Langsung ke konten utama

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Review Semua Season Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 1-11

Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV telah menjadi ajang bergengsi yang melahirkan banyak komika berbakat sejak musim pertamanya. Setiap musim memiliki keunikan tersendiri, mulai dari peserta dengan karakter yang kuat hingga momen-momen ikonik yang masih dikenang. SUCI adalah laboratorium kreativitas yang membantu membentuk wajah industri stand-up comedy di Indonesia. Berikut adalah ulasan saya berdasarkan pengalaman menonton SUCI dari musim ke musim.


SUCI 1: Pondasi yang Kuat

Saya hanya sempat menonton final Ryan dan Akbar. Sebagai edisi pertama, SUCI 1 cukup menjadi pondasi yang kuat dan menetapkan standar tinggi dengan Ryan sebagai juara yang layak. Juara 3-nya adalah Ernest Prakasa yang kini makin terkenal di dunia hiburan. Saya juga ingat ada Wisben sang pesulap dan Asep komika nge-blank di edisi perdana ini.

SUCI 2: Jokes Relationship

Finalnya menampilkan Ge Pamungkas dan Gilang. Favorit saya adalah Gilang Bhaskara karena persona cerdasnya, tetapi Ge yang juara karena mungkin lebih cepat dalam berbicara. Juara 3 adalah Kemal. Materi peserta banyak membahas hubungan, yang saat itu sangat relate dengan tren jokes jomblo. Kemal dengan jokes gombalnya bisa sampai 3 besar. SUCI 2 juga diikuti oleh Isman H. Suryaman, founder komunitas SUCI sekaligus penulis buku parodi favorit saya. Alumni lainnya, Boris Bokir, kini terkenal sebagai bagian dari Agak Laen bersama komika Medan lainnya.

SUCI 3: Musim Penuh Bintang

Ini adalah season yang paling saya ikuti. Sejak audisi, saya sudah menyukai joke almarhum Babe Cabiita. Di final, ia melawan Fico dan akhirnya jadi juara. Juara 3 adalah Arie Kriting. Saya juga sempat menyukai jokes Uus di audisi, sayangnya ia gugur di show pertama. Menariknya, di edisi ini ada kakak-beradik Fico dan Rizki atau Rispo yang sekarang membentuk GJLS. Juara 3 dari tiga edisi awal SUCI (Ernest, Kemal, dan Arie) akhirnya dikumpulkan sebagai trio perampok di film Comic 8. Edisi ini banyak melahirkan bintang besar, termasuk Tretan Muslim dan Bene Dion, pemeran film Agak Laen.

SUCI 4: Panggung Dodit

Season ini adalah panggungnya Dodit dengan biola dan humornya. Walaupun bukan juara, Dodit tetap pemenang di hati penonton. Juara 1 adalah David, juara 2 Abdur, dan juara 3 Dzawin yang kini terkenal sebagai YouTuber gunung. SUCI 4 juga melahirkan Reza Pardede alias Coki, yang terkenal dengan kontroversinya. Hifdzi yang kini bagian dari GJLS juga berasal dari season ini. Musim ini menghadirkan babak callback yang memungkinkan Praz Teguh kembali setelah close mic. Kini Praz dikenal sebagai podcaster terkenal.

SUCI 5: Frimawan dan Rigen 

Saya menjagokan Indra Frimawan dengan persona aneh dan absurdnya. Sayangnya, di final ia ngeblank dan kalah dari Rigen, yang akhirnya menjadi juara. Rigen dikenal dengan persona marah-marahnya. Juara 2 Rahmet membawa materi anak SMK yang suka tawuran. Dari edisi ini juga muncul Heri Horeh yang terkenal sebagai TikToker bersama Riyuka Bunga. Rigen kemudian membentuk trio GJLS bersama Hifdzi dan Rispo.

