Rangga
dan Cinta duduk berhadapan di sebuah kafe. Keduanya tampak tegang.
“Cinta,
yang saya lakukan ke kamu itu nggak adil,” kata Rangga dengan wajah menyesal.
Rangga
telah melakukan trik licik. Rangga tega skakmat di saat Cinta nggak fokus
karena belum minum air mineral sponsor. Ya, mereka
sedang main catur di kafe. Cinta kalah dan segera melungsurkan satu selop rokok
samsu yang jadi taruhan.
“Rangga,
yang kamu lakukan ke saya itu...” ucap Cinta memutar bola mata ke kanan sembari
memikirkan kata sifat yang cocok untuk
Rangga. “JAHIL!”
Rangga
pelanga-pelongo.
Cinta
murka sambil mencabut kertas yang menempel di punggungnya sedari tadi. Kertas
itu bertuliskan: “TOLONG GAMPAR SAYA. SAYA
ORANG GILA.”
“Yah,
ketahuan.” Rangga kecewa prank yang dicetusnya gagal.
"Kita
bukan anak SMA lagi!" amuk Cinta.
Sewaktu
bertemu Cinta di galeri seni, Rangga iseng menempelkan kertas itu sembari
menenepuk punggung Cinta ketika menyapa, "Hai,
Ta! Apa kabar? Udah lama ya kita nggak ketemu."
Cinta
yang tidak sadar sedang dikerjai malah menyahut sok puitis, "Ya. Terlalu
lama."
Ya,
aslinya, Cinta terlalu polos.
Sumber: Youtube Bang Roll |
***
Akhirnya,
dengan bantuan teman-teman Cinta, dua remaja yang terpisahkan 14 tahun lalu itu
kembali dipertemukan dalam ruang rindu.
"Coba
bayangin, saya sabar nunggu kamu di sini. Tapi setelah ribuan bulan purnama
berlalu, kamu nggak balik-balik," ucap Cinta
tenang.
"Kamu
lupa dengan yang ini?" Rangga tepuk tangan kasih kode untuk pelayan kafe.
Pelayan
kafe gesit memencet remote dan tivi kafe menayangkan cuplikan AADC the series.
Cinta langsung menontonnya.
"Saya
sudah pernah pulang ke Indonesia, Cinta," klaim Rangga. "Ingat?"
"Tapi
yang pulang bukan Rangga Nicholas Saputra. Itu Rangga Revaldo. Lagian yang kamu
samperin juga Cinta Ririn Dwi Aryanti.
Bukan saya," elak Cinta yang secara tidak langsung menyatakan bahwa
dirinya tidak menganggap eksistensi series dari
film gacoannya.
"Tunggu,
tunggu. Saya masih punya pembelaan." Rangga kembali tepuk tangan kasih
kode untuk pelayan kafe.
Pelayan
kafe gesit membawakan laptop ke hadapan Cinta, lalu klik sebuah video di
Youtube berjudul "LINE - Ada Apa Dengan Cinta
(AADC) 2014 (Mini Drama)".
"Kamu
pulang disponsori LINE. Bukan pakai duit pribadi. Itu nggak masuk hitungan,
Rangga. Lagian kamu di bandara cuma gulung kabel headset doang," tampik
Cinta. "Terus apa? Kamu mau bahas iklan air mineral yang saya salah sangka
nyapa cowok keriting di bandara karena kurang fokus?"
Rangga
pun kicep. Amunisinya untuk ngeles sudah habis.
"Intinya,
kamu tidak menepati janji! Sampai akhirnya, saya belajar photoshop dan bisa
menggabungkan kedua foto kita dengan background
landmark di Amerika. Agar saya tidak malu ketika ditanya mana pacarnya sama
temen-temen ibu ketika arisan." Cinta
menunjukkan foto hasil editannya.
"Not
bad," tanggap Rangga. "Tapi editannya kurang alus tuh. Kulit leher
sama kepala kamu beda warna. Kamu kayak nyolong badan
orang."
