Alasan Rangga Tidak Pulang Menemui Cinta

Mungkin kita pernah bertanya-tanya, kenapa Rangga nggak pulang-pulang? Padahal di Indonesia ada Cinta. Cinta Laura dan Cinta Kuya.

Rangga memang sudah berjanji kepada Cinta, bahwa dirinya akan pulang setelah bulan purnama. Tapi sampai Bulan Terbelah di Langit Amerika dan gubernur Jakarta sudah Basuki Tjahaja Purnama, kenapa Rangga nggak pulang-pulang? Katanya kerja mencari uang.

Untungnya, teman Cinta yang namanya Carmen hanya hobi bermain basket dan nggak suka-suka amat dengan dangdut. Jadi nggak ada yang meracuni otak Cinta sehingga pertanyaan Cinta kepada Rangga hanya sampai situ. Nggak sampai nanya-nanya sambil goyang dribble di Youtube.

"Abang dimana? Dengan siapa? Aku curiga tiada kabarnya. Abang, Abang, cepatlah kau pulang!"

Bisa copot mata Rangga.

Alasan Rangga nggak bisa pulang karena Rangga sibuk menumpas kejahatan di Amerika Serikat. Ini masuk akal. Rangga adalah Spiderman.

***

Ketika SMA, Rangga hanya mau berteman dengan penjaga sekolah, Pak Wardiman. Sebab Pak Wardiman adalah satu-satunya orang yang tahu bahwa Rangga adalah manusia super. Waktu itu Rangga kepergok sedang nyemprotin jaring laba-laba di rak perpustakaan yang jarang dijamah siswa.

Melalui puisi ciptaan Rangga yang dilombakan itulah Pak Wardiman mencoba memberi petunjuk kepada warga sekolah lainnya.

Ku lari ke hutan, kemudian menyanyiku

Ku lari ke pantai, kemudian teriakku

Begini penjabarannya. Awalnya, Rangga nyanyi-nyanyi sendirian di hutan. Di hutan itulah seekor laba-laba radioaktif nemplok ke punggung Rangga. Ketika Rangga nyantai di pantai, barulah laba-laba itu menggigit batang leher Rangga. Itulah alasan Rangga teriak-teriak di pantai: kesakitan.

Sepi-sepi dan sendiri

Aku benci

Tapi Rangga hanya bisa meringis dalam kesepian. Tanpa ada orang yang mengobati luka akibat gigitan laba-laba yang dideritanya. Itulah alasan kenapa Rangga benci kesendirian. 

Aku ingin bingar,

Aku mau di pasar

Bosan aku dengan penat,

Dan enyah saja kau pekat

Seperti berjelaga jika ku sendiri

Rangga akhirnya pengen ke pasar untuk beli obat. Dia merasa penat akibat luka gigitan laba-laba di lehernya. Rangga berharap luka berbentuk hitam pekat itu cepat enyah dengan diolesi salep. Sebab lukanya mengingatkan Rangga dengan jelaga yang biasa ada di dapur.

Setelah kelayapan sendirian, Rangga akhirnya pulang ke rumah karena alasan lapar. Rangga kangen jelaga dapur. Tapi ketika sampai rumah, Rangga hanya mendapati galon kosong dan gas habis. Makanan nggak ada. Mau minum juga nggak bisa. Akhirnya Rangga ngamuk dan hal ini diceritakannya dalam bait selanjutnya:

Pecahkan saja gelasnya biar ramai

Biar mengaduh sampai gaduh

Rangga hanya bisa mengaduh karena perutnya lapar. Sebagai pelampiasan, gelas-gelas di dapur pun dipecahin. Kalau ada kepala orang lewat, mungkin dipecahin juga.

Rangga memang jahat.

Dan inilah yang memantapkan teori bahwa Rangga adalah manusia laba-laba:

Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih

Sebenarnya yang menyulam jaring laba-laba belang bukanlah malaikat secara harfiah. Melainkan Rangga sendiri. Rangga menganggap dirinya seperti malaikat. Makanya, Rangga selalu bersikap dingin dan cuek. Karena merasa suci seperti malaikat. Hal sama yang dirasakan sebagian cewek yang menganggap dirinya bidadari.

Masih ingat dengan Venom yang menjadi musuh Spiderman di sekuel film ketiga? Venom lemah terhadap bunyi-bunyian keras seperti suara lonceng atau suara ultrasonik atau suara Candil. Tapi Rangga berhasil mengalahkan Venom dan kemenangan itu dituliskannya dalam baris berikut:

Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera

Hal ini makin menguatkan teori bahwa Rangga adalah Spiderman dan sudah pernah mengalahkan Venom dengan cara menggoyangkan lonceng gerobak es tung-tung berkali-kali. Sampai Venom kelenger.

Atau aku harus lari ke hutan lalu belok ke pantai?

Baris terakhir ini nggak usah dibahas. Sebab fakta di atas sudah sangat kuat.

Awalnya, Rangga marah ketika mengetahui Pak Wardiman mengikutkan puisi tersebut dalam lomba tanpa sepengetahuannya. Bukan karena Rangga takut puisinya bakal digubah menjadi lagu dan dinyanyikan oleh seorang gadis SMA di sebuah kafe. Tapi puisi tersebut mengandung teka-teki rahasia jati diri Rangga yang sesungguhnya. Alasan yang sama ketika Rangga tidak mau diwawancarai Cinta sebagai pemenang lomba cipta puisi.

Di akhir film 'Ada Apa Dengan Cinta?', Rangga pergi ke Amerika. Sebab S.H.I.E.L.D. (sebuah organisasi yang menaungi para superhero di dunia) sudah mengetahui ada manusia super di Indonesia. S.H.I.E.L.D. merekrut Rangga. Rangga bersedia gabung dengan S.H.I.E.L.D. karena prospek jadi superhero di Indonesia nggak bagus. Paling mentok jadi bintang iklan sosis dan smartphone Oppo.

Oppo ora eman duite gawe tuku hape China?