Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Grup WhatsApp Keluarga Komang

Gara-gara pinjem banyak komik ke teman sekelas sewaktu SMP, saya jadi tahu beberapa judul komik yang mengena di hati. Salah satunya komik Korea atau disebut manhwa berjudul Kungfu Komang. Komik yang bener-bener bikin ngakak. Judul doang Kungfu Komang, tapi isinya ngelawak total. Nggak ada kungfu-kungfunya sama sekali. Jadi, jelas ini bukan parodi Kungfu Boy. Jelas ini keren!





Kungfu Komang bercerita tentang seorang murid kungfu bernama Komang yang hidup dengan gurunya, yakni Mulbuldosa. Di chapter awal, Komang dan gurunya masih sering menggunakan jurus kungfu untuk melawan musuh-musuhnya. Di chapter selanjutnya, adegan perkelahian mulai minim. Apalagi sejak Komang dan gurunya memesan pizza di Pizza Nin. Pizza Nin adalah sebuah restoran pizza yang mempekerjakan ninja sebagai pegawai. Penerima teleponnya saja berwujud Teenage Mutant Ninja Turtles alias Kura-Kura Ninja. Mungkin ninja Indonesia juga melamar kerja di sana setelah zaman orde baru berakhir.

Pizza Nin mengadakan promo: antar pizza dalam 30 menit, jika telat, tidak usah bayar. Gara-gara promo itu, Komang dan gurunya yang miskin mencetuskan ide untuk menggagalkan misi pengantar pizza agar dapat pizza gratisan. Dengan berbagai cara, Komang dan gurunya menghalangi kurir untuk mengulur waktu. Akhirnya, kurir yang bernama Ninjaring itu gagal dalam  menjalankan misi mengantarkan pizza tepat waktu. Ninjaring pun dipecat. Sejak hari itu, Ninjaring tinggal di rumah Mulbuldosa. Tapi pizza yang sudah susah-payah diantar dan diperebutkan itu pada akhirnya malah dimakan oleh seekor babi berkacamata trendi. Babi ini nantinya dikenal sebagai Kulpang.


Kulpang adalah hewan peliharaan Mulbuldosa. Jika ingin berkomunikasi dengan teman-temannya, Kulpang menuliskan kata-kata di papan yang selalu dibawanya. Kulpang tidak pernah bicara. Bukan karena mulutnya dijaga, tapi karena memang binatang nggak bisa ngomong.

Kulpang selalu dijadikan objek penderita oleh Mekanin, seonggok robot kaleng yang anggota tubuhnya sering copot karena lemnya kurang kuat. Mekanin sendiri kemunculannya terbilang konyol. Saat itu Komang dkk kekurangan anggota tim basket. Kemudian Ninjaring memanggil temannya dengan cara menekan sebuah pulpen dan berteriak di ujung jurang, “MEKANIN!” Sekonyong-konyong langit menghitam, petir menyambar, Mekanin muncul bersamaan dengan Terminator yang nangis minta dipinjami baju. Setelah itu, Terminator tidak diketahui nasibnya. Hilang begitu saja dari cerita. Aneh.

Komang, Guru Mulbuldosa, Ninjaring, Mekanin dan Kulpang menjalani hari-hari dengan ceria. Sampai akhirnya rumah mereka kedatangan bingkisan kiriman dari langit berisi putri raja sihir bernama Kongja. Kongja ditugaskan menjemput Mulbuldosa untuk kembali ke langit, tapi Kongja malah betah tinggal di bumi karena terpesona dengan cowok-cowok ganteng. Kongja adalah gadis cilik temperamental yang gemar menyiksa Komang dkk. Karena sifat pemarahnya, Kongja jadi sosok yang ditakuti di rumah. Saking berkuasanya, mungkin akte rumah Mulbuldosa pun sudah dibalik nama jadi atas nama Kongja.

