dika. Huehehe. Padahal mah gara- gara pas gajian tanggal segitu. Huahaha. :|

    BalasHapus
  11. belum ada yg ngajak w nonton film ini nih
    padahal ngarep banget
    .

    .

    .
    buat dibayarin

    BalasHapus
  12. Ahhh sial gue belum nonton film ini dari kemarin padahal ngebet banget pengen nonton nih. Kalau diliat dari beberapa ulasannya katanya seru dan bikin ngakak tapi kurang seru kalau cuman ngebaca cerita aja

    Siapapun tolong ajakin gue nonton

    BalasHapus
  13. Wah, itu rada mirip sama Miko? Jadi penasaran.

    Sejauh ini emang Marmut Merah Jambu juara buat gue di antara film-film Radit. Alurnya flashback ke zaman dia masih SMA terus balik lagi pas dia dewasa gitu. Komedinya apalagi. Dibanding KJ, CB, dan, MSS. Hm, kalo Single belum tahu. Iya soalnya belum nonton, lebih tepatnya masih mencari temen yang bisa diajak nonton.

    Komen gue ngapa gini amat. XD

    BalasHapus
  14. Belum nonton single nih, minggu kemaren masih nonton star wars....
    mungkin tahun baru kali yaa bisa nonton single :))

    BalasHapus

Posting Komentar