Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Wishlist Game untuk Nintendo Switch: Bagian 2

Sebelumnya, saya sudah pernah membuat wishlist game Nintendo Switch. Sebagian besar game dalam daftar tersebut sudah saya mainkan. Dari mulai Hogwarts Legacy yang bikin saya nggak lepas dari joystick, sampai nggak bisa move on dan menganggap Pokémon Legends: Arceus tidak begitu menarik. Ya, Pokémon Legends: Arceus ternyata kurang cocok sama ekspektasi saya. Akhirnya, cartridge Arceus saya trade-in di GS Shop untuk tukeran dengan The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom.

Begitu juga dengan The Legend of Zelda: Breath of the Wild; asing dengan dunia Zelda, saya akhirnya melakukan hal yang sama dan menukarnya dengan It Takes Two biar bisa main bareng istri. Lalu ada Doraemon Story of Seasons—wishlist ini juga akhirnya kesampaian berkat teman baik yang dengan senang hati meminjamkan. Bisa main jadi Nobita di lahan pertanian tanpa keluar modal? Sungguh nikmat hidup ini.


Demi memenuhi wishlist, saya sampai memecah celengan dan mencairkan tabungan emas di Tokopedia. Dengan dana itu, saya nekat membeli Shin-chan: Shiro and the Coal Town. Padahal, wishlist saya adalah Shin-chan: Me and the Professor on Summer Vacation -The Endless Seven-Day Journey-; sayangnya, game itu langka dan kalaupun ada, hanya versi region Jepang tanpa subtitle bahasa Inggris. 

Hanya tersisa satu game di wishlist pertama: Super Mario Odyssey (di luar Nintendo Switch Sports yang sepertinya tidak niat saya beli dalam waktu dekat). Saya lihat ada versi pre-owned di GS Shop Bintaro Xchange yang lebih murah dari harga baru, tapi setelah saya cek lagi, Tokopedia punya yang lebih murah 100 ribu! Dengan checkout terakhir ini, akhirnya lengkap sudah wishlist game Nintendo Switch bagian pertama

Saatnya membuat Wishlist Part 2! Daftar ini dibuat supaya saya lebih fokus mengumpulkan game-game prioritas, biar gak ada kejadian impulsif beli game tiba-tiba.

1. Kirby and the Forgotten Land


Kirby, karakter yang bisa berubah jadi apapun yang dia makan, memang selalu bikin penasaran. Yang bikin saya lebih tertarik lagi, game ini bisa dimainkan dua orang! Sepertinya ini bisa jadi game berikutnya untuk main bareng istri. Jadi, Kirby and the Forgotten Land, welcome to the list!

2. Dragon Quest Treasures


Saya penggemar berat Dragon Ball, tapi game fighting-nya kurang begitu klik di hati. Nah, kebetulan ada Dragon Quest—karya lain Akira Toriyama yang berfokus pada RPG dan petualangan. Jadi sebagai bentuk apresiasi, game ini masuk wishlist, dong! Apalagi, Dragon Quest Treasures kabarnya seru banget dengan tema berburu harta karun yang dipadukan dengan gaya kartun khas Toriyama. Siapa tahu, di dunia fantasi ini, saya bisa bertemu karakter yang mirip Goku, kan?

3. The Witcher 3: Wild Hunt


Sudah diangkat jadi serial Netflix, gimana saya gak penasaran sama game yang satu ini? Kabarnya, The Witcher 3 punya gameplay dan dunia yang sama asyiknya dengan Hogwarts Legacy, jadi langsung saja masuk wishlist! Saya membayangkan petualangan epik ala Geralt, berkeliling di dunia yang penuh dengan monster, konflik, dan quest. Kalau Hogwarts Legacy bisa bikin saya terbuai di dunia sihir, sepertinya The Witcher 3 bisa jadi alternatif petualangan yang sama memikat.

4. Luigi’s Mansion 3


Setelah puas dengan game Mario, saatnya memberi panggung untuk sang adik, Luigi! Luigi’s Mansion 3 menawarkan petualangan horor lucu di rumah berhantu, dan yang bikin seru lagi, game ini bisa dimainkan dua orang. Jadi, ini bisa jadi kesempatan untuk mengajak istri bermain lagi, siapa tahu kali ini dia lebih berani menghadapi hantu-hantu lucu bersama Luigi. 

5. Cuphead


Game ini mirip Super Mario dengan gaya platform, tapi dengan animasi jadul ala tahun 1930-an. Melihat karakternya yang menggemaskan tapi tantangannya yang cukup bikin keringat dingin, saya rasa Cuphead bakal seru dimainkan bareng istri. Apalagi ini game co-op, jadi kami bisa saling bantu. 

6. Pokémon Sword & Pokémon Shield


Saya mungkin kecewa dengan Arceus, tapi game seri pertama Pokemon yang dirilis di Switch ini, Pokémon Sword & Shield, sepertinya patut diberi kesempatan. Dengan dunia yang lebih besar dan visual yang lebih mengesankan, saya berharap petualangan di Galar Region bisa memulihkan kekecewaan saya. Apalagi, game ini memungkinkan kita melawan Gym Leader klasik seperti di seri Pokemon lama.

7. LEGO® Harry Potter™ Collection


Hogwarts Legacy memang luar biasa, tapi bagaimana kalau versi Lego? LEGO® Harry Potter™ Collection menawarkan pengalaman bermain dari tahun pertama sampai tahun ketujuh, semua dengan sentuhan lucu dan kreatif ala Lego. Jadi, selain bisa mengulang petualangan Harry, Ron, dan Hermione, saya juga bisa menikmati humor khas Lego yang menyegarkan. Plus, seluruh koleksi game ini hadir dalam satu paket—jadi bisa dipastikan ini adalah game yang akan memakan waktu cukup lama untuk diselesaikan.

Jadi, begitulah wishlist bagian kedua! Semoga daftar ini bisa segera berubah jadi koleksi nyata, bukan sekadar harapan. Dan semoga juga, saldo rekening serta izin dari istri mendukung semua rencana besar ini.

Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.