Terakhir, muncul Gwedopang yang hobi mencuri. Awalnya, Gwedopang menjadikan barang antik milik Guru Mulbuldosa sebagai target pencuriannya. Setelah gagal mencuri, Gwedopang malah ikut tinggal bersama di rumah itu. Di beberapa panel, Gwedopang lupa digambar (atau memang komikusnya malas menggambarnya). Karena memang jokes di komik ini lebih sering berfokus pada rules of three yang melibatkan Komang, Ninjaring dan Mekanin. Kasihan Gwedopang.

Jika Keluarga Komang bikin grup Whatsapp, mungkin Gwedopang hanya jadi silent reader. Kongja jelas jadi admin yang main kick member sembarangan. Kalau bad mood, Kongja langsung left. Kalau udah nggak ngambek, Kongja minta dimasukin lagi dan langsung minta dijadiin admin. Sebagai tetua, Mulbuldosa bakal sering berbagi petuah bijak yang bakal dianggap spam oleh murid-muridnya. Mekanin bakalan sering merisak Kulpang setiap mendekati jam makan.

Komang: “Makan apa kita siang ini?”

Kongja menyahut: “HHH. BARU TADI PAGI SARAPAN LONTONG SAYUR, UDAH MINTA MAKAN LAGI! BENTAR, GUE CEK KULKAS DULU!”

Ninjaring nimbrung: “Capslock dijaga.”

Mekanin kirim foto Kulpang dengan caption: “Kayaknya makan babi kecap enak nih.”

Kemudian Kulpang left.

Mulbuldosa langsung add Kulpang lagi dan memperingatkan dengan voicenote: “Jangan merisak Kulpang terus.”

Ninjaring reply: “Iya, kalau sering dirisak, nanti Kulpang stress. Daging babi yang stress bakalan terasa kurang pulen, btw.”

Komang mengeluarkan jurus emoticon ketawa lima baris.

Mekanin menyahut: “Sialan, gue ketawa sampai kepala copot.” Tak lupa Mekanin melampirkan video berisi kepalanya yang tergeletak ngakak di ubin.

Gwedopang kirim voicenote berdurasi satu menit. Tapi ketika diputar, nggak ada suaranya.

Komang: “Kebiasaan si Gwedopang. Paling kepencet lagi.”

Setelah kirim emoticon nangis, Kulpang left lagi.

Komang: “Hayo loh Kulpang ngambek lagi! Gue nggak ikut-ikutan ya.”

Ninjaring: “Alah, lo juga tadi ikutan ketawa kan?”

Mulbuldosa mulai mengetik…

Mekanin: “Siap-siap diceramahin lu semua!”

Mulbuldosa mengetik lama…

Komang: “Kayaknya isi ceramahnya bakalan panjang nih.”

Ninjaring: “Guru ngetik nggak selesai-selesai, Bro. Kok gue ngeri ya?”

Mekanin: “Kalau udah selesai, jadi novel nih. Mesti dibaca di toko buku.”

Lama ditunggu, chat dari Mulbuldosa tak kunjung terkirim.

Komang: “Cek kamar. Siapa tahu guru ketiduran.”

Setelah dicek di kamarnya, Muldulsoda tampak kebingungan di depan gawainya. Lalu Mulbuldosa bertanya polos, “Huruf ‘A’ mana ya? Dicari-cari dari tadi nggak ketemu!”

Komang, Ninjaring dan Mekanin langsung kejang-kejang dan mencekik leher masing-masing untuk menahan muntah. Di balik jendela, tampak burung lewat yang ikutan muntah.


***

Saking sukanya dengan jokes Kungfu Komang yang ngawur, saya jadi candu. Mungkin ini yang dirasakan oleh teman blogger saya, Edotz Herjunot, yang kecanduan dengan komik Gash Bell dan berhasil mengoleksinya hingga lengkap. Tahun 2015, saya kepikiran untuk koleksi semua seri Kungfu Komang. Saya baru punya satu seri, yakni volume 12.

Saya memutuskan untuk mencicil beli komik bekas Kungfu Komang. Biar bekas asal asli. Kemudian saya cari di OLX dan menemukan penjual yang menjual komik bekasnya dari volume 1 sampai volume 20, tapi ada beberapa nomor yang bolong. Kalau nggak salah, satu jilidnya dihargai goceng. Lumayan murah.

