Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Diary Ramadan #1

Bulan puasa Ramadan jadi momen yang tepat untuk membangun kebiasaan menulis. Dimulai dari pas sekolah saya dikasih buku catatan ramadhan untuk mencatat amal baik sendiri, dari mulai salat, mengaji, dan merangkum ceramah kultum imam tarawih. Untung nggak sampai nulis catatan amal buruk juga. Jadi takut kalau diaudit sama buku amalnya malaikat Raqib-Atid.

Sewaktu saya masih belajar nulis di catatan Facebook (sekarang juga masih belajar), saya bikin Catatan Harisan Season Ramadhan, ikut-ikutan Cinta Fitri waktu itu. Ketika itu saya bertekad untuk menulis satu note FB setiap hari, di saat yang lain udah one day one juz.

Tulisan-tulisan yang tayang di Facebook itu nantinya jadi buku kumpulan humor bertema puasa. Judulnya Nyengir Ketupat. Sebelumnya judulnya Ngakak Sampai Lebaran. Sebuah kepercayaan diri jokes saya bisa bikin orang sebahagia itu. Yah, sisi baiknya, saya melihat ada gunanya menabung tulisan.

Bagi saya, puasa dan belajar menulis sama-sama mengajarkan komitmen. Bedanya, puasa itu menahan diri, menulis itu melepaskan. Melepaskan ide-ide di dalam kepala.

Jadi, mulai hari pertama puasa ini, saya pengen konsisten nulis jurnal lagi. Niatnya, saya bikin Diary Ramadan, bahas cerita-cerita yang terjadi di bulan Ramadan, nggak cuma tahun ini, tapi tahun-tahun sebelumnya juga. Termasuk tahun 2002 pas saya baru lahir. Kalau ingat ya. 

Di bulan Ramadan beberapa tahun lalu, saya pernah jadi penggemar berat imam tarawih di masjid kampung saya. Sampai saya catat semua kutipan-kutipan beliau biar selalu ingat dan mengamalkannya, terus ngantri minta tanda tangan beliau pas bubaran tawarih. Terlepas kalau ini emang tugas dari guru agama di sekolah.

Saya juga pernah menjadi sosok pengejar tarawih bersama rekan kerja. Kami komitmen menjaga bulan puasa dengan clean-sheet puasa-tarawih nggak pernah bolong. Sarung juga nggak boleh bolong.

Kalau ingat masa itu, saya jadi sedih. Soalnya sekarang saya tinggal di Jakarta dan menjalani gaya hidup urban. Jangankan ngejar tarawih, sampai apartemen sebelum azan Isya aja udah syukur. Jalanan Jakarta macetnya bikin terpaksa salat qadha.

Pas puasa zaman sekolah, saya pernah ikut lomba keterampilan siswa lawan anak-anak SMK se-Banten. Puasa-puasa suruh lomba. Berlomba-lomba dalam kebaikan iya, lomba mengharumkan nama sekolah juga. Di hari itu, saya belajar tentang pentingnya sikap pantang menyerah demi menjaga nama baik sekolah dan kota.

Pas lebih kecil lagi, saya pernah menunggu buka dengan bermain game Nintendo bareng temen-temen sepermainan. Nah, kalau cerita ini saya belajar untuk menghargai teman mabar. Kayaknya sejak hari itu, saya nggak pernah menyalahkan (blaming) teman lagi pas main game.

Cerita puasa pas pandemi juga punya pelajarannya sendiri. Puasa sebagai bujangan, puasa bareng istri. Puasa pas pandemi, terus liputan sebagai jurnalis esports. 

Ada juga pengalaman bukber pertama sebagai perantau di Jakarta yang langsung disuguhi konsep All You Can Eat. Pembahasan bagian ini bakal daging semua nih. Di sini ada cerita ketemu teman kantor baru yang sebelumnya cuma kenal pas WFH.

Ada juga cerita yang mendebarkan ketika saya jadi panitia bukber kantor, tapi tamu undangan yang datang di luar ekspektasi, sampai teman saya pengen resign.

Oh ya, saya sengaja nulis ini semua biar hari-hari berikutnya nggak lupa mau bahas apaan. Konsisten emang butuh strategi.

Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.