SUCI 6: Paling Personal

Season ini terasa personal bagi saya karena ada selebtwit Zarry Hendrik, yang nantinya jadi bos istri saya di Kapitulis. Ada juga almarhum Gebi dari kota kelahiran saya, Serang. Saya menjagokan Dana, bukan Ovo atau Gopay. Sayangnya, Dana close mic di 4 besar dan harus menerima kenyataan bahwa aparat Gamayel masuk 3 besar. Grand final mempertemukan Ardit dan Indra Jegel, dengan Jegel sebagai juara. Alumni lain yang sukses adalah Fajar Nugra yang membintangi KKN di Desa Penari.

SUCI 7: Era Ridwan Remin

Saya tidak terlalu mengikuti, tapi saya hampir menonton semua penampilan Ridwan Remin. Penulisan materinya rapi dan persona sengaknya sangat khas. Pantas ia jadi juara. Saya kurang mengikuti pesaingnya, Mamat Alkatiri (runner-up) dan Dany Beler. Season ini juga diikuti Coki Anwar yang khas dengan sapaan uniknya serta Arya Novrianus, pecinta One Piece.

SUCI 8: Impersonate dan Roasting

Saya juga tidak terlalu mengikuti, tapi saya menonton setiap show Arif Brata yang lucu dengan impersonate-nya. Sayangnya, karena ngeblank, ia close mic. Juaranya adalah Popon yang cukup kejam saat menyerang lawannya di babak roasting. Runner-up adalah Oki Rengga, yang kini dikenal sebagai bagian dari Agak Laen. Bintang Bete yang sudah terkenal sebagai komika dan bintang film pun tidak mampu masuk grand final. Favorit saya lainnya adalah Bakriyadi, yang belibetnya saja sudah bikin ketawa.

SUCI IX (2021): Kembali di Tengah Pandemi

Setelah Popon juara SUCI 8, ajang ini sempat absen selama dua tahun (2019 dan 2020), mirip seperti jeda akibat COVID. Padahal, sebelumnya SUCI rutin digelar setiap tahun selama delapan tahun berturut-turut. SUCI IX atau SUCI 9 akhirnya kembali pada 2021, di tengah pandemi. Kompetisi berlangsung tanpa penonton, dengan kontestan dan juri mengenakan masker, serta penonton menyaksikan melalui Zoom. Saya mengikuti semua show karena kurang kerjaan saat itu. Finalis favorit saya adalah Nopek, Ate Julid, Gilang Durhaka, Tulus, dan Ali Akbar. Juara musim ini adalah Rio, yang saat itu berprofesi sebagai satpam bank. Season ini juga melahirkan Davi Sumbing yang terkenal dengan lagu Kerasnya Kota.

SUCI X (2022): Kontroversi Tebak-Tebakan

Saya sudah tidak terlalu mengikuti karena mulai sibuk. Namun, saya ingat ada kontroversi di mana Ernest selaku juri kompetisi tidak menyukai finalis yang menggunakan tebak-tebakan sebagai punchline. Finalis tersebut, Gautama, nyatanya berhasil sampai grand final melawan Yono Bakrie. Saya belum sempat menonton penampilan Yono, tapi ia berhasil menjadi juara. Yono kini terkenal sebagai bintang tamu podcast versi before dari Dikta. Oh ya, Yono juga bikin lagu berjudul Spongebob. Finalis lainnya, Kukuh, walaupun gugur di awal musim, cukup senior karena sering tampil di Metro TV dulu.

SUCI XI (2025): Kembalinya SUCI

Setelah absen dua tahun, SUCI kembali. Di edisi ini, saya mengikuti dari show pertama. Jagoan saya: Fajar Mukti anak Bahasa, Aldo karyawan BUMN, Virzha Logika yang penuh khayalan, dan Faizal Agung yang selalu menceritakan bapaknya. Fajar Mukti gugur di 5 besar, disusul Faizal di 4 besar. Kini, grand final menampilkan Aldo, Virzha, dan Rizky Prasetya, yang sudah 13 tahun lebih berkecimpung di dunia stand-up. Angka 13 memang angka keramat ya.

Itulah ulasan saya mengenai semua season SUCI dari 1 hingga 11. Banyak alumni yang kini sukses di dunia hiburan, baik sebagai komika, aktor, hingga tiktoker. Nanti saya juga mau bikin review SUCA kalau nggak mager.

Komentar

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.