Sebelumnya, saya ketemu dengan penjual komik bekas Hello Komang fullset (volume 1-6). Hello Komang adalah edisi lanjutan Kungfu Komang yang keberadaannya dianggap langka. Harganya pun lumayan mahal, fullset 70 ribu. Saya nego, 70 ribu termasuk ongkir. Eh, penjualnya mau walaupun sebelumnya pakai kesel dulu. “Hello Komang langka loh!”

Lalu saya cari komik Kungfu Komang volume lainnya di OLX lagi. Saya cari yang jual cabutan. Sebab kalau beli fullset, volume 1-39 bisa sampai sejuta. Gila. Saya beberapa kali ketemu dengan penjual yang memiliki Kungfu Komang lengkap. Tapi ketika saya berminat beli beberapa nomor seri, dia langsung fast response, “Maaf, saya cuma jual fullset. Nggak terima cabutan.”

Baiklah.

Kemudian dia nanya lagi, “Emang kalau mau beli satuan, berani berapa?”

Saya menyebutkan angka di atas rata-rata, “20 ribu.”

Dia langsung balas, “Maaf, saya cuma jual fullset. Kalau mau, beli semua. 20 ribu kali 39 volume tuh.”

Wedhus.

Tapi kalau dihitung-hitung, beli cabutan memang bisa lebih mahal daripada beli urutan. Belum ongkos kirim. Saya sempat ketemu satu volume yang belum saya punya dan rela beli komik sebiji itu dengan ongkir luar kota yang tinggi. Sebiji nggak sampai sekilo. Kalau beli satu persatu jilid via online dengan cara begini bakalan berat di ongkos.

Sampai akhirnya, di OLX, saya ketemu dengan penjual buku bekas yang bersedia mencarikan komik yang saya mau di toko buku bekas langganannya. Asalkan saya bisa membayarnya dengan harga yang tidak biasa. Saya mengiyakannya. Saat itu sekitar 7 nomor lagi yang belum saya punya. Beberapa hari kemudian, dia chat di BBM, melampirkan volume-volume yang belum saya punya. Saya langsung membelinya. Tapi dia tidak bisa menemukan satu volume yang tersisa, yakni volume 36.

Rasanya kebahagiaan saya belum lengkap tanpa komik Kungfu Komang volume 36. Walaupun ketika terkumpul fullset tidak lantas komiknya mengeluarkan naga dan mengabulkan permintaan, saya tetap penasaran. Saya coba bertanya-tanya di grup jual-beli komik di Facebook, saya malah ditawari komik lain yang nggak saya cari. Saya kembali berburu di OLX, Kaskus, Bukalapak, Tokopedia dan beberapa toko buku online. Bahkan saya sempat cari di Zalora. Tapi bukannya ketemu komik yang diincar, saya malah jadi beli celana jins dan jam tangan.

Setelah budget menipis karena kebutuhan hidup yang lebih mendesak, saya mulai melupakan volume Kungfu Komang yang diimpikan. Saya ingin rehat sejenak dari liga ini. Saya kembali melanjutkan hidup.

Sekitar setahun kemudian, ketika senggang sehabis order keyboard, saya iseng cek Bukalapak. Saya cari pakai keyword ‘Kungfu Komang’. Ajaibnya, ada satu penjual yang menjual satu jilid Kungfu Komang. Dan satu-satunya komik yang dia jual adalah komik Kungfu Komang volume 36.

Selesai sudah pencarian panjang ini.

Setelah itu, saya jadi rajin ngecek tiga situs jual-beli terkemuka: OLX, Tokopedia, Bukalapak, repeat. Beberapa kali saya menemukan komik yang sudah lama ingin saya baca tapi sulit ditemui. Pertama, saya ketemu komik berjudul ‘Toto!’ dalam keadaan fullset. Komik ini pernah ditampilkan di majalah komik Shonen Magz. Saya kagum dengan jalan ceritanya yang keren. Bercerita tentang seorang anak yang tak sengaja memakai gelang ajaib sehingga tangannya berubah jadi kepala anjing. Kedua, saya menemukan komik Robot Boys volume 1-3 (tamat). Saya pernah baca satu chapter Robot Boys di majalah komik Shonen Star, lalu saya tergugah dengan tokoh utamanya yang pantang menyerah. Entah kenapa saya bisa jatuh hati dengan cerita Robot Boys yang tidak menjual mimpi ini. Tokoh utamanya kalahan. Tapi yang bikin greget itu dia nggak gampang menyerah.

