Langsung ke konten utama

Postingan

Anak yang Dihasilkan Saya Bersama Tangan Saya

Kalau buku saya diibaratkan anak, beginilah wujud mereka. Si sulung yang polos dan apa-adanya. Lucu sekaligus bikin kasihan, tapi pantang menyerah.

Pose Sip

Ini cinta pertama Lala. Yudhis ingin selametan karena pacarnya nggak punya mantan.                                Kali pertama Lala melihat Yudhis adalah ketika anak baru ganteng tersebut ditegur guru penjaskes di koridor sekolah. “Kamu tahu salah kamu apa?” tanya guru penjaskes yang mencopot sepatu Yudhis secara paksa. “Saya anak baru dan sudah berani pamer pakai Yeezy ke sekolah,” jawab Yudhis mantap khas ucapan anak orang kaya. “Benar. Karena sekolah kita sudah melakukan partnership dengan sepatu Warrior. Merek lain dilarang,” terang guru penjaskes. Yudhis terpaksa telanjang kaki menyusuri koridor sekolah. Melihatnya, Lala tersenyum karena teringat dengan hobbit yang tidak pernah pakai alas kaki. Bedanya, Yudhis tidak boncel, tidak berambut keriting dan tidak makan tujuh kali dalam sehari, belum termasuk ngemil ko...

Demi Feeds Instagram Lebih Aesthetic!

Gambar diri sedang petatang-peteteng dengan pemandangan alam sebagai  background  semata, merupakan penanda bahwa kita pernah bahagia. Dipamerkan menjadi foto profil media sosial agar semua orang tahu kita pernah liburan. Untuk memiliki gambar diri dengan background pemandangan alam, ada dua cara untuk mewujudkannya: Pertama, pergi ke destinasi wisata bersama teman-teman, lalu berfotolah. Kedua, ambil foto teman yang sedang liburan, lalu editlah. Ganti saja kepalanya. Saya ingin berbagi tentang cara pertama: berfoto (betulan) di tempat wisata. Sebab cara kedua hanya digunakan ketika sedang kepepet. Ada banyak pilihan destinasi wisata di Indonesia. Anak zaman sekarang jangan sok kebule-bulean. Kepinginnya main ke pantai di Hawaii atau terbang ke Maldives (sambil peluk boneka Teddy Bear). Padahal tempat wisata di Indonesia juga banyak bulenya. Ambil contoh Bandung. Di kota yang katanya diciptakan Tuhan ketika sedang jatuh cinta ini bertaburan temp...

Critical Thirteen

Awe dan Karin pertama berkenalan di rumah sakit di bangsal 13. Keadaan keduanya sama-sama kritis saat itu. Karin kritis secara fisik. Awe kritis secara finansial. Awe tidak punya uang untuk membayar biaya berobat di rumah sakit. “Itulah gunanya mendaftar BPJS Kesehatan,” ujar Ade Rai yang tiba-tiba muncul di dalam kepala Awe yang lecet. Cerita dimulai ketika Awe dan Karin mengalami kecelakaan yang diakibatkan oleh keteledoran masing-masing: menyetir kendaraan sembari komentar bernada hate speech di kolom Instagram artis yang dibenci. Dengan catatan, mereka pakai akun alternatif yang memang dikhususkan untuk meluncurkan ujaran kebencian. Sudah menghujat, pengecut pula. “Bertattoo begitu, bagaimana mandi junubnya nanti?” komentar Awe di kolom Instagram pelawak komedi tunggal yang baru saja memamerkan tattoo terbaru bergambar tiga pedang Roronoa Zoro dari anime One Piece . “Nggak malu ya menggoda suami orang? Dasar pelakor!” Karin berkomentar menyerang seorang pedangdut. P...

Maaf Untuk Keputusan Ini

Andai saja ada kata yang benar-benar bisa menggantikan judul kali ini, mungkin saya nggak akan menulis ribuan kata, cukup menulis judul saja. Ini seperti ingin mengatakan cinta kepada orang yang saya sukai tapi orangnya sudah bersuami dan beranak kembar tiga lucu-lucu. Butuh hening yang lama di kamar mandi. Butuh waktu untuk berpikir sedemikian rupa di depan rak mi, sampai akhirnya saya bener-bener bisa mulai untuk belanja bulanan di minimarket. Sedari 3 jam yang lalu sudah mulas, lebih tepatnya ini sudah saya tahan sejak tiga hari yang lalu. Saya seperti mengalami fase di mana semua hal yang telah saya lakukan selama ini, hanya berbuah simalakama. Kemarau yang berkepanjangan. Doa minta hujan yang terus dipanjatkan. Mandi di hari Minggu yang terus dilakukan. Tapi, ini adalah kenyataan yang harus saya pikirkan sendiri. Entahlah, saya masih belum habis pikir harus memulai pembicaraan ini dari mana, dengan siapa dan harus berbuat apa. Bukan perihal saya sedang pata...

Komik Bekas Kok Mahal Sih?