"Oke,
nanti saya edit lagi." Cinta berlapang dada menerima kritikan pedas.
"Ngomong-ngomong,
saya punya puisi buat kamu," ucap Rangga sembari menyerahkan secarik
kertas yang dirobek dari binder miliknya
yang warna-warni kayak ayam-ayaman SD.
Cinta
membacanya.
TIDAK
ADA SALDO HARI INI
Tidak
ada saldo hari ini.
Tidak
ada saldo kemarin.
Aku
sendiri dan tidak ada transferan di rekening ini.
Semua
orang adalah orang kaya.
ATM
Gallery adalah kamar tidurku.
Ku
peluk tubuh sendiri.
Dan
sekuriti–aku tak ingin kau
mematikan
AC.
Pintu
terbuka
dan
orang-orang masuk untuk tarik tunai.
Meringis.
Meringis. Aku meringis.
Aku
yang basah di mata. Aku yang kering di kantong.
Apakah
Anda ingin melakukan transaksi lain?
Lihat
tanda tanya di layar ATM itu. Jurang antara keborosan dan keinginanku gajian
sekali lagi.
"Kamu
sudah tahu kan alasan kenapa saya nggak bisa pulang?" ucap Rangga setelah
Cinta selesai baca.
Bukannya
empati, Cinta malah senyum-senyum sambil memeluk kertasnya. "Puisi yang
romantis," komentarnya girang.
Rangga
mengernyitkan kening. Dalam hati, dia ngomong, "Jangan-jangan Cinta bakal
tetep bilang romantis walau saya kasih lirik
Mars Perindo."
Iseng,
Rangga memberikan sebuah surat lagi kepada Cinta. "Ini masih ada puisi
lagi."
Selesai
baca, Cinta malah menampar Rangga sambil mengomel, "Ini kan surat
tunggakan rekening air. Kenapa kamu kasih ke saya?
Kamu anggap saya nggak bisa bedain puisi dan surat dari PDAM?"
"Iya,
maksudnya, saya minta kamu bayarin dulu untuk bulan ini. Bulan depan saya
ganti," janji Rangga sambil mengelus pipinya
yang merah cap lima jari.
"Terus,
kenapa waktu itu kamu mutusin saya lewat surat kayak begini?" tanya Cinta
penuh amarah.
Sebelum
Rangga sempat jawab, Cinta memberondong tanya, "Kenapa nggak mutusinnya
lewat email? Kenapa bukan inbox Facebook? Atau lewat DM Twitter?"
"Saya
mutusin kamu karena rencana kuliah saya berantakan di Amerika. Sementara kamu
terus-terusan kasih kode minta dilamar dengan cara share foto bayi orang di
Path pakai caption, 'Ih, gemes! Jadi pengen. Eh!'. Saat itu saya benar-benar
belum siap berumah-tangga," tutur Rangga dengan mimik kusut-kusut cakep.
Cinta
diam. Padahal maksud Cinta share foto itu bukan kode minta nikah, tapi kode
minta dibeliin. Cinta pengen biskut bayi yang
dimakan si orok di foto itu. Tapi ternyata Rangga nggak peka dan jadi salah
paham.
"Kamu
ingat sewaktu saya kasih kamu buku di bandara 14 tahun yang lalu? Saya baru
ingat kemarin, ternyata ijazah SMA saya nyelip di buku itu," ucap Rangga
bombastis.
Cinta
membuka tasnya dan mengeluarkan buku pemberian Rangga. Cinta kaget. Benar saja,
ada ijazah nyelip di sana. Termasuk KTP,
kartu BPJS dan rapor Rangga yang nilai penjaskesnya merah.
"Oleh
sebab itu, saya nggak bisa lanjutin pendidikan di Amerika karena ijazah saya
nggak ada," pungkas Rangga.
"Lalu,
setelah ini rencana kamu apa? Kalau kamu berencana merebut hati saya kembali
dengan cara mengajak saya jalan-jalan sampai
subuh, saya nggak bisa. Lagian kita belum muhrim, pamali jalan-jalan berdua
semalam suntuk tanpa ikatan pernikahan," cerocos Cinta mendadak dakwah.
