Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Perjalanan Rumah Pertama

Saya ingin berbagi kisah perjalanan saya memiliki hunian pertama, dari awal membayarkan uang muka rumah impian hingga pada akhirnya menjualnya karena sebuah alasan. Ini adalah perjalanan yang melibatkan keputusan sulit yang harus saya ambil.



Semua dimulai ketika saya memutuskan untuk memiliki rumah sendiri. Setelah mencari dan menemukan rumah yang sesuai harapan, saatnya membayar booking fee dan uang muka. Proses ini tidak hanya melibatkan keuangan, tetapi juga mimpi dan harapan untuk memiliki tempat tinggal sendiri.

Pada saat akad, saya merasakan campuran perasaan antara kegembiraan dan tanggung jawab. Ini adalah langkah serius dalam kepemilikan properti, dan saya merasa bangga memiliki rumah pertama saya.

Setelah akad selesai, langkah berikutnya adalah mencicil rumah setiap bulan. Proses ini membutuhkan disiplin keuangan dan komitmen untuk membayar angsuran tepat waktu. Meskipun terkadang sulit, melihat rumah menjadi milik sendiri memberikan kepuasan yang luar biasa.

Sebelum memutuskan kredit pemilikan rumah, saya menggunakan kalkulator yang membantu saya memahami dengan lebih baik seberapa besar cicilan bulanan yang bisa saya bayarkan dengan membandingkan penghasilan. Ini membuka wawasan tentang bagaimana kewajiban saya bayar angsuran tidak terasa terlalu memberatkan.

Saya mulai menata hidup baru di rumah kecil yang saya huni. Saya pun mengajak pasangan hidup untuk menetap di sini. Kami melalui hari berdua di satu atap yang sama, diiringi perubahan interior rumah, mengatur dekorasi, dan merayakan momen-momen kecil di rumah baru. 

Namun, kehidupan selalu penuh kejutan. Suatu hari, kesempatan karier di Jakarta muncul, membuka peluang baru bagi saya. Keputusan untuk pindah domisili adalah langkah besar yang perlu dipertimbangkan dengan matang.

Dengan hati berat, saya memutuskan untuk menjual rumah yang begitu banyak kenangan dibangun di dalamnya. Proses ini membawa perasaan campur aduk, dari kenangan indah di setiap sudut rumah sampai rasa deg-degan untuk tinggal di tempat tinggal yang berbeda.

Menjual rumah bukan hanya tentang transaksi finansial, tetapi juga melepaskan sebagian dari hidup saya. Meskipun sulit, ini adalah langkah yang diperlukan untuk mengejar peluang. Kisah rumah saya bukan hanya tentang kepemilikan properti, tetapi tentang perjalanan hidup yang penuh warna. 

Melalui perjalanan ini, saya belajar menghargai setiap momen, bahkan ketika kita harus melepaskan sesuatu yang kita cintai. Rumah adalah lebih dari sekadar bata dan semen; itu adalah tempat di mana cerita hidup kita ditulis dengan setiap tindakan dan keputusan.

Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.