Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Naruto: Jalan Ninja si Kepala Batu

Akhirnya, saya khatam komik Naruto di bulan Ramadan ini. Dari chapter awal sampai akhir. Total 72 volume yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Supaya nggak lupa, saya tulis reaksi saya setelah menamatkannya di sini.


Sumber: Google Image

Cerita dimulai ketika Hokage Keempat menyegel siluman rubah ekor sembilan ke perut seorang bayi mungil. Yang nantinya bayi itu dikenal sebagai Naruto Uzumaki, seorang murid akademi ninja yang bodoh dan bandel dan kerap bikin onar di desa Konohagakure. Salah satu kenakalannya adalah vandalisme terhadap patung batu ukiran wajah para Hokage. Anehnya, Naruto yang melakukan penistaan terhadap kepala desa tersebut, malah punya impian untuk menjadi Hokage berikutnya di masa depan.

Naruto yang banyak omong selalu saja menyebutkan impiannya setelah mengenalkan nama. Mirip dengan Monkey D. Luffy yang selalu sesumbar akan menjadi raja bajak laut dan menemukan One Piece.

Saya menikmati saat-saat Naruto belajar bersama Sakura dan Sasuke menjadi ninja pemula di kelompok 7 yang diasuh Kakashi Hatake. Kendati rusuh, ketiganya bekerja sama dengan baik saat melawan musuh dan menjalankan misi. Trio ninja ini saling menjaga saat ujian Chuunin. Sampai akhirnya, Sasuke digigit Orochimaru. Sejak itu, semua tak lagi sama.

Ketika Sasuke kabur dari desa Konoha untuk mengejar kekuatan dengan menjadi pengikut tuan Orochimaru, di situlah cerita Naruto mulai bikin frustasi. Sasuke yang cool menjadi sangat menyebalkan. Kebencian mulai menggenapkan kegelapan di hati Sasuke. Demi menyelamatkan Sasuke (yang tidak minta diselamatkan), Naruto bertekad ingin bertambah kuat dengan menjadi murid Petapa Genit Jiraiya.

Setelah dua setengah tahun latihan dengan Jiraiya, Naruto mudik ke Konoha. Voila, Naruto dan teman-temannya bertambah besar. Sama seperti karakter One Piece setelah melalui time skip. Naruto kembali berusaha mengejar Sasuke. Ditambah konflik Naruto dikejar oleh organisasi Akatsuki yang sedang dalam misi mengoleksi siluman berekor yang ada di dalam diri Naruto.

Di sisi lain, Sasuke berhasil membunuh Orochimaru. Padahal Orochimaru punya niat jahat menjadikan Sasuke sebagai inang. Sasuke berhasil menyelamatkan diri sebelum diselamatkan Naruto.

Sasuke: 1
Orochimaru: 0
Naruto: -1

Sejak dulu, Sasuke mendamba kekuatan karena ingin membalas dendam dengan kakak kandungnya yang telah membunuh seluruh clan Uchiha, yakni Itachi. Sasuke berhasil membunuh Itachi. Tapi Sasuke tidak lantas kembali ke Konoha dan melanjutkan hidup. Sasuke malah berniat menghancurkan Konoha setelah dihasut oleh Tobi. Ganteng-ganteng gampang disetir. Bahkan Sasuke sampai masuk Akatsuki berkat orang dalem.

Sebelum dihancurkan oleh Sasuke, Desa Konoha malah dihancurkan terlebih dulu oleh Pain Akatsuki. Selain bikin subtitle film bajakan, ternyata Pain Akatsuki juga hobi menyerang desa. Untungnya, Konoha punya ninja yang jago bersilat lidah. Dengan musyawarah untuk mencapai kata mufakat, Naruto berhasil mengalahkan Pain yang ternyata dikendalikan Nagato. Nagato sendiri adalah mantan murid Jiraiya.

Naruto cukup mengatakan kepada Nagato, “Satu guru, satu ilmu, jangan ganggu.” Nagato langsung taubat nasuha. Konoha kembali damai dan sibuk berbenah.

Ternyata Nagato bisa jadi jahat karena dipengaruhi oleh Madara Uchiha. Madara Uchiha adalah musuh bebuyutan Hokage Pertama. Jadi, Tobi dan Madara Uchiha adalah orang yang sama. Yang mengejutkan, Madara Uchiha yang asli dibangkitkan dari kematian pakai jurus Edo Tensei oleh Kabuto si anak buah Orochimaru. Barulah diketahui jika Tobi adalah Madara Uchiha palsu. Aslinya, Tobi adalah Obito Uchiha, teman seperguruan Kakashi. Plot twist, huh?

Begitulah cara Masashi Kishimoto membangun plot. Menciptakan antagonis, lalu diketahui jika antagonis pertama dikendalikan oleh antagonis lain, lalu flashback untuk menceritakan masa lalu antagonis. Dari flashback, ternyata antagonisnya bukan antagonis murni. Dimunculkan antagonis yang sebenarnya. Tapi di balik antagonis yang sebenarnya masih ada antagonis di belakangnya yang benar-benar antagonis. Masih belum puas, ada antagonis lagi yang menjadi puncak piramid antagonis. Capek jadi Naruto.

Banyak pesan moral yang bisa diambil dari serentetan petualangan Naruto. Karakter Naruto sendiri bisa dijadikan teladan. Naruto memiliki kepercayaan diri tinggi dan pantang menyerah. Dia keras kepala. Walau sahabatnya sudah menghianati, Naruto tetap yakin keadaan akan kembali seperti semula, saat semuanya baik-baik saja. Pesan moral: kekuatan kepercayaan bisa mengubah kenyataan.

