Langsung ke konten utama

Jangan Salah Pilih

Dalam menentukan pilihan produk yang ingin dikonsumsi, konsumen bisa saja mempertimbangkan promosi influencer atau buzzer. Mau makan apa hari ini, cek Instagram. Mau pakai baju apa hari ini, cek Instagram. Mau pakai skincare apa hari ini, cek Instagram.

Contoh terpopuler, skena buzzer odading Ade Londok yang bikin viral jajanan khas Bandung tersebut. Membuat lapak odading Mang Oleh kebanjiran pesanan sampai antrean pembelinya mengular.

Ade Londok sendiri turut naik pamornya gara-gara viral bersama odading yang rasanya seperti menjadi Iron Man itu. Sampai Ade Londok jadi bintang tamu acara lawak. Namun, sewaktu syuting, Mang Ade melakukan blunder dengan menggeser sofa ketika Haji Malih hendak duduk. Kontan saja pelawak senior itu terjatuh.

Adegan itu bisa saja mengandung makna semiotika bahwa karier pelawak senior pun bisa ikut jatuh karena digeser oleh pegiat media sosial yang mendadak viral. Di frame yang sama saja, saat itu sudah ada Mpok Alfa dan Keanu yang sama-sama berangkat dari jagat internet. Kini, mau ketambahan Mang Ade pula.

Maka, Haji Malih mengambil ancang-ancang dengan hadir sebagai bintang tamu di podcast Close the Door Deddy Corbuzier. Di sanalah beliau curhat tentang sepak terjang Ade Londok yang menurutnya tried too hard to be funny.

Ditambah Mang Ade belum lulus bab pantun. Alih-alih menyusun isi pantun dengan kata berima untuk sampiran “ikan hiu makan tomat”, ia malah mengumpat. Kalau ditiru siswa sekolah ketika praktek pantun, bisa-bisa nilai akademiknya bakalan tamat.

Dalam hal ini, Ridwan Kamil pun turut menanggung malu ketika Ade Londok ketiban kontroversi. Sebab Gubernur Jawa Barat itu sempat menobatkan Mang Ade sebagai duta kuliner Jawa Barat. Bahkan Kang Emil sempat menghadiahi Mang Ade sebuah hape baru. Sebab hape lamanya masih kentang.

Kang Emil tidak memperhitungkan langkah politisnya dalam hal ini. Mendukung Ade Londok, bisa saja memberi kesan sang gubernur mendukung UMKM kuliner di Jabar. Namun, secara tidak langsung turut menormalisasi berkata kasar dalam bahasa daerah. Nanti yang terkenal secara nasional malah mereka-mereka yang biasa mengumpat pakai basa Sunda.

Ketika ada wacana Provinsi Jawa Barat diganti namanya menjadi Provinsi Sunda, seyogianya Ridwan Kamil turut mendukung ide tersebut. Supaya nanti kalau ada yang menyinggungnya perihal Ade Londok, Kang Emil bisa berkilah, “Oh, yang ngangkat Mang Ade sebagai duta kuliner itu Gubernur Jabar. Sekarang saya kan Gubernur Sunda.”

Belajar dari kisah tersebut, sebelum menjadikan influencer sebagai sumber rujukan, kita bisa mengecek jejak digitalnya. Soalnya ada juga seleb medsos yang mempromosikan produk berbahaya dalam bentuk kosmetik atau produk kecantikan dan perawatan tubuh lainnya.

Kita bisa mengenali produk kecantikan/perawatan diri dengan membaca label. Apakah sudah ada label BPOM? Di sana juga tercantum komposisi yang bisa kita cek keamanan bahannya. Apabila mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan hidrokuinon, kita bisa hindari pemakaiannya. Sebab bahan-bahan berbahaya itu bisa merusak tubuh kita, alih-alih menjadi cantik dan rupawan.

Biar aman, kita bisa pakai bahan perawatan diri yang bahannya dari alam alias masih alami. Seperti madu dan komoditas lokal lainnya. Madu berguna untuk kecantikan wajah dengan melembapkan kulit wajah dan menghilangkan jerawat. Jangan rusak kebagusan rupa dalam sekejap karena salah pilih produk, yuk #LestarikanCantikmu!



Dengan menggunakan komoditas lokal yang alami, selain aman untuk diri sendiri, juga membantu perekonomian daerah dengan memberdayakan petani setempat. Alhasil masyarakat sejahtera dan lingkungan terjaga. Alias ramah lingkungan dan ramah sosial.


Daripada pakai produk impor tapi berbahaya, lebih baik pakai produk lokal tapi aman-aman saja ya kan?

Komentar

  1. berat juga ya kang haris jadi influenser tuh...ga sanggup makanya aku tuh...mending jadi bloggwr biasa aja..berat tanggung jawapnya

    btw aku malah baru tau di balik layar meroketnya odading iron man itu loh xixiix

    BalasHapus
  2. Iya jadi influencer tanggung jawabnya berat ya kang

    BalasHapus

Posting Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO, saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan per

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi. Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.