Rangga
terkejut karena Cinta bisa membaca strateginya.
"Ngomong-ngomong,
saya udah bertunangan. Dan tunangan saya mapan dan tampan." Cinta
memamerkan cincin bermata dua, berhulu satu,
berkepala naga. Kapak Naga Geni 212 namanya.
"Jujur,
saya ketemu kamu cuma mau pinjem duit. Tabungan saya habis untuk tiket pesawat
dari New York-Jakarta. Saya mau ketemu
ibu saya di Jogja, tapi nggak ada ongkos untuk beli tiket di stasiun,"
ucap Rangga cengengesan malu sambil mengusapi
kakinya sendiri.
"Rangga, kamu
kebanyakan minta duit!" ujar Cinta dengan nada keras.
"Wayahna ieu
mah, Ta," mohon Rangga.
Akhirnya, Cinta
meminjamkan sejumlah uang kepada Rangga dengan bantuan Trian, tunangannya yang
kaya sejak lahir. Pinjaman lunak itu bisa dicicil selama enam bulan dengan
jaminan ijazah dan kartu BPJS Ketenagakerjaan Rangga ditahan Cinta.
Rangga pun bisa kembali bertemu dengan ibunya di Jogja. Dari pengalaman ini,
Rangga belajar bahwa selama ini yang sejatinya dia cari adalah ridho Ilahi.
Untuk mendapatkan ridho-Nya, Rangga harus mendapatkan ridho orangtua dengan
menjadi anak yang berbakti. Bukan malah jadi PHO (Perusak Hubungan Orang).
Bahahahahahaha. Rangga, yang kamu lakuin ke Cinta itu... janji! Janji doang bisanya. Tapi nggak ditepatin. Malah minjem duitnya Trian yang mapan sejak dalam kandungan. :(
BalasHapusTapi Rangga yang ini kayaknya lebih prioritasin keluarga daripada Rangga AADC 2 yang beneran ya, Bang. Keluarga adalah nomor satu. Harga diri nomor dua. Trus cinta nomor tiga. :D
Wkwkwk paraaaaah :( ini ceritanya kemana-manaaa wkwkwk selalu salut sama kamu bang, fantasimu gila-gilaaan wkwkwk :D
BalasHapusya Allah sumpaaaah ngakak hahahahahaa
BalasHapus'' Apakah Anda ingin melakukan transaksi lain? ''Puisinya bhahhahahaaa
Segala share foto bayi di path. Imajinasimu baaaanggg :D kereeen
salut sama ceritanya Bang Haris...
BalasHapusnyambung dri mana2 :D
salut sama Rangga yg lbih ngutamain Ridho ibunya.. hhee
Sumpah bang, kalo situ udah mulai memparodikan film-film terkenal, gue merasa lagi menonton Anime Gintama, yang suka marodiin anime2 terkenal lain. Bedanya ini versi text, dan kalo di buat versi gambarnya pasti lucu abis.
BalasHapusCinta kalh main catur, dan taruhn Rokok !! Cinta udah tunangan sama Wiro Sableng ?? Sableng Tenan !! Gendeng !!!
Ya Allah, belum lepas ingatan manis nonton di bioskop, eh disuguhin beginian. Masa iya puisinya jadi "Tidak Ada Saldo Hari Ini". Hufft. Nyedihin. :')
BalasHapusHahahaha... ngakak abis.. gilak nih critanya
BalasHapusAbis makan apa si lo bang?
BalasHapusCoba mars perindonya nyanyiin , ta...
Wayah a ieu mh, ta.. Wayahna..
Kocak anjay..
Haha good point :)
BalasHapusHaha gila bang, bikin cengar cengir sendiri ngebacanya =D
BalasHapusHarus nya rangga jadian nya ama pacar nya cinta yg sekarang bukan ama cinta nya hahaha
BalasHapus