Kepala batu adalah kunci!

Karakter Rock Lee juga sesuai dengan namanya: kepala batu. Walau divonis tidak berbakat jurus ninja, Rock Lee bekerja keras dalam latihan taijutsu. Rock Lee dinobatkan sebagai si cerdas dalam kerja keras. Dia percaya, bakat bisa dikalahkan oleh kerja keras. Semangat masa muda!

Sejauh ini, karakter yang paling saya sukai adalah Shikamaru. Tipikal pembosan dan pemalas, tapi aslinya jenius. Sosok manusia yang nggak ada matinya seperti Hidan dari Akatsuki saja bisa dikalahkan dengan kekuatan analisis dan strateginya.

Selama baca, saya menemukan banyak kemiripan antara cerita Naruto dan Harry Potter. Diketahui dari curhatan pengarang di sela-sela pergantain chapter, Masashi Kishimoto sendiri awalnya memang ingin menciptakan manga bertema sihir dengan tokoh utama seorang penyihir. Tapi karena Harry Potter booming duluan, Masashi mengurungkan niatnya.

Naruto memiliki nasib yang sama dengan Harry Potter. Sama-sama yatim-piatu karena orangtuanya berkorban saat melawan kekuatan jahat. Sama-sama punya warisan. Naruto diwarisi siluman rubah ekor sembilan yang tersegel di udelnya. Harry Potter diwarisi bekas luka berbentuk sambaran petir yang merupakan jelmaan jiwa Voldemort dibelah tujuh.

Kesimpulannya, Naruto adalah manga yang menarik. Tapi One Piece lebih menarik.

Komentar

  1. Sebagai pengikut sejak lama naruto shipuden (anime), saya merasa lelah terus-terusan mengikutinya.. 😂

    One piece? Jadi pengen ngikutin.
    O iya, yg tete-nya gede itu siapa namanya?

    BalasHapus
  2. Sejak tahu kalau setelah Madara ada musuh lagi, Kaguya, gue males ngikutin. Ya, meskipun akhirnya gue kelarin juga. Cukup ngelarin manga aja sebanyak 700, anime udah males nonton. Yoi! One Piece lebih menarik! Attack On Titan juga makin seru nih.

    Maka, untuk mencapai impian emang harus dengan kepala batu. Termasuk mau jadi penulis best seller. Jadilah kepala batu, Ris! Ehe.

    BalasHapus
  3. Naruto kayak jualan obat gitu ke Naruto, Bang~ hahahaha

    Gegara piramid antagonis itulah saya kemaren sempet stop, dulu... ngikutin ceritanya pas perang besar. Udah mulai bosan. Sama kayak kebosanan baca komik bleach yg ngelawan anak buah Juha Bach (entah gimana tulisan namanya). Padahal semua kapten divisi udah dalam mode kekuatan ultimate, musuhnya gak jadi mati malah makin kuat. sampe sekarang saya belom mau baca kelanjutannya..

    One piece yang tetep seru, tapi anime yg terbaru nggak sih. leih seruan manganya.

    Kalo dibilang mirip, nasib harry yg gajadi ama hermione juga sama yak kayak naruto... O_o

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bleach emang ngebosenin, katanya ya. Sengaja dipanjangin karena masih laku atau emang mangakanya udah pusing. Hahaha.

      Hapus
  4. Widihhh 72 episode.. ckckck.. saiia pusing sendiri om klu ikutin kisah seinggan satu ini di tipi tiap hari.. panjaaaaang hehehee.. gpp kan (Y) mantap lah..

    Belajar Photoshop

    BalasHapus
  5. Gue suka sama anime Naruto, ya walaupun kebanyakan flash back sih. Tapi itu yg jadi ujung tombak sih, kecerdasan Kishimoto dalam membuat alur cerita.
    Ah. Sekarang gue melanjutkan ke kisah Boruto, semoga sih tetep kece ceritanya.

    Klo tokoh yang selalu gue tunggu sih, Rock Lek. :D

    BalasHapus
  6. Gue bingung di bagian siapa antagonisnya. :))
    Tadinya ngikutin banget, tapi udah ke sini2 jadi males. Muahaha. Jagoan gue Jiraiya dan coba baca Shokugeki no souma!

    BalasHapus
  7. naruto kebanyakan bacot n filler / mengenang masa lalu -__-)
    gw kan pengen liat berantem2nya

    BalasHapus
  8. Naruto, awalnya saya gak ngerti jalan ceritanya apalagi madara kalah gitu dan gantiin kaguya. langsung deh berhenti baca dan lebih suka nonton animenya. Tapi momen paling epic selama pertarungan naruto adalah pas naruto vs sasuke di lembah kematian dari yang masih bocah dan setelah perang dengan kaguya. kalau soal flashback emang sih kebanyakan flashback tapi dari semua flashbacknya saya cuman demen flashback tentang itachi doang.

    Kalau dibandingin one piece, oke saya pilih one piece alur ceritanya terlalu luas dangak di akal tapi itulah keunikannya soalnya sekalinya bertarung udah nyampe kelar. kalau ada flashback palingan ceritain masa lalu musuhnya pas masih kecil atau kalau gak pas awal bentuk bajak lautnya.

    BalasHapus

Posting Komentar