Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Chapter One Piece yang Mengubah Hidup Saya



Jika ada yang membuat lis 'Top 10 Saddest Anime Moments', haruslah memasukkan cerita masa lalu Sanji dari manga One Piece. Momen memilukan di saat Sanji cilik terjebak di sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Dengan bekal makanan seadanya, Sanji bertahan hidup berbulan-bulan. Sampai akhirnya, Sanji yang hampir mati syahid karena kelaparan, ditolong oleh kapal yang kebetulan lewat.



Dari pengalaman traumatis itulah Sanji memutuskan menjadi koki dan bertekad tidak akan membiarkan seseorang kelaparan di depan matanya. Sejahat-jahatnya orang, jika dia kelaparan, Sanji merasa wajib memberikannya makan. Setelah kenyang, baru deh boleh ditendang ke laut tuh penjahat.

Gara-gara baca chapter tersebut, saya juga belajar lebih menghargai makanan dan tidak menghina masakan orang lain. Bisa makan tiga kali sehari adalah contoh nikmat Yang Maha Kuasa yang selalu ada tapi kadang luput disyukuri. Kebetulan di hari yang sama, teman saya masak nasi goreng yang rasanya bisa bikin Chef Juna ngamuk ngacak-ngacak rambut gebetannya. Teringat kisah Sanji, saya menghabiskannya dengan penuh rasa syukur dan tanpa protes. Padahal kurang asin.

One Piece memang banyak memberikan pelajaran hidup dengan cerita yang seru. Benar kata Sherina Munaf, setiap orang harus baca One Piece. Padahal Sherina bisa saja berkata, “Setiap orang harus beli album saya.” Namun, Sherina lebih memilih mengajak baca karya orang sebagai ungkapan rasa gregetan. Sampai-sampai Sherina bertolak ke Jepang untuk belajar membuat manga mengikuti junjungannya, yaitu Eiichiro Oda.

Sherina adalah anomali. Padahal cewek sebayanya suka drama Korea yang dibanjiri oppa-oppa tamvan dan berani. Sebagian cewek yang sudah hijrah, sukanya akhi-akhi alumni 212. Namun, yang pasti, semua cewek, baik dari Poros Mekkah maupun Poros Seoul, akan menghabiskan waktu bersama aki-aki dan opa-opa pada usia senja.

Jika di drama Korea dipenuhi cogan-cogan dengan perut kayak roti sobek, anime dan manga (selanjutnya disingkat animanga) punya karakter cool yang bisa bikin cewek-cewek jatuh cinta. Sampai saat ini, karakter populer dari animanga yang sering dijadikan objek fantasi kaum hawa adalah Sasuke Uchiha. Yang lebih old school, ada Rukawa dari “Slam Dunk”. Bayangkan, karakter 2D bisa bikin cewek kepincut. Malah ada cewek halu yang ngaku-ngaku pacarnya Sasuke. Kisah cinta beda dimensi yang lebih absurd jika dibandingkan LDR beda alam semacam Hank Pym dan istrinya yang terjebak di Quantum Realm dalam film ‘Ant-Man and the Wasp’.

Umumnya, tokoh utama dalam animanga adalah karakter yang passionate. Mereka menyukai hobi dan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Misalnya, saking cinta dengan olahraga yang digelutinya sejak balita, Captain Tsubasa menganggap bola sebagai teman. Kalau reuni bulan Ramadan, mungkin Tsubasa buka bersama bola-bola dijejerkan di bangku restoran.

Seorang karakter utama dalam animanga tahu tujuan hidupnya sejak awal. Naruto Uzumaki ingin menjadi hokage. Monkey D. Luffy ingin menjadi raja bajak laut. Tsubasa Ozora ingin mengantarkan Jepang menjadi juara Piala Dunia. Nobita ingin menikah dengan Shizuka.

Untuk mewujudkan impiannya, Naruto berjuang keras membela desanya dari serangan ninja-ninja kriminal. Naruto tahu betul bahwa sebelum ditunjuk menjadi kepala daerah, dia harus menunjukkan kualitas dirinya terlebih dulu supaya masyarakat percaya. Agar semua orang mengingatnya, Luffy selalu menyebutkan impiannya setelah memperkenalkan nama, “Akulah Monkey D. Luffy, lelaki yang akan menjadi raja bajak laut dan menemukan One Piece.”

Tidak ada yang bisa mengalahkan kecintaan dan ambisi karakter utama manga shonen dalam meraih impiannya. Halangan sebesar apapun, seorang karakter utama tidak akan menyerah. Jika semua orang bisa meniru sikap ini, kita akan menemukan the right man on the right place di mana saja.

Komentar

  1. jujur aja. ih pak, saya cuma sesekali nonton one piece, bahkan baca manga nya aja gak pernah.. abis baca ini jadi pengen ngikutin perjalanan Luffy..

    O ya mau tanya nih.. gimana enaknya kalo mau mulai ngikutin Pne Piece? lebih enak baca atau nonton animenya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung.. klo lebih suka baca, mending baca manganya. Tp klo lebih suka nonton, liat para charanya gerak liatnya anime. Klo mau dua"nya silakan. Tp mending fokus ke salah satunya dulu. Misal manganya dulu baru animenya, dan sebaliknya.

      Hapus
    2. Saya nggak ngikutin animenya karena bakalan ada filler yang bikin lama. Jadinya saya baca manga dari chapter 0.

      Hapus
    3. iyatu, klo mau lgsg ceritanya to the point sih mending baca manga.. kdang di anime suka bnyak bagian dri manga yg kpotong, atau ya gtu.. di anime suka bnyak cerita tmbahan yg gapenting. Mnrut pngalaman saya pribadi si bgtu biasanyah.. gatau klo yg lain. hueheh

      Hapus
  2. Sempat ngikutin anime One Piece dulu. Sekarang nggak lagi, tapi udah dapat banyak banget pelajaran dari sana. Hehe. Dulu sempat nulis di blog soal pelajaran hidup yang bisa didapat dari anime. :D

    BalasHapus
  3. One piece mngingatkanku pada jaman smp. males ngikutin lg soalnya yaa udh kburu buanyak bner episodnya. wahahaa.
    Iya jg sih ya.. rata2 karakter utama anime pada passionate bgt, dan mnurutku malah cenderung lebay :'D

    BalasHapus
  4. Lebih sedih lagi saat sanji dikurung oleh bapaknya vinsmoke

    BalasHapus

Posting Komentar