Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

How to Make Millions Before Grandma Dies, Ketika Gamer jadi Caregiver

Film Thailand "How to Make Millions Before Grandma Dies" garapan Pat Boonnitipat adalah sebuah drama keluarga yang menyentuh hati dengan tema warisan dan kompleksitas hubungan antar generasi. Namun, di balik tema besar ini, terdapat kisah menarik tentang tokoh utama, M (diperankan oleh Putthipong Assaratanakul), seorang gamer yang harus menghadapi dilema besar dalam hidupnya.


M, seorang gamer yang bermimpi menjadi sepopuler Windah Basudara, terpaksa meninggalkan dunia game untuk merawat neneknya, Amah (Usha Seamkhum), yang sedang sakit parah. Tujuannya adalah memenangkan hati Amah demi mendapatkan warisan jutaan dolar. Namun, M bukan satu-satunya yang mengincar warisan ini, sehingga memaksanya untuk bersaing dengan anggota keluarga lain dalam usaha menjadi cucu favorit Amah.

Sebagai gamer, M memiliki skill kompetitif. Keputusan untuk merawat Amah adalah bentuk push rank di dunia nyata. Dia harus jadi top global di hati Amah biar terpilih kecipratan warisan. Menariknya, skill M sebagai gamer kadang-kadang bermanfaat dalam situasi nyata. Misalnya, strategi dan ketekunan yang ia pelajari dari dunia game membantu M dalam merawat Amah untuk mendapatkan hati si nenek. 

Interaksi M dengan anggota keluarga lainnya, terutama dengan Amah, sangat menyentuh. Ia belajar banyak tentang nilai keluarga, kasih sayang, dan pengorbanan. Film ini memperlihatkan bagaimana seorang gamer yang biasanya terisolasi dalam dunia maya bisa menemukan hubungan nyata dalam kehidupan keluarga.

"How to Make Millions Before Grandma Dies" adalah lebih dari sekadar drama keluarga tentang warisan. Perjalanan M dari seorang gamer menjadi caregiver memberikan perspektif yang menyentuh tentang pengorbanan dan nilai-nilai keluarga. Bagi para penonton, terutama mereka yang menyukai game, kisah M bisa menjadi panduan bagaimana memadukan passion dengan tanggung jawab keluarga.

Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO, saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan per

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi. Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.