Saya punya solusi untuk buku-buku yang menumpuk di kamar. Buku-buku yang semangat saya beli, tapi tidak kunjung dibaca. Bahkan beberapa buku masih tersegel plastik. Solusinya saya memfoto cover buku-buku tersebut dengan kamera ponsel, lalu mengunggahnya di Tokopedia . Saya jual kembali buku-buku yang tidak kebagian tempat di rak. Hasil penjualan itu dipakai untuk membeli buku baru yang ingin saya baca. Saya menantang diri saya sendiri untuk bisa membaca buku-buku di kamar sebelum laku terjual di Tokopedia. Saya pernah berusaha melanjutkan baca sebuah buku yang sempat tersendat. Ketika saya mengerutkan kening membaca buku tersebut, eh, malah dapat order untuk judul buku yang sama. Akhirnya buku tersebut terpaksa dijual sebelum saya selesai membacanya. Bisa dibilang Tokopedia adalah website yang paling sering saya kunjungi, setelah Twitter dan Facebook dan blog junjungan. Saya sering mencari-cari komik bekas di Tokopedia, menyusuri toko demi toko, menimbang harga dan kondisi. T...

Guardians of the Galaxy J1 Ace

Awal dari semua cerita ini adalah ketika saya pakai Smartfren G2 Qwerty. Ponsel di bawah 1 juta rupiah (tepatnya Rp 999.000,-) yang sesuai kebutuhan saya. Dengan ponsel ini, saya biasa ngetik sinopsis dan ide cerita untuk skenario sitkom & sinetron komedi. Ponsel dengan keypad fisik begini memang memudahkankan saya dalam pengetikan. Cukup efektif apabila dibandingkan ngetik di touchscreen yang kerap bikin saltik. Di bulan puasa tahun 2016, saya menemani teman saya yang bernama Erik beli ponsel di ITC Roxy Mas, Jakarta. Berawal dari menemani, saya sendiri jadi kepengen beli. Waktu itu saya sudah uninstall segala game di Smartfren G2 Qwerty biar nggak berat, dan menyisakan WhatsApp dan aplikasi WPS Office untuk ngetik. Saya membatin, “Seru juga ya kalau bisa main Clash Royale lagi.” Akhirnya, saya memutuskan beli Vivo Y21 seharga 1,5 juta. Tujuan gawai ini dibeli untuk entertainment. Biarlah komunikasi, chatting, social media dan segala hal yang membutuhkan ketikan cepat p...

Terpopuler

22 Peran di Game Werewolf Telegram

Lepas dari candu Pokemon GO , saya keranjingan main Werewolf. Tapi permainan yang mengasah suudzon skill ini tidak saya lakukan bersama para youtuber dan stand up comedian seperti yang dilakukan Raditya Dika di istananya pada vlog beliau. Saya melakukannya di aplikasi chatting bernama Telegram yang bisa diunduh di Play Store . Cara bermainnya sederhana: jika kita adalah warga desa, maka kita harus membasmi serigala sampai habis. Dan jika kita adalah serigala, makan semua warga desa. Di malam hari, serigala memangsa warga desa. Di siang hari, warga desa melakukan vote untuk menentukan siapa tertuduh serigala yang mesti digantung. Yang bikin greget adalah kita nggak tahu peran pemain lainnya. Permainan Werewolf versi bot Telegram ini menyuguhkan berbagai peran yang unik. Berikut adalah peran-peran yang bisa didapatkan selama main Werewolf. sumber: www.deviantart.com

Ada Apa dengan Mamet?

Nama saya Rangga. Saya hanyalah seorang pelajar SMA biasa. Saya lebih memilih mengisi jam istirahat dengan baca buku di perpustakaan daripada baca koran di toilet khusus guru. sumber: Google Image Semua berubah ketika Pak Wardiman sang penjaga sekolah, tanpa sepengetahuan saya, mengikutkan puisi buatan saya dalam lomba cipta puisi tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut berhadiah sepeda kumbang. Tak dinyana, puisi buatan saya menang. Pak Wardiman mengambil hadiah sepedanya, kumbangnya untuk saya.  Setelah saya resmi jadi pemenang lomba puisi tanpa sengaja, ada cewek mading yang ngejar-ngejar saya untuk minta wawancara. “Kamu Rangga, kan?” tanya cewek mading tersebut sambil ngajak salaman. Tapi saya abaikan tangan halusnya yang terjulur. Berhubung lupa kobokan, tangan saya masih ada bumbu rendang. Sebab saya makan siang di RM Padang. “Bukan. Saya sebenarnya siluman tengkorak,” kata saya berpura-pura. “Oh.” Cewek itu langsung percaya dan...

25 Komik Doraemon Petualangan

Setiap remaja tumbuh dengan teman imajinasinya masing-masing. Bertualang mencari harta karun dengan Lima Sekawan -nya Enid Blyton. Merinding bersama Goosebumps karangan R. L. Stine. Atau membantu Detective Conan memecahkan misteri. Bagi remaja yang lebih vintage , memilih mengisi masa kecil dengan lari terbirit-birit bersama Petruk rekaan Tatang S. Sejak SMP, saya menyukai komik Doraemon Petualangan. Saya mengikat diri demi memburu semua serinya untuk dibaca. Mulai dari beli, tukar-pinjam sampai memeras milik teman. Dari baca seri Doraemon Petualangan, saya bisa belajar tentang penciptaan setting cerita yang menakjubkan, penokohan yang kuat, konflik yang menarik, alur cerita yang penuh kejutan, sampai pesan moral yang mendalam. Cocok dijadikan pegangan untuk menulis fiksi . Jika Ahmad Dhani pernah klaim musik Queen adalah puncak kreativitas manusia, maka saya akan menobatkan komik Doraemon Petualangan adalah puncak imajinasi orang Jepang.