Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Diary Ramadan #5 Mahalini

Suatu hari, saya tidak masuk sekolah karena izin sakit untuk nonton MTV. Ternyata Astri pun demikian. Di hari itu, kebetulan bulan puasa, Welas, sedang mengurus keperluan ke sekolah saya. Welas merupakan alumni SMP yang sama dengan saya. 




Sambil mengurus keperluannya itu, dia mau sekalian mampir ke kelas saya. Mungkin karena Astri nggak masuk sekolah, jadi dia inisiatif ingin membayar utang pulsa langsung ke saya.

Harusnya, kalau saya nggak penasaran band mana yang menempati posisi pertama di MTV Ampuh hari itu, saya mungkin akan bertemu Welas untuk pertama kalinya. My favorite customer. Namun, semesta berkehendak lain. What if hanyalah what if. The Watcher yang menyaksikan potongan cerita ini mungkin hanya bisa meneteskan air mata.

Di kelas, ada siswa lain yang namanya mirip dengan saya: Harris. Double R. Saya bisa membayangkan adegan demi adegan bagaimana bisnis kecil-kecilan ini hancur karena sebuah kebetulan yang membawa kesalahan.

Pas jam istirahat, Welas masuk ke kelas dan nanya ke Ketua Murid (KM). “Ada yang namanya Haris? Yang namanya Haris mana ya?” tanya Welas.

KM mengecek seluruh isi kelas dan menemukan batang hidung Harris. Dia melupakan Haris lain yang saat itu sedang di rumahnya dan bahagia karena Ada Band menguasai tanggal lagu selama berminggu-minggu.

“Tuh Harris!” tunjuk KM.

Welas mendekati Harris dan mengeluarkan uang dari sakunya. Uang yang seharusnya saya terima untuk saya putar lagi sebagai modal usaha.

“Akhirnya kita ketemu juga!” ucap Welas. “Makasih ya.”

Harris menerima uang yang bukan miliknya dengan sedikit bingung, tapi banyak senangnya. Hari itu, Harris seperti tertimpa durian runtuh. Sementara usaha saya perlahan runtuh.

Malamnya, saya SMS Welas. “Senin, uang pulsa dititipin ke Astri kayak biasa, kan?”

Jelas, Welas balas: “Bukannya tadi siang udah kamu terima?”

Lalu saya menjelaskan kalau hari ini saya nggak masuk sekolah. Dari sinilah Welas sadar dia memberikan uang ke Haris yang salah.

Sewaktu saya tagih uangnya ke Harris di sekolah, dia nggak mau balikin uangnya. “Lah siapa suruh kasih uangnya ke gue? Rezeki gue lah,” ucapnya tak berperasaan. Dia menganggap uang yang diterimanya adalah jackpot. Salah saya yang punya nama sama kayak dia.

Dari situlah semangat berusaha saya dipatahkan oleh teman sekelas saya sendiri. Sebab sudah tidak ada uang lagi untuk diputar menjadi modal karena kelakuan Lajjad dan sikap oportunis Harris Nates yang entah ia gunakan untuk apa fresh money yang diterimanya.

Seandainya dulu usaha jualan pulsa saya sukses besar dan untung beliung, mungkin sekarang saya sudah punya konter yang jualan tempered glass dan hardcase hape gambar foto Mahalini.

Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.