Langsung ke konten utama

Kilan: Jangan Lupa Follow IG @Playplusina

Suatu hari, saya chit-chat dengan seseorang yang bikin WA Story sedang main lompat tali.

Haris: Jadi masih suka lompat tali?
Kilan: Kalau lompatin mayat takut bangun.
Haris: Itu kalau kucing yang langkahi.
Kilan: Emang apa bedanya aku sama kucing?
Haris: Kamu nggak ada buntut.
Kilan: Oh... Okey. Diterima.
Haris: Kak, apa aja bedanya anak zaman now sama anak jadul dalam permainan?
Kilan: Ini udah mulai?
Haris: Udah. Kameranya udah nyala.
Kilan: Oh okey...
Haris: Jawab, Kak.
Kilan: Pake lipstick dulu bentar.
Haris: ...
Kilan: Nggak terlalu banyak perbedaannya sih Kak. Beda alatnya aja. Kalau jaman dulu kita main ludo masih pake kertas yang harga 200 perak beli di abang-abang, kalau sekarang bisa lewat handphone maininnya. Atau misal main congklak/dakon masih pake media tanah yang diisi sama batu-batu kecil, sekarang udah bisa lewat handphone juga. Mungkin next bisa main engklek. Gacoannya pake handphone juga.



Haris: Benar juga ya. Moba juga kan terinspirasi dari bentengan.
Kilan: Benar dong. Kalau nggak benar ya sorong kiri aja.
Haris: Jadi perlu nggak nih adik-adik kita diajak untuk kembali ke masa lalu? Bermain dengan permainan tradisional.
Kilan: Menurut pendapat saya apa Pak Lurah nih Kak?
Haris: ...
Kilan: Kalau menurut saya sih perlu yak. Bukan untuk kembali ke masa lalu. Tapi untuk bermain dengan permainan tradisionalnya. Nggak masalah kita mau memainkannya di era apa. 80-an. 90-an. Atau di era milenial yang dipenuhi sama kemajuan-kemajuan teknologi. Yang paling penting ya esensi dari bermainnya itu. Karena permainan tradisional kan selain budaya bangsa ya banyak juga manfaatnya dalam segala aspek untuk anak-anak.
Haris: Manfaatnya apa nih contohnya? Waktu kecil main bola saya malah sering bikin kaca tetangga pecah, sementara sekarang game bola di ponsel paling LCD-nya yang kena.
Kilan: Kalau dari aspek motorik ya melatih motorik halus dan kasar yak. Karena permainan tradisional itu kebanyakan aktif dan membuat anak-anak lebih kreatif juga. Menyusun strategi dan problem solving. Banyak, Kak.
Haris: Wah benar juga.
Kilan: Kalau waktu kecil main bola dan sering bikin kaca tetangga pecah termasuk kreatif nggak?
Haris: Kreatif mencari kambing hitam.
Kilan: ...
Haris: Oh ya bisa dijelaskan tentang Play Plus nggak Kak? Hubungannya dengan permainan anak?
Kilan: Jadi PlayPlus Indonesia ini bermula dari sebuah kompetisi proyek sosial. PlayPlus Indonesia terbentuk pada tahun 2013 yang diinisiasi oleh sekelompok alumni pertukaran pelajar IELSP (Indonesia English Language Study Program). Melalui kompetisi AEIF (Alumni Engagement and Innovation Fund) 2013 yang diselenggarakan oleh U. S. Departemen of State, PlayPlus Indonesia terpilih dan berhasil menjadi salah satu pemenang dan mendapatkan dana hibah untuk proyek sosial pelestarian permainan tradisional anak Indonesia.
Haris: ...
Kilan: PlayPlus Indonesia menggelar Festival Hari Bermain Anak pada 5 Januari 2014 serentak di 6 Kota Indonesia yang melibatkan 300 relawan di 6 regional Indonesia, yaitu; Aceh (Sumatera), Yogyakarta (Jawa), Banjarmasin (Kalimantan), Pare-pare (Sulawesi), Lombok (NTB), dan Masohi (Maluku), dengan berbagai macam rangkaian acara. Yaitu; workshop dan bermain permainan tradisional Indonesia. PlayPlus Indonesia juga meluncurkan serta mendistribusikan 1.000 eksemplar Ensiklopedia Permainan Tradisional Anak Indonesia secara gratis ke seluruh wilayah Indonesia.
Haris: ...
Kilan: Pada Juni 2016, Ensiklopedia Permainan Tradisional Anak Indonesia secara resmi diterbitkan oleh Penerbit Erlangga. Setelah terbitnya eksiklopedia, PlayPlus melaksanakan Festival perdananya di Jakarta pada 9 September 2017 yang dihadiri oleh kurang lebih 700 pengunjung dan melibatkan kurang lebih 40 volunteer dari Jabodetabek.


Haris: ...
Kilan: Kepanjangan nggak sih ngejelasin hubungannya? Kalau soal hubungan emang selalu rumit yak.
Haris: ...
Kilan: Ya Allah kepanjangan. Ketauan banget copas.
Haris: Kocak amat.
Kilan: Disingkat aja. Terserah kakak.
Haris: Begitu aja. Biar lucu.
Kilan: Hehe. Okeeee. Syaaap.
Haris: Terus apa lagi nih harapannya buat anak Indonesia?
Kilan: Harapannya ya anak Indonesia semakin bersinar. Menjadi kebanggaan. Dan tumbuh menjadi akar yang kuat buat Indonesia.
Haris: Nah, kalau boleh tau namanya siapa Kak? Ini biar antimainstream. Nanya namanya di tengah-tengah.
Kilan: Jadi setelah kamera hampir mati, aku baru ditanya namanya. Ya sebut aja Kilan. Bukan nama sebenarnya.
Haris: Iya. Oke. Terima kasih, Kak Kilan sudah mau berbagi. Ada yang mau disampaikan lagi nggak?
Kilan: Kalau mau keluar jangan lupa matiin lampunya. Itu aja Kak.
Haris: ...
Kilan: Eh wait. Jangan lupa follow IG @playplusina. Itu aja kali pesan terakhirnya.
Haris: Wois mantap!



Komentar

Posting Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO, saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan per

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi. Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.