Terakhir cek toko buku, Shonen Magz dan Shonen Star sudah dihentikan. Majalah komik Jepang yang masih bertahan hanya majalah komik cewek Nakayoshi. Ngomong-ngomong majalah komik, tahun lalu saya pasang iklan di Tokopedia untuk beberapa buku-komik-novel koleksi pribadi yang ingin saya jual. Salah satunya majalah komik karya anak bangsa, re:ON. Tahun ini baru ada yang berminat membelinya. Setelah dapat pembayaran untuk penjualan tersebut, saya langsung girang dan ketagihan ingin menjual barang lainnya. Tapi saya bingung mau jual apa lagi? Saya tidak punya apa-apa. Nama baik saya bahkan sudah tergadaikan.

Di tengah kebingungan, saya malah cari komik yang dulu pernah saya baca sewaktu SMP. Judulnya Grander Musashi, menceritakan seorang anak yang hobi memancing. Dulu saya hanya sempat baca volume 6 dan 7 yang saya pinjam dari teman SMP. Di Tokopedia, saya menemukan komik Grander Musashi lengkap. Itu berarti saya bisa membaca ceritanya dari awal hingga tamat. Nama penjualnya Cancut Marut. “Kok kayak judul buku seseorang ya?”

Setelah cek biodata penjualnya, ternyata Edotz Herjunot penulis Cancut Marut dan Lelaki Gagal Gaul. Dunia maya memang sempit. Jadilah saya beli komik Grander Musashi volume 1-10 dengan harga teman. Saya senang banget. Akhirnya, saya bisa kembali bertemu dengan komik yang dulu menemani siang hari saya sepulang sekolah. Saya seperti membayar utang masa lalu dengan nostalgia membaca komik anak-anak. Tentu ceritanya ketika dibaca saat ini tidak terlalu menggugahkan saya yang sudah tidak sepolos pelajar SMP. Tapi saya tetap bahagia bisa menemukan kepingan rasa penasaran yang bertahun-tahun sempat saya pendam.

Selanjutnya, saya ingin kembali berburu beberapa judul komik yang pernah menyentuh hati saya sewaktu SMP. Saya ingin mengumpulkan semua seri One Piece, Dragon Ball, Naruto, Dorabase, Detective Conan dan Fantasista. Mungkin nanti bakal bertambah wishlist-nya. Tapi sebelum itu, saya masih punya PR untuk menuntaskan baca Kungfu Komang sampai tamat.

Komentar

  1. Selalu tenggelem baca tulisan saudara tidak kembarku ini.

    BalasHapus
  2. Komennya Firman kok bangke sih. Saudara tidak kembarku. Hahahaha.

    Lucu tuh grup Whatsapp-nya. Menimbulkan reflek tawa. Tapi kasihan sih si Kulpang. Dan aku baru tau kata merisak dirisak. Itu artinya mem-bully di-bully ya? Hahaha. Trus itu kenapa tiba-tiba ada muncul dialog pas Bang Haris nyeritain soal komik Grander Musashi... BRUAKAKAKAKA TELEQ! IMPERSONATE DIJAGA!

    Well, semoga PR-nya selesai 'tepat waktu' ya, Bang.

    BalasHapus
  3. Wah, baru tahu kalo shonnen magz dan star udah ga diterbitkan lagi.
    Awal2 terbit rajin beli demi bisa baca Detective conan lebih cepet dari pada nungguin tankubonnya.
    Whistlist komik lama yang pengen di beli lagi ialah komik Pank Ponk no 1-6, The duck of Mr. Fredward 1-tamat, dulu dipenjem teman tapi ga di kembalikan; Flame Of Recca No 33 (tamat); Sama Samurai X yang dulu ga beli karena bacanya selalu nebeng punyanya mantan. Hahahahaa..

