Barang yang saya anggap sebagai pembelian terbaik di tahun 2024 adalah Nintendo Switch. Sayangnya, keputusan saya beli Switch sepertinya telat. Saya beli Switch di tahun 2024, Nintendo umumkan bakal ada Switch 2 di tahun 2025.
Saya terdorong membeli barang ini karena speech seorang kepala divisi tempat saya kerja dulu. Dalam sebuah mini town hall, beliau, sebut saja Hokky, menceritakan perjalanan Nintendo sebagai sebuah perusahaan.
“Awalnya, Nintendo adalah perusahaan yang menjual permainan kartu. Lalu mereka mencoba beberapa bisnis lain, seperti hotel dan taksi. Bahkan Nintendo juga pernah jualan nasi instan,” ujar Hokky kepada kami di aula.
Poin yang ingin disampaikan Hokky adalah sikap pantang menyerah Nintendo dalam mengarungi arus bisnis yang tak pasti. Berani mencoba hal baru adalah salah satu core value yang harus kita miliki sebagai insan tahan banting di dunia bisnis.
Namun, saya kepikiran kenapa Nintendo harus sampai jualan nasi? Kalau sesuai dengan nama perusahaannya, harusnya Sega yang jualan nasi. Sega (dibaca Sego) kan bahasa Jawa dari nasi.
Hokky menjelaskan perjuangan Nintendo di dunia bisnis sampai sebesar sekarang. Nintendo jadi sukses salah satu alasannya karena game Super Mario yang populer. Karakter om-om Italia yang diciptakan orang Jepang itu terkenal sampai ke Benua Amerika.
Sampai hari ini, Nintendo telah banyak melahirkan banyak judul game dari franchise Mario. Mario pun dieksplorasi dalam berbagai genre game, seperti petualangan platformer, balapan, fighting, sepakbola, golf, tenis, sampai open-world. Itu adalah bentuk kesetiaan dan penghargaan Nintendo kepada IP (kekayaan intelektual) yang membuat mereka sukses.
Bahkan nggak cuma Mario, karakter lain dari semesta ini juga ikut dapat judul game sendiri, kayak Luigi, Princess Peach, sampai Captain Toad. Bayangkan, jamur hidup aja dibikin game sendiri.
Dengar cerita Nintendo yang disampaikan Hokky, saya tidak lantas berambisi jadi pebisnis yang mulai jualan permainan kartu. Saya malah pengen beli Nintendo dan main game Mario.
Suatu hari, saat saya staycation bareng istri di hotel, saya tidur terlalu nyenyak dan bermimpi indah. Mimpi indah saya adalah bermain game Mario.
Ketika bangun, saya cerita kepada istri. Saya ingin mewujudkan mimpi. Checkout dari hotel, kami langsung naik Gocar ke GS Shop Mall Kota Kasablanka dan checkout Nintendo Switch dengan bonus game Super Mario Wonder.
Ketika memainkan game Mario Wonder, saya pun jadi ingat zaman puasa masa kecil. Sebagai hadiah sunat, saya dibelikan konsol Nintendo oleh orang tua saya. Jadilah saya bisa main Nintendo setiap hari, nggak perlu nunggu lebaran untuk sekadar main Duck Hunt di rumah nenek bareng om dan sepupu.
Waktu kecil, saya ngabuburit main game Mario di Nintendo bersama teman-teman yang masih tetanggaan. Saya ingat betul serunya bermain sebagai Mario dan bergantian main dengan teman-teman saya yang rebutan menjadi Luigi.
Mereka tentunya berharap Mario saya cepat-cepat mati ketabrak kura-kura atau Darto Helm, supaya mereka bisa segera memainkan Luigi di giliran berikutnya.
Ah, kalau saya bisa mengirim Switch ke masa lalu lewat lorong waktu, tentu saya dan teman mabar waktu itu nggak perlu gantian, apalagi rebutan. Sebab Super Mario Wonder yang saya mainkan di hari ini bisa dimainkan sampai empat player sekaligus dengan joycon yang sudah canggih.
Namun, ke mana teman-teman mabar saya waktu kecil? Ada yang sudah pindah rumah. Ada juga yang masih tinggal, tapi saya yang merantau ke luar kota.
Komentar
Posting Komentar