    BalasHapus
  4. Gue ngerti banget nih Ris perasaannya nyari komik cabutan. :D
    Saking seringnya cek tiga situs online, ibarat nyari komik cabutan itu seperti sebuah seni. Ada proses yang gak gampang, dan puas banget kalo akhirnya koleksi kita udah lengkap :D


    Gue juga ada naruto Ris, dikit lagi fullsett.. Tinggal 69,71,72 yang kurang.. Tapi santailah, soalnya masih gampang dicari.
    Dapet komik Naruto itu juga cuma lima ribuan, alhamdulillah banget ~

    Sekarang masih nyari komik Psycometrist Eiji vol. 24, masih rajin ngintip tiga toko online tapi belum nemu2...
    Masih ngantri Dragon Pigmario, Ashura juga..

    Btw, ada tuh naruto tiga ratus ribu di olx, tapi cuma sampe 40-50 kalo gak salah.. Tapi ada komik lainnya juga, dia jualnya borongan 100 komik 300ribu..

    Selamat berjuang ngoleksi Ris :D

    Btw, makasih udah nyolek toko gue di tokopedia~

    BalasHapus
  5. waakakkak. komennya firman bangke banget asli.

    hmmm, bagus ris, bagus. bisa aja ngiklannya :)))

    syukkurnya komik conan nggak gitu susah nyarinya.
    volume 6,7,8 terus yg 12,19 pada rusak. mau beli nggak bisa beli satuan, harus beli langsung 10 volume. harganya mayan 200 ribu semuanya. kalo gramed diskon juga tetep segitu semurah murahnya cuma 180. 20ribu makan nasi padang. yha. nasi padang pake rendang udah 17 ribu. 3 ribu es teh manisnya. terus gimana? gimana bayar parkir? gimana beli bensin?

    BalasHapus
  6. Nanti aku hubungi ya buat komik komangnya. :)

    BalasHapus
  7. Gue pikir isi postingan ini bakal yang screen capture anggota komik kungfu komang gitu. Ternyata. Harapanku. Tidak. Aaaaakkkk.. *loncat ke jurang

    BalasHapus
  8. Jaman gue SD nih baca kungfu komang, dulu bacanya hasil pinjaman perpustakaan smp-nya kakak gue. Paling lucu menurut gue sih si mekanin, robot bego :'))

    Kalo gue rasanya pengin ngoleksi the law of ueki sama the law of ueki plus. Yang ueki dulu baca dari awal sampe akhir dan jelas itu keren! Kalo yg plus cuma punya vol.1, kayaknya gak terlalu sukses karena cuma sampe vol.5 aja (gue baca online dan ceritanya agak maksa, padahal premisnya bagus dan sampe vol.3 masih seru).

    BalasHapus
  9. Anjir baca postingan ini berasa baca kisah seorang anak yang akhirnya bertemu dengan kedua orangtuanya setelah puluhan tahun terpisahkan.

    Oiya kemarin nyari-nyari Hagemaru di bukalapak. Setan harganya ha ha... Sampe ada yang 350 ribu per 10 volume. Dan yang bikin tambah kesel, hampir semua pelapak ngasih keterangan "LANGKA" di judul produknya. Cerdas.

    BalasHapus
  10. Kungfu Komang sama Kungfu Komeng lucuan mana, Ris? :|

    Lah, asyik amat itu yang jual si Edotz. Hahaha.

    BalasHapus
  11. Grup WAnya ko penuh dengan drama Bang..wkwk

    Belum pernah baca komiknya

    BalasHapus
  12. Komang jni pasti anak ketiga yaaaa makanya namanya komang.

    Kenapa piazza kenapa bukan burger? Karena kalo burger adanya di bikini bottom.


    tulisannya lucu

    Tapi bacanya otakku radak susah nangkep gitu soale aku bukan penggemar komunitas sukanya baca novel.

    BalasHapus
  13. Dimana - Mana Bahas Komik Kumang, Apasih Serunya Tuh Komik ?

    Ada yang bisa kasih penjelasan ?

    BalasHapus